Intelijen AS Serta DFAT Australia Memperingatkan Serangan Teror di Asia Tenggara, Khususnya di Malaysia dan Indonesia

26 February 2016 | 8:23 am | Dilihat : 1553

Peter-Varghese good

Peter Joseph Noozhumurry Varghese AO, sebagai Sekretaris  dari The Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) adalah Kepala Departemen, dibawah  Menteri Luar Negeri. Lahir di Kenya, menjabat sejak 3 Desember 2012 (Foto : Themandarin)

Pemerintah Australia pada hari Kamis (25/2/2016) mengeluarkan peringatan kepada warganya (travel advisory) tentang meningkatnya kemungkinan ancaman tingkat tinggi dan canggih serangan teroris di Indonesia. Daerah yang mereka sebutkan berpeluang besar terjadinya serangan adalah Jakarta, Bali dan Lombok.

Kondisi dan tingkat serangan disebutkan sebagai "advanced stage of preparing an attack," dan menyarankan agar wisatawan mereka berhati-hati dan melakukan  tindakan pencegahan. Warning yang dikeluarkan oleh Department of Foreign Affairs and Trade  (DFAT) dkeluarkan beberapa hari setelah dikeluarkannya security warning serupa terhadap kemungkinan serangan di Malaysia.

DFAT lebih lanjut menyatakan. menerima informasi yang menunjukkan bahwa teroris mungkin merencanakan serangan di Indonesia, yang bisa berlangsung di mana saja setiap waktu. Disebutkan juga agar wisatawan harus sangat berhati-hati ketika berada di tempat-tempat yang memiliki tingkat keamanan yang rendah, dengan  kemungkinan sasaran teroris yang diketahui dari  daftar situs serangan sebelumnya seperti klub malam, bar, kafe, restoran, hotel internasional, bandara dan tempat-tempat ibadah.

Pada hari Minggu (21/2/2016) DFAT memperingatkan warganya atas kemungkinan serangan di dan sekitar ibukota Malaysia Kuala Lumpur, dan teroris  bisa sembarangan dan mungkin menargetkan kepentingan Barat atau lokasi yang sering dikunjungi oleh orang Barat.

john brenan cia director

Direktur CIA, John Brennan menyatakan bahwa Serangan Paris adalah Kegagalan Intelijen. Penulis pernah membuat artikel terkait teror Paris dengan judul, "Suksesnya Serangan Teror Mematikan di Paris Karena Perancis Teledor" link : http://ramalanintelijen.net/?p=10123

Badan Intelijen Amerika Sedrikat pada hari Senin (22/2/2016) juga mengeluarkan peringatan kepada negara-negara di Asia Tenggara atas kemungkinan serangan ISIS di masing-masing negara tersebut. Lebih lanjut DFAT menyarankan agar warganya menghindari perjalanan ke wilayah pesisir Sabah timur, di mana pantai serta pulau-pulaunya  yang populer bagi penggemar selam.

Pemerintah Malaysia melakukan tindakan preventif, dengan memperketat situasi keamanan. Sementara Kementerian luar negeri Malaysia meyakinkan wisatawan yang ke Malaysia bahwa situasi keamanan terkendali. Kepala Kepolisian Malaysia justru menanyakan dari mana informasi tersebut berasal. Warning ke sebuah negara jelas merugikan karena dapat menurunkan kunjungan wisatawan.

Pada bulan Januari 2016, Polisi Malaysia telah menangkap tujuh warga negara Malaysia yang dituduh merencanakan akan menyerang lokasi strategis di seluruh Malaysia. Situasi negara itu menjadi lebih serius,  setelah muncul video ancaman balas dendam yang diposting oleh kelompok  Katibah Nusantara (Malay Archipelago Brigade). Australia juga memperingatkan adanya ancaman penculikan  di daerah sekitar kota Sandakan dan Tawau karena kedekatannya dengan kepulauan Sulu di Filipina Selatan.

malaysian police

Polisi Malaysia melakukan operasi penangkapan terduga teroris yang akan menyerang Kuala Lumpur (Foto : todayonline)

Media Australia menyebutkan data serangan di Sabah dalam dua tahun terakhir, dengan kronologis;  tanggal 14 Mei 2015, orang-orang bersenjata yang terkait dengan kelompok Abu Sayyaf memasuki restoran tepi pantai lokal di Sandakan dan menculik manajer dan seorang pengunjung (yang kemudian dibunuh oleh para penculiknya). Pada bulan Juli 2014, orang-orang bersenjata menyerang Mabul Water Bungalows Resort di Mabul Island di Sabah timur, menewaskan seorang anggota pasukan keamanan dan menculik lain.

