SINAR TERANG SETELAH DI VAKSIN COVID-19
15 May 2021 | 12:27 pm | Dilihat : 361
Pada bulan Januari, Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin besar dunia pertama yang menerima saran penggunaan Sinovac dalam upaya untuk memadamkan skeptisisme di dalam dan luar negeri (foto : KlikDokter)
Hari Idul Fitri 1442 H di Indonesia yang jatuh hari Kamis 13 Mei 2021 merupakan kebahagiaan tak tertara bagi umat Islam di Indonesia dan di belahan dunia manapun. Di Indonesia masyarakat berusaha saling bermaafan, dimana tradisi mudik adalah bagian utama dari hari yang Fitri. Mudik sangat sulit dicegah sepenuhnya, karena budaya, norma dan etika masyarakat bersilaturahim ke keluarganya di daerah asal telah berlangsung lama. Walau pemerintah melarang mudik, diperkirakan ada 1,2 juta penduduk Jakarta yang mudik lebih awal sebelum dilarang sejak 6 Mei 2021. Berita yang seram dari random tracing dari pemerintah, ada 60 persen pemudik yang tertular virus corona.
Perkembangan Kasus Covid di Jakarta
Perkembangan terbaru kasus Covid-19 di Ibu Kota pada Idul Fitri, Kamis (13/5/2021) yang disampaikan sumber Pemda DKI sebagai berikut :
Pasien positif Covid-19 di Jakarta bertambah 785, dari 8.229 orang yang dites PCR di Ibu Kota (Jumlah tes PCR Jakarta tersebut mencapai 60 persen jumlah tes di seluruh wilayah Indonesia). Positivity rate Covid-19 DKI Jakarta selama sepekan mencapai 8,4 persen, di atas ambang batas aman WHO (5 persen sepekan), namun di bawah positivity rate nasional sepekan terakhir (23,3 persen). Positivity rate DKI Jakarta mencapai 9,5 persen, di atas standar aman WHO (5 persen). Selain itu, ada 591 pasien Covid-19 di Jakarta dinyatakan sembuh dan tidak ada laporan kematian akibat Covid-19 di Jakarta saat Idul Fitri.
Kasus aktif atau jumlah pasien yang sedang ditangani saat ini di Jakarta bertambah 194 orang menjadi total 7.585 pasien. Sepekan terakhir Pemprov DKI Jakarta melakukan tes PCR terhadap 58.030 orang. Jumlah ini sekitar 5-6 kali lipat dari standar minimal yang ditetapkan WHO untuk Jakarta, yakni 10.645 orang per pekan.
Sejak pandemi merebak pada Maret 2020, hingga kini DKI Jakarta telah melaporkan total ada 418.188 kasus positif Covid-19. Sebanyak 403.630 (96,5 persen) pasien sudah dinyatakan pulih. Angka kesembuhan Jakarta lebih tinggi dari tingkat kesembuhan nasional sebesar 91,8 persen. Total ada 6.896 (1,7 persen) pasien Covid-19 di Jakarta yang meninggal dunia. Angka kematian ini lebih rendah ketimbang tingkat kematian nasional sebesar 2,8 persen.
Keberhasilan Vaksinasi
Media Blomberg menayangkan berita mengembirakan tentang keberhasilan vaksin Sinovac di Indonesia. CEO Sinovac Biotech Yin Weidong mengatakan tingkat kemanjuran CoronaVac, ekspor vaksin, dan temuan baru tentang cara kerjanya terhadap varian.
Vaksin Sinovac Biotech Ltd. mampu menangkal Covid-19 di antara petugas kesehatan di Indonesia, sebuah indikasi yang menggembirakan bagi lusinan negara berkembang lainnya yang bergantung pada suntikan kontroversial vaksin RRC, yang awalnya dinilai kinerjanya jauh lebih buruk daripada vaksin asal negara Barat dalam uji klinis.
Indonesia menyatakan telah melacak 25.374 petugas kesehatan di ibu kota Jakarta selama 28 hari setelah mereka menerima suntikan dosis kedua dan menemukan bahwa vaksin tersebut mampu melindungi 100% dari mereka dari kematian dan 96% dari rawat inap segera setelah tujuh hari, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah wawancar. Para pekerja dilacak hingga akhir Februari.
