Anak Kemayoran Tolak Jokowi dan Alex?

7 May 2012 | 6:19 pm | Dilihat : 818

Siang tadi Senin (7/5) telah terjadi aksi demo di Bundaran HI, yang dilakukan sekitar 60 anak muda yang menamakan dirinya Gerakan Muda Peduli Jakarta (GMPJ).  Demo tersebut kelihatannya menyerang dua kandidat Calon Gubernur DKI Jokowi dan Alex Nurdin. Terlihat dari selebaran yang mereka bagi-bagikan kepada pengendara mobil yang melintas, berisi  selebaran yang merinci kesalahan-kesalahan kedua kandidat tersebut terkait jabatannya di wilayah masing-masing.

Humas GPMJ, Tio Utomo, membantah bahwa aksi ini adalah upaya black campaign terhadap kandidat-kandidat tersebut. Tio menyebutkan, Alex terkendala persoalan kasus dugaan korupsi Wisma Atlet dan juga sempat diterpa isu kawin lagi. Sementara pencalonan Jokowi terkendala tunggakan rekening listrik di kota Solo, mobil Esemka yang diproduksi dengan produk dari mobil lain, budaya korupsi yang tinggi di Pemkot Solo, dan meningkatnya penduduk miskin. Pendemo memeberkan spanduk bertuliskan "Jokowi=Alex Tidak Amanah". Saat ditanyakan tentang bukti-bukti atas tuduhan-tuduhan itu, Tio mengaku memiliki bukti banyak. "Buktinya ada di selebaran yang kami berikan," tegasTio.

Selanjutnya Humas GMPJ, Tio Utomo (30), mengatakan, pihaknya tidak hanya akan mengkritisi kedua orang itu saja, tetapi juga calon-calon lainnya, dan mereka hanya menginginkan Jakarta yang lebih baik.  Mereka juga akan  mengungkap fakta-fakta keempat kandidat lain untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. "Nanti biarkan masyarakat yang memilih," tegasnya. GMPJ sendiri merupakan gerakan pemuda Jakarta yang bermarkas di Kemayoran. Hingga saat ini GMPJ belum memiliki anggota tetap, nampaknya sebuah gerakan spontan. Jadi ini bukan komunitas anak Kemayoran pastinya.

Nah, setelah kasus keributan di Solo, kemudian adanya selebaran yang menyerang Jokowi, apakah ini sebuah indikasi serangan gelap dalam rangka peruntuhan citra. Jelas bisa saja dikatakan seperti itu, seperti kata Pramono Anung tokoh PDIP, ada aktor dibelakang kerusuhan Solo. Selain Jokowi,  Alex Nurdin juga mulai diserang, beberapa minggu sebelumnya dilaporkan ke KPK soal keterlibatannya pembangunan wisma atlet di Palembang. Kini ada gerakan dari kawasan Kemayoran, GMPJ yang mulai menyerang kedua kandidat tersebut dengan terbuka.

Upaya pengkondisian tersebut jelas merupakan upaya upaya provokasi, yang menurut ilmu intelijen adalah tindakan provokasi dan agitasi seperti yang disinyalir presiden. Provokasi adalah untuk mengganggu kondisi, dan keseimbangan, mempengaruhi target yaitu konstituen. Agitasi adalah tindakan untuk membentuk opini, jelas pembentukan opini yang negatif. Jadi semakin jelas ada sebuah gerakan untuk menyerang kedua calon yang berasal dari luar Jakarta tersebut.

Kedepan, kita akan melihat serangan demi serangan bisa saja akan bermunculan terutama terhadap cagub yang berada diposisi tiga besar, oleh karena itu mereka harus siap menghadapinya. Rakyat Jakarta sudah banyak yang pintar, karena itu kadang serangan yang tidak berkelas justru hanya akan menjadikan bahan tertawaan publik. Yang penting, jangan giring massa kearah yang berniat buruk dan anarkis. Itu saja. Biarkan rakyat yang menilai. Yang rugi siapa? Jelas Bang Foke, karena bukan tidak mungkin dia yang dituduh dibelakang aksi semua ini. Karena itu Bang Foke dan Nara mesti sabar. Tidak usah pake marah-marah. Begitu?

Prayitno Ramelan (www.ramalanintelijen.net)

Ilustrasi Gambar : Kompas.com

This entry was posted in Politik. Bookmark the permalink.