Pada bulan Juni 2014, seorang pekerja asing dan karyawan lokal diculik dari sebuah peternakan ikan di dekat kota Kunak di Timur Sabah. Pada bulan Mei 2014, seorang pekerja asing diculik di bawah todongan senjata dari sebuah peternakan ikan di dekat kota pesisir Palau Baik, dekat Lahad Datu. Pada bulan April 2014, seorang turis asing dan karyawan lokal diculik dari Singamata Reef Resort di Sabah timur.

Spesifikasi Dari Travel Advisory Australia dan New Zealand

Terdapat  resiko tinggi untuk keamanan Anda di provinsi Papua dan Papua Barat karena kerusuhan sipil dan risiko penculikan. Kami menyarankan agar semua turis (Australia) dan wisata lainnya yang tidak terlalu penting menghindari  provinsi ini.

teroris malang

Densus 88 Mabes Polri menangkap terduga teroris di Malang dan membawa ke Jakarta (foto :bintang)

Masih adanya ancaman tinggi terorisme di Indonesia. Sementara ini secara efektif langkah-langkah kontra-terorisme oleh pihak berwenang Indonesia telah mengurangi risiko serangan. Diketahui  sel-sel teroris masih ada dan memiliki kapasitas untuk melakukan serangan di mana saja di negara ini. Teroris mungkin secara khusus menargetkan orang Barat atau kepentingan Barat di Indonesia. Serangan teroris sebelumnya di Indonesia, termasuk di Jakarta dan Bali, telah mengakibatkan kematian sejumlah besar orang Indonesia dan warga negara asing.

Pada tanggal 14 Januari 2016, sebuah serangan terjadi di dekat Sarinah Plaza di Thamrin Street di pusat kota Jakarta, yang melibatkan sejumlah ledakan dan baku tembak dengan pasukan keamanan. Sedikitnya tujuh orang tewas dalam insiden ini, termasuk sedikitnya lima penyerang. Pada bulan Juli 2009, dua serangan bom bunuh diri terjadi di Ritz-Carlton dan JW Marriott hotel di Jakarta, menewaskan delapan orang dan melukai lebih dari 50 lainnya. serangan lebih lanjut, termasuk dalam skala rendah  atau serangan oportunistik, tidak dapat dikesampingkan. Selain itu para turis disarankan berhati-hati apabila berada di Aceh, Sulawesi Tengah (Poso, Palu, Tentena), serta Maluku.

Seberapa Besar Peluang Ancaman?

Karo Penmas Polri Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri Senin (22/2) menyatakan, "Sejak peristiwa bom Thamrin itu kita sudah melakukan penangkapan terhadap jaringan teroris ini lebih dari 35, 33 tambah 5, hampir 40 orang lah," kata Karo Penmas Polri Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri Senin (22/2). Menurut  Agus, tidak semua dari mereka itu terkait langsung dengan kasus bom Thamrin. Ada yang terkait pencurian senjata api di Lapas Tangerang. "Kita pisahkan. Hanya 10, yang sementara ini, terkait peristiwa bom Thamrin. Tapi setelah kita lakukan penangkapan, jumlah pastinya, kita lakukan penelitian lebih lanjut," sambungnya.

Operasi counter terrorism sukses menyapu  beberapa sel aktif, yaitu; Tanggal  15 Januari 2016 di Tinombala, Poso, Sulawesi Tengah  seorang terduga teroris yang bergabung dalam kelompok Santoso tewas ditembak mati dalam operasi yang dilakukan Polri.

barang bukti teroris

Beberapa barang bukti yang disita dari rumah terduga teroris (Foto: liputan6)

Pada 16 Januari, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap 12 pelaku teroris yang diduga sebagai pelaku maupun memiliki keterkaitan dengan aksi teror di Thamrin. Penangkapan itu dilakukan di sejumlah lokasi terpisah yakni di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Saat itu polisi berhasil menyita barang bukti berupa sembilan pucuk senjata api laras pendek, pistol dan revolver, enam buah magazen, lima buah telepon genngam dan satu sepeda motor.

Pada 22 Januari, polisi menggerebek satu rumah kontrakan yang diduga menjadi tempat persembunyian teroris di Bantargebang, Bekasi. Dalam penggerebekan tersebut, polisi mengamankan seorang pria. Selain itu, polisi  menangkap terduga teroris di Depok, bernama bernama Siadih Supriyatna (28).

Pada hari Selasa (2/2/2016), polisi menangkap terduga teroris  di Kampung Teluk Jaya, Kelurahan Panjang Selatan, Bandar Lampung atas nama  Santoso alias Sukri. Edi disebut merupakan penyandang dana bagi kelompok teror, diduga berhubungan dengan Abu Roban, amir Mujahidin Indonesia Barat yang tewas dalam penyergapan polisi tahun 2013. Edi juga diduga terlibat dengan kelompok Santoso dan kelompok teroris di Bima.