Budi Sadikin juga mengatakan bahwa 94% pekerja telah terlindungi dari infeksi, ini hasil luar biasa yang melampaui apa yang diukur dalam berbagai uji klinis meskipun belum jelas apakah pekerja disaring secara seragam untuk mendeteksi pembawa asimtomatik "Kami melihat penurunan yang sangat-sangat drastis,” dalam rawat inap dan kematian di antara pekerja medis, kata Menkes.
Indonesia adalah salah satu negara paling awal yang menggunakan vaksin China. Pada bulan Januari, Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin besar dunia pertama yang menerima saran penggunaan Sinovac dalam upaya untuk memadamkan skeptisisme di dalam dan luar negeri. Sejak itu, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini telah mengelola lebih dari 22 juta dosis, sebagian besar Sinovac, karena berupaya mencapai herd immunity untuk 270 juta populasinya pada akhir tahun.
“Angka efikasi minimal harus di atas 50%, jadi lebih dari itu, vaksin terbaik yang bisa didapatkan secepatnya, karena setiap suntikan yang diberikan bisa mencegah kematian,” kata Menteri Kesehatan Sadikin. “Ini bukan hanya tentang mendapatkan tingkat kemanjuran tertinggi, tetapi menyuntik orang dengan cepat.”
Sementara itu negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia dan Thailand kini mengalami kenaikan kasus. Sementara tingkat infeksi dan kematian baru di Indonesia telah stabil sejak puncaknya bulan Januari. Tetapi dengan populasi yang sangat besar, sebagian besar masih tidak terlindungi. Liburan Idul Fitri dikhawatirkan dapat menyebabkan kasus meningkat sebanyak 60% karena orang berkumpul dengan keluarga dan melakukan perjalanan pulang meskipun ada larangan pemerintah, Menkes Budi Sadikin memperingatkan.
Menurut Helen Petousis-Harris, ahli vaksinasi di University of Auckland, mengatakan bahwa kemampuan vaksin untuk mengendalikan suatu penyakit bisa lebih tinggi di dunia nyata dibandingkan jika diukur dalam uji klinis.
“Dalam pengalaman saya, kami sering gagal memprediksi dampak vaksin secara keseluruhan, sesuatu yang hanya bisa dilihat di dunia nyata setelah digunakan secara luas,” katanya. “Mengurangi sebagian besar penyakit tidak hanya penting untuk menyelamatkan nyawa tetapi juga untuk mengurangi kemungkinan munculnya varian bermasalah.” tegasnya.
Kesimpulan
Strategi pemerintah dalam mengatasi ancaman virus corona covis-19 yang mengutamakan petugas kesehatan dan Lansia untuk di vaksin mulai membuahkan hasil. Para petugas medis (kesehatan) adalah target rawan tertular karena seringnya bersentuhan dengan mereka yang positif. Diharapkan dengan terus digalakkan para Lansia untuk divaksin, maka tingkat kematian akan berkurang.
Kini strategi sebaiknya di arahkan juga mengejar target rawan lainnya, yaitu mereka yang nemiliki komorbid di segala usia. Sebuah pekerjaaan berat, tapi apabila disosialisasikan secara luas hingga timbul kesadaran masyarakat target bisa saja tercapai. Dengan populasi mayoritas di pulau Jawa serta beberapa daerah rawan lainnya, bukan tidak mungkin data ini bisa bisa tercapai. Pemerintah selain menggunakan petugas kesehatan, dan staf pemda, bisa mendata dengan memanfaatkan Babinsa dan Babinkamtibmas.
Penutup
Dalam mengatasi dan memperkecil ancaman pandemi, khususnya bom waktu kembalinya arus mudik, solusinya hanya satu yaitu "ketegasan". Selain protkes, vaksinasi kini walaupun masih abu-abu terang telah menambah optimisme kita menekan ancaman covid-19. Ukuran keberhasilan menang dari covid bukan hanya kemampuan mengatasi penyebaran, tetapi kemampuan sebuah negara mengurangi jumlah kematian. Target yang harus diamankan selain tenaga kesehatan (medis) dan Lansia, juga penyandang komorbid. Semoga bermanfaat. Pray Old Soldier.
Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen, www.ramalanintelijen.net