Kekuatan Dan Optimisme Dari Pidato Presiden SBY
20 October 2009 | 11:17 am | Dilihat : 149
Pada hari ini Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dipimpin oleh Ketuanya, Taufik Kiemas, salah satu tokoh besar PDIP telah melantik Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih dari pilpres 2009. Presiden DR.H.Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof Boediono mulai hari ini resmi menjadi pimpinan nasioal dinegara yang besar dan luas ini. Walau jalannya sidang kadang agak tersendat, karena beberapa kesalahan ketua sidang saat membaca sambutan, yang disertai nafas yang kadang agak tersengal, alhamdulillah proses pelantikan dapat berjalan hingga selesai dengan selamat. Dalam pelantikan presiden dan wakil presiden itu, semua mantan presiden diundang, demikian juga anggota MPR, para pejabat negara, termasuk menteri-menteri Kabinet
Indonesia Bersatu serta perwakilan negara sahabat. Di antara para mantan presiden, hanya mantan Presiden RI BJ Habibie beserta Ibu Ainun Habibie serta mantan Wapres Try Sutrisno yang hadir. Inagurasi tersebut dihadiri oleh beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan seperti PM Australia, Kevin Rudd yang didampingi Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith, Kepala Pemerintahan Brunei Darussalam, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, PM Timor Leste Ramos Horta, PM Malaysia Najib Razak. Sementara Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Republik Ceko diwakili oleh para utusan khusus. Presiden AS Barack Obama mengirimkan delegasinya ke Indonesia, yang dipimpin oleh Administrator Badan Perlindungan Lingkungan Lisa P Jackson. Untuk Filipina dan Thailand mengirimkan menteri luar negerinya sebagai wakilnya.
Pada rangkaian acara pelantikan kali ini, terdapat agenda pidato Presiden. Ini yang berbeda dengan pelantikan presiden periode 2004 -2009, 20 Oktober 2004, dimana pada saat itu tak ada pidato dari presiden terpilih setelah pelantikan. Setelah acara selesai, dilaksanakan acara pemberian selamat di Istana Negara oleh para tamu negara dan para kepala pemerintahan yang hadir. Acara pidato Presiden SBY merupakan kekuatan dari acara pelantikan secara keseluruhan, dengan tampil percaya diri, SBY dengan gagah dan bersemangat menyampaikan beberapa pemikiran, penghargaan, rencana, konsep, yang nampaknya telah dipersiapkan dengan kekuatan dan tehnik orator sejati. Pidatonya tersebut membuat beberapa kepala pemerintahan yang hadir demikian tekun dan cermat terus mengikuti hingga selesai.
SBY menyatakan, siap bekerja keras dan kerja cerdas untuk mewujudkan masa depan sejahtera, demokrasi dan berperikeadilan. SBY menjanjikan akan memperhatikan kesejahteraan rakyat yang lebih baik di periode kedua kepemimpinannya selama lima tahun ke depan bersama Boediono. Peningkatan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas pertama dalam program 100 hari, 1 tahun dan 5 tahun mendatang. Dikatakannya sudah tiga kali pemilihan umum di Indonesia dilakukan secara langsung. Tiga kali juga para tokoh politik mampu berkompetisi dengan penuh etika dan kedewasaan. Dia akan membangun tatanan demokrasi yang bermartabat serta memberikan ruang dan hak politik rakyat tanpa meninggalkan stabilitas politik.
Ditegaskannya, "Dalam demokrasi, kita semua menang. Demokrasi menang, rakyat menang, kita menang." Selanjutkannya dikatakannya "Saya menyampaikan rasa hormat pada Ibu Megawati dan Bapak Prabowo Subianto, Bapak Jusuf Kalla dan Bapak Wiranto, atas partisipasi aktif dan kegigihan dalam pemilu. Mereka adalah putra-putri bangsa yang ikut berjasa memekarkan kehidupan demokrasi di tanah air." Selanjutnya SBY mengatakan bahwa saat ini adalah momentum untuk kembali bersatu dan bersama-sama membangun masa depan. Semangat pantang menyerah adalah kunci untuk maju, katanya, dengan semangat itu Dengan semangat Indonesia "Bisa", akan dapat ditegakkan good governance, membasmi korupsi, serta memerangi kemiskinan.
Menurut Presiden Yudhoyono, dalam alam demokrasi ada saatnya berbeda pendapat, ada pula saatnya berdebat, "Namun, ada saatnya pula bersatu saling bahu membahu untuk membangun bangsa." Presiden mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga pluralisme sebagai upaya untuk menjaga jati diri bangsa. Juga mengajak masyarakat untuk melanjutkan sikap kebhinekan, kekeluargaan, kesantunan, moderat, toleransi, keterbukaan, dan rasa kemanusiaan. Identitas dan kepribadian yang membuat kita unggul dan tidak mudah goyah, katanya. Hal inilah yang harus selalu dijaga. Indonesia akan terus melaksanakan politik bebas aktif, menghadapi lingkungan strategis yang baru, dan tidak ada anggapan Indonesia sebagai musuh. Di tingkat kawasan, Indonesia akan berusaha meningkatkan dan menjadikan Asia Tenggara yang damai dan dinamis.
Sejak awal rangkaian acara pelantikan yang sangat penting tersebut, walau pada prosesinya kita agak terganggu, nampaknya pidato presiden terpilih merupakan kekuatan bagi bangsa Indonesia. Disitu tertera bagaimana presiden menjanjikan kesejahteraan rakyat yang akan ditingkatkan baik dalah program 100 hari, setahun ataupun lima tahun. Kemudian pemerintah akan terus mengawal demokrasi tanpa mengorbankan sebuah stabilitas yang memang diperlukan bagi pembangunan. Tanpa stabilitas, akan sulit mewujudkan pertumbuha ekonomi yang pada ujungnya adalah kesejahteraan. Oleh karena itu upayanya dalam merangkul semua kekuatan politik dinegeri ini akan dipergunakan dalam bersatu dalam membangun bangsa. Rakyat akan diajak bangkit bersemangat, dan semuanya ditunjukkannya kepada para kepala pemerintahan yang berada disekitar Indonesia, kita tidak akan mencari musuh dan akan mengedepankan persahabatan.
Dengan pluralisme yang ada, bukan dipandang sebagai hambatan, tetapi justru merupakan kekuatan, sebagai jati diri bangsa. Kekuatan pidato presiden tersebut, jelas menimbulkan sikap optimisme kita untuk lebih bersemangat menapak kedepan di tengah-tengah segala kekurangan dan kesulitan serta keburukan sikap negatif selama ini. Semoga apa yang disampaikannya akan menggugah diri setiap warga Indonesia dimanapun berada. Kalau bukan kita yang berusaha dan memperbaiki diri kita terus siapa lagi...Tuhan Yang Maha Esa hanya akan menolong bangsa yang memang mau bersatu dan berusaha sekuat tenaga bangkit dari kesulitan dan keterpurukannya, Amin.
Tanda-tanda dan kebanggaan itu sudah mulai muncul, kenapa kita ragu? Mari kita dukung bersama, sekecil apapun harapan akan lebih baik dari pada tidak ada harapan bukan?. Selamat bertugas Pak SBY dan Pak Boediono, semoga Allah SWT selalu melindungi bapak beserta kabinet dalam mengemban amanah dan kepercayaan seluruh rakyat Indonesia.
PRAYITNO RAMELAN
Sumber : http://politik.kompasiana.com/2009/10/20/kekuatan-sebuah-pidato-presiden/ (Dibaca: 652 kali)