MENUNGGU MUKJIZAT 29 MEI 2020, PREDIKSI INDIGO TITIK SINGKIR COVID, JUMAT KERAMAT?
28 May 2020 | 7:36 am | Dilihat : 1035
Abighya Anand, 14 tahun seorang anak Indigo dari India sudah meramalkan tentang wabah pada 22 Agustus 2019 (foto FB)
Hari Jumat, 29 Mei 2020, bisakah kita sebut sebagai Jumat keramat terkait covid ? Persoalannya kini tidak ada seorangpun yg mampu membuat prediksi kapan corona virus SARS-CoV-2 (Covid-19) akan berakhir menginfeksi umat manusia. Penulis pernah menyampaikan ramalan Indigo dari India khusus tentang wabah yang melanda dunia.
Ramalan Indigo Tentang Wabah
Pada 22 Agustus 2019, di YouTube, ada anak Indigo India, Abighya Anand, 14 tahun yg meramalkan bahwa dunia akan memasuki fase sulit mulai November 2019 hingga April 2020. Periode 6 bulan itu akan terlihat penyebaran penyakit global (pandemi) dan meningkatnya ketegangan global. Puncaknya pada 31 Maret 2020 akan ditandai dengan ketegangan puncak antar negara ini, dimana dunia tampak tegang (Catatan penulis : China VS AS).
Namun Abighya Anand, 14 tahun Ditekankan Anand, "Perlu dicatat bahwa ini adalah perang global. Perang antara virus dan kemanusiaan, dan apakah pemerintah yg terlibat dalam kasus ini, hanyalah dugaan Anda." Satu hal yang jelas, ditegaskannya bahwa ini adalah perang.
Tanggal 29 Mei menurutnya pemahaman astrologi, poros akan rusak, dan dengan demikian dari pengaturan posisi planet lebih menguntungkan untuk penyembuhan. Dari titik ini pada kasus wabah, banyak negara akan melaporkan pengurangan penyakit. Adnan juga menyebut bahwa perlambatan ekonomi diprediksinya akan baru berakhir pada November 2021.
Kondisi Yang Berlaku
Manusia pada dasarnya akan jenuh, bahkan putus asa bila tertekan tidak boleh keluar rumah, tidak bebas. Kondisi saat ini untuk mengatasi Corona Virus Covid-19 terutama stay at home sudah hampir dua bulan. PSBB itu membatasi ruang gerak agar penyebaran dapat dikurangi. Ini berpengaruh kepada penghasilan rakyat, walau pemerintah berusaha mengatasi kesulitan. Harapan muncul dimana perekonomian akan dimulai melalui New Normal bila dalam PSBB dua minggu terkendali, tapi ini tidak semudah yg dibayangkan. Ada saja yang tidak percaya kepada pemerintah, tiap ucapan presiden dikritisi.
Laporan Gugus tugas Covid, Penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Kamis (28/5/2020) sebanyak 687 orang, total 24.538. penambahan jumlah kasus positif paling banyak di Jawa Timur (171) , kemudian Kalimantan Selatan (116) Jakarta (105), Sulawesi Selatan(46) dan Sumatera Utara (30.)
Wilayah yang nihil penambahan kasus, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Utara, Lampung, Riau, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Gugus Tugas merinci total pasien sembuh menjadi 6.240, ada penambahan 183 orang. Total meninggal menjadi 1.496 dengan penambahan 23 orang.
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 48.749 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.250 orang
Prediksi dan Harapan
Anak Indigo India ini, Abighya Anand sejak Agustus 2019 sudah meramal dalam 6 bulan dunia akan didera wabah dan itu betul. Hingga 28 Mei 2020 tercatat ada 349.190 jiwa meninggal dunia di 213 negara. Indonesia kini menduduki ranking 32 dunia penduduk yg terinfeksi 24,538, dalam 24 jam ada +687 kasus baru, kasus baru meninggal +23, total meninggal 1.496 jiwa pasien sembuh 6.240 orang.
Dari prediksi secara ilmiah kita heran, bagaimana AS sebagai negara yg sangat maju, modern, korbannya sangat banyak dan belum juga berkurang. Dalam 24 jam (kemarin) korban yg meninggal +1.535, total meninggal mengerikan, diatas seratus ribu menjadi 102.107 jiwa, ini ujian atau azab? Kedua Brasil dalam 24 jam yang meninggal +1.148 jiwa, total 25.697 jiwa. Bandingkan di Indonesia dