Nazaruddin, Sebuah Pertaruhan Bangsa

13 August 2011 | 10:55 am | Dilihat : 199

Didalam berpuasa, umat muslim akrab dengan lagu Lebaran sebentar lagi, dimana ini adalah lagu yang menggambarkan kebahagiaan akan selesainya masa berpuasa yang pada intinya adalah pengendalian diri. Mereka yang berpuasa harus mengendalikan nafsu ataupun keinginan-keinginan, membatasi organ tubuh yang dipunyai agar tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa ataupun mengurangi nilai dari ibadah tersebut.

Tetapi, hakekat berpuasa yang tertinggi adalah bagaimana manusia melaksanakan puasa dengan pembersihan qolbu atau bathiniah, melepas ketergantungan terhadap kehidupan di dunia yang tiap saat menguasai dirinya. Yang ada di hati hanyalah keinginan untuk mendapatkan ridho Allah Swt. Apabila telah melalui proses berpuasa dengan kelengkapan  hakekat tersebut selama sebulan lamanya, maka manusia akan menjadi bersih, bak bayi yang baru dilahirkan.

Kini, disaat mayoritas muslim di Indonesia sedang berpuasa, membersihkan qolbunya, Nazaruddin seorang selebritis korupsi akan tiba kembali ditanah air. Dia bak artis terkenal yang sangat ditunggu, bahkan mirip kedatangan seorang kepala negara. Kehadirannya disambut pelbagai sikap, baik dan buruk. Hari ini Nazar yang ditunggu akan sampai di Jakarta. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengungkapkan,  pesawat yang mengangkut  anggota Komisi VII  DPR bersama tim gabungan berangkat  dari Bandara di Bogota,  Kamis (11/8) pukul 05:00 pagi waktu setempat atau pukul  17:00 WIB menggunakan  pesawat carteran jenis Jet ringan Gulfstream.

Pesawat akan transit di Barbados,  Sudan, Dubai Uni Emirates Arab (UEA) dan akhirnya akan  mendarat  di Halim Perdanakusumah  Jakarta diperkirakan siang ini ini. Perjalanan   ini memakan waktu kurang  lebih 30 jam. “Jadi mungkin  baru tiba Sabtu (13/8)  yah, karena perjalanan sangat  panjang dan kita berbeda satu  hari,”ungkap Anton.

Sesampainya di Jakarta, Nazaruddin akan dibawa langsung ke KPK untuk penyelesaian proses administrasi sebagai tersangka. Setelah itu Nazar akan langsung ditahan. Penahanan menurut Kapolri sudah disiapkan di Mako Brimob Kelapa Dua. Kini tersisa pertanyaan, apa yang akan dilakukan KPK, banyak yang berharap Nazar menyampaikan bukti-bukti celotehnya. Yang jelas akhir serangannya  terfokus ke Anas. Bagaimana dan mengapa? Itulah pertanyaan dalam pakem intelijen yang terpenting dan harus dijawab. Jalan Nazar akan panjang, karena banyak yang suka dan banyak juga yang tidak suka apabila dia mampu membuktikan semuanya.

Apakah ini akan membersihkan Partai Demokrat dari semua sindiran dan tuduhan yang dilemparkan banyak pihak selama ini?Kita akan melihat sebuah pertaruhan besar, pertaruhan nama Demokrat, nama Anas, nama Polri, Kejaksaan Agung, nama KPK dan bahkan nama presiden. Tapi pertaruhan terbesarnya adalah pertaruhan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah serta institusinya.

Apabila kasus tidak berjalan pada koridor yang diharapkan, dan publik menilai ada urusan ketidak jujuran serta KKN disitu, maka habislah kita semua. Habis sebagai sebuah bangsa dimana tidak ada rasa saling mempercayai lagi, kita akan "limbung," bak kapal di tengah laut yang mesinnya mati, pasrah kemana arus dan gelombang akan membawanya. Kasus terburuknya kapal tanpa kendali bisa menabrak karang dan bocor.

Disinilah dibutuhkan kesadaran dari institusi dan lembaga lainnya dari pemerintah, melaksanaan tugas tanpa kompromi, menerapkan hukum yang adil, jujur dan transparan dalam kasus Nazaruddin, hanya itu yang dapat menolong kita. Semoga. Prayitno Ramelan ( http://ramalanintelijen.net )

 

 

This entry was posted in Sosbud. Bookmark the permalink.