Pada 11 Februari 2016, Densus melakukan penangkapan  di Sumedang terhadap  dua orang terduga teroris yang diamankan karena diduga terkait peristiwa serangan bom dan baku tembak di Thamrin. Kedua tersangka juga merupakan buron kasus pelatihan militer di Aceh. Setelah itu, mereka aktif terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah.

Pada hari Sabtu (13/2), Densus menangkap dua laki-laki terduga teroris di sebuah rumah  di Perumahan Bumi Indah Pesona, Kecamatan Cikampek, Karawang, Jawa Barat. Dari lokasi penangkapan, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti sangkur, senjata api, dan buku-buku berisi faham radikal.

Pada tanggal 15 Februari 2016,  terjadi baku tembak antara aparat kepolisian dengan terduga teroris dalam penggerebekan di Bima, Nusa Tenggara Barat. Dalam baku tembak itu, satu anggota polisi mengalami luka tembak di bagian tangan dan terduga teroris meninggal dunia. Pada hari yang sama, Densus 88 menggeledah sebuah rumah di Desa langgen, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Dalam penyergapan itu lima orang ditangkap, berhasil diamankan  dua dus buku harian pribadi tentang kegiatan di Irak, buku-buku jihad, tiga karung aluminium foil, potongan paralon, satu pucuk senapan angin, dan satu bundel dokumen.

Kepolisian Resor Temanggung mengamankan 38 orang di Desa Gandurejo‎, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Mereka diamankan diduga sering melakukan kegiatan  seperti latihan militer di kawasan hutan di lereng Gunung Sumbing. Kapolres Temanggung, AKBP Wahyu Wim Hardjanto mengatakan, 38 peserta latihan ini telah diminta keterangan.  Pemeriksaan dilakukan sejak penangkapan Jumat (19/2/2016) malam hingga pengamanan di Mapolres Temanggung, Sabtu (20/2/2016) dini hari. "Sebagian dari 38 orang yang diamankan di Desa Gandurejo‎ mengaku sebagai anggota Jamaah Anshorus Syariah (JAS). JAS adalah pecahan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)

Pada Jumat (20/1), Densus melakukan penangkapan lima orang terduga teroris di Perumahan Green Hills, Jalan Raya Kedawung, Desa Ngiyo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dimana  kelima orang yang ditangkap itu adalah bagian dari sayap militer kelompok Jamaah Ansar Khilafah Daulah Nusantara (JAKDN).

Pada hari Minggu (22/2/2016), Densus menangkap seorang terduga teroris bernama DA (39) di Perum Suradita Jl Ceremai 1, Cisauk Tangerang.  Sejumlah barang bukti disita dari rumah terduga teroris seperti komputer, laptop, anak panah, handphone dan buku-buku. DA diduga terkait dengan peristiwa bom Thamrin.  Menurut Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ayi Supardan "Informasinya yang bersangkutan terkait dengan peristiwa bom JW Marriot, Jakarta dan bom Thamrin."

Dari data operasi penangkapan terduga teror di Indonesia, terlihat bahwa mereka yang ditangkap sangat patut diduga mereka sel yang tersebar selain di Pulau Jawa juga di luar Jawa. Konsentrasi terkuat kini berada di Poso dengan inti kelompok Santoso yang dibantu pengikutnya yang mayoritas berasal dari Bima, serta beberapa yang berasal dari Uighur.

Melihat penangkapan Densus, kemampuan mengembangkan mapping dapat dikatakan lebih meningkat. Akan tetapi masih terdapat beberapa sel yang sudah dideteksi tetapi belum diciduk atau mungkin mereka-mereka yang masih mengendap. Ini lah yang disebut pihak Australia potensi teror masih memungkinkan.  Oleh karena itu, jelas kita tidak suka dengan Advisory Travel mereka, tetapi disikapi positif sebagai bahan informasi yang perlu ditindak lanjuti. Yang perlu diingat, inisiatif serangan berada pada sel teroris dan mereka kini mampu memanfaatkan celah aparat keamanan.

Melihat ketakutan pemerintah Barat, nampaknya memang makin mengerucut bahwa ancaman teror di Indonesia akan mengarah warga asing serta simbol-simbolnya seperti serangan teror masa lalu. Target kedua menurut penulis, polisi masih mereka anggap sebagai musuh bebuyutan. Akan tetapi jangan dilupakan terjadinya bom bunuh diri di dalam pasar di Damaskus Suriah serta di Homs oleh ISIS merupakan  serangan dengan target publik, walaupun target dinilai spesifik, sebagai  tempat kegiatan pendukung Bashar al Assad dari penganut Sihite atau Syiah. Itulah kira-kira kemungkinan target  serta peluang ancaman yang perlu diwaspadai.

Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, Analis Intelijen www.ramalanintelijen.net

This entry was posted in Hankam and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.