GeoResonance Menyatakan Menemukan Puing Pesawat di Teluk Benggala

30 April 2014 | 9:43 am | Dilihat : 477
malaysia-airlines-search-findings-map-v03

Temuan GeoResonance Reruntuhan MH370 (Sbr: cbsnews.com)

 

Sebuah pernyataan mengejutkan dikeluarkan oleh sebuah perusahaan swasta dari Australia, GeoResonance yang menyatakan kepada CNN pada hari Selasa (29/4/2014) bahwa mereka menemukan bangkai sebuah pesawat di Teluk Benggala. GeoResonance memang tidak menyebutkan secara pasti bahwa reruntuhan itu yang lokasinya beberapa rtibu kilometer dari area pencarian adalah MH370.

Direktur GeoResonance David Pope, menyatakan bahwa memang belum tentu bahwa rerutuhan itu adalah MH370, tetapi sebaiknya diselidiki. Dikatakannya tentang GeoResonance  ,"We're a large group of scientists, and we were being ignored, and we thought we had a moral obligation to get our findings to the authorities," tegasnya.

Dijelaskan oleh Pope, bahwa teknologi GeoResonance itu diciptakan untuk berkemampuan mencari persenjataan nuklir , biologi dan kimia di bawah laut atau di bunker yang disembunyikan  bawah tanah. Perusahaan mencari di daerah seluas 2.000.000 kilometer persegi dengan menggunakan satelit dan pesawat terbang, menggunakan 20 teknologi untuk menganalisa data termasuk reaktor nuklir.

Perusahaan itu mulai ikut mencari empat hari setelah pesawat dinyatakan hilang dan mengirimkan hasilnya pada tanggal 31 Maret 2014. Laporan lengkap selesai disusun pada tanggal 15 April 2014. Dikatakan oleh Pope bahwa pihak berwenang Malaysia telah menghubungi mereka dan menyetakan sangat tertarik dan gembira dengan temuan tersebut.

Dalam kondisi sulit menemukan keyakinan keberadaan bangkai pesawat di lokasi pencariannya kini, setelah tujuh minggu mencari, operasi dari  AU tujuh negara diberhentikan. Sekitar 600 personil militer akan ditarik dari daerah operasi. Beberapa kapal akan tetap berada di wilayah tersebut untuk mencari puing-puing apabila muncul.

Sementara itu, Pusat Koordinasi Gabungan (JACC) yang memimpin pencarian multinasional MH370 menepis kemungkinan informasi GeoResonance itu  dengan menyebutkan bahwa lembaga ini masih meyakini MH370 jatuh di Selatan Samudera Hindia lepas pantai Australia.

Inmarsat yang menerima kontak terakhir (ping) dari pesawat tetap meyakini bahwa pesawat berakhir di Samudera Hindia Selatan. Analisis berdasarkan kepada uji fisika dan matematik dan telah ditinjau oleh otoritas dari Amerika Serikat, Inggris dan Malaysia.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan pada hari Senin (28/4/2014) bahwa kini tidak mungkin mencari puing-puing karena kemungkinan sudah tenggelam. Langkah selanjutnya adalah lebih mengintensifkan pencaroian dibawah laut dengan menggunakan kontraktor swasta, dengan perkiraan biaya sekitar $56 juta. Pencarian akan diperluas meliputi area 60.000 km persegi dan akan memakan waktu sekitar enam hingga delapan bulan dengan menggunakan kapal selam tanpa awak Bluefin-21.

Pencarian Boeing 777 Malaysia Airlines Flight MH370 memang raib, ditelan laut. Teknologi canggih kini diuji dengan kecanggihan si pembajak yang sengaja menghilangkan jejak pesawat itu. Pelaku faham dan sudah mempelajari bahwa tanpa transponder dan ACARS dalam posisi "on" akan sulit dan apabila ditemukan akan butuh waktu yang sangat lama.

Yang lebih parah lagi apabila informasi dari GeoResonance itu benar, pesawat ditemukan di teluk Benggala yang lautnya juga memang dalam. Maka para pencari gagal dua kali dalam mencari pertama di Laut China Selatan dan kedua di Samudera Hindia bagian Selatan. Bukan masalah hebatnya di pembajak itu, tetapi kasus ini tidak diperkirakan sebelumnya. Itulah kelebihan cara berfikir dengan ilmu intelijen, selalu membuat ramalan dan perkiraan intelijen yang intinya meramal the future berdasarkan kejadian atau fakta-fakta masa kini dan masa lalu.

Oleh : AVM (Ret) Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net

Artikel terkait :

-MH370 the Art of Impossible, http://ramalanintelijen.net/?p=8299

-Mengapa Australia Bersemangan Mencarai MH370,   http://ramalanintelijen.net/?p=8270

-Skenario Desepsi MH370 dan Alasan Ke Samudera Hindia,  http://ramalanintelijen.net/?p=8264

-Setelah 911 (NineOneOne), MH370 adalah 811 (EightOneOne)?,   http://ramalanintelijen.net/?p=8257

-Penyelidikan MH370 ditingkatkan Menjadi "Criminal Investigation" ,  http://ramalanintelijen.net/?p=8245

-If the Mystery (MH370) Solvable, We will Solve it,  http://ramalanintelijen.net/?p=8222

-Kasus MH370, Sebuah Pelajaran Berharga Bagi Indonesia,  http://ramalanintelijen.net/?p=8208

-Simulator Capt Zaharie Bisa Menjadi Alat Merekrut Pembajak   http://ramalanintelijen.net/?p=8199

This entry was posted in Hankam. Bookmark the permalink.