Helikopter Bell-412 Jatuh Di Bitung, Kenapa?
4 August 2011 | 11:26 am | Dilihat : 951
Pada hari Rabu (3/8) terjadi kecelakaan sebuah pesawat Helikopter jenis Bell-412 di kawasan gunung dua saudara Bitung. Helikopter milik PT Nyaman Air dengan registrasi PK-FUG dengan Captain Pilot Edy Purwanto dan teknisi Rumaidy take off pada pukul 14.26 WITA dari Bandara Sam Ratulangi (SRI) Manado menuju Bandara Bobing Gosowong Halmahera, Maluku Utara. Pesawat dengan dua crew ini mengangkut delapan penumpang dari perusahaan kontraktor pertambangan Nusa Halmahera Mineral (NHM).
Menurut informasi petugas Bandara SRI, tiga menit setelah take off pesawat lost contact dengan tower. Sekitar pukul 01.00 WITA korban ditemukan tim Gabungan SAR dan Kepolisian Bitung. Kondisi pesawat dalam keadaan hancur. Tim SAR menyatakan dalam kecelakaan tersebut sembilan orang dinyatakan tewas dan satu orang dalam keadaan hidup dan kritis bernama Dian R. Rudiansah, yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Manembo-nembo Bitung. Korban akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Menurut catatan dari sepuluh orang yang tewas, terdapat empat warga negara Australia yang ikut menjadi korban. Ke empat warga Australia ini juga merupakan karyawan dari PT NHM. Tim Gabungan SAR dan Kepolisian Bitung sempat mengalami kesulitan mengevakuasi korban helikopter nahas tersebut karena kondisi lokasi jatuhnya helikopter berkabut saat pencarian pada tengah malam. Lokasi jatuhnya helikopter sementara ini menurut team SAR berada di cagar alam sebelah selatan Gunung Dua Saudara dengan ketinggian 677 meter di atas permukaan laut. Sementara Gunung Dua Saudara berada 20 kilometer dari arah Kota Bitung, ketinggiannya 1.109 meter dari permukaan laut.
Bell 412 yang mengalami kecelakaan tersebut adalah sebuah helikopter serbaguna yang dapat mengangkut 13-14 penumpang. Diproduksi oleh Bell Helicopter Textron, dibuat Dallas Fort Worth (USA) and Mirabel, Quebec (Canada). Diperkenalkan pada tahun 1968. Helikopter yang masuk medium serbaguna ini adalah pengembangan dari model Bell 212, perbedaan utamanya terletak pada 4 bilah rotor utama komposit. Jenis Bell 412 juga diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia dan diberi nama NBell 412. Jenis Bell ini termasuk Heli favorit di militer, digunakan oleh 39 negara, termasuk Indonesia.
Kecelakan pesawat secara umum akan diselidiki oleh sebuah panitia penyelidik, yang akan melihat penyebab dari kecelakaan tersebut. Tidak mudah menyelidiki penyebab tersebut, dibutuhkan usaha yang sangat serius, demi untuk kepentingan keselamatan penerbangan selanjutnya dari pesawat sejenis. Faktor-faktor yang akan diteliti adalah manusia (pilot), apakah dia menjadi penyebab kecelakaan (human error), terlebih bagi sebuah pesawat semacam Bell, tanggung jawab berada pada Edy Poerwanto.
Penyelidik akan memeriksa mengingat jatuhnya pesawat didaerah pegunungan dengan ketinggian yang demikian tinggi, dikaitkan dengan perhitungan pesawat yang baru sekitar tiga menit take off. Ini yang akan didalami. Faktor kedua adalah masalah material, apakah ada masalah teknis, menyangkut gangguan dari pesawat itu sendiri. Banyak dari perusahaan penerbangan yang suka menyederhanakan menyepelekan aturan pabrik tentang masalah spare parts.
Faktor ketiga adalah cuaca. Apakah cuaca di kawasan jatuhnya pesawat kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan? Bagi pesawat helikopter, cuaca terlebih di daerah pegunungan merupakan ancaman langsung karena penerbang lebih mengandalkan visual (pandangan), berbeda dengan pesawat bersayap tetap yang memiliki radar. Kabut dan hujan deras umumnya merupakan ancaman yang sangat mereka takuti.
Mari kita tunggu, hasil penyelidikan kecelakaan pesawat yang akan dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dimana ketuanya adalah Marsda TNI (Pur) Tatang Kurniadi yang merupakan teman seangkatan penulis di Akabri Udara 1970 (Purboyo). Report KNKT yang akan menjawab kenapanya. Sambil menunggu hasilnya, marilah kita doakan mereka yang meninggal pada bulan suci ini, semoga amal ibadahnya diterima Allah Swt, dan diampuni dosa-dosanya, Amin. Prayitno Ramelan ( http://ramalanintelijen.net )
Ilustrasi gambar : helicopterbuyer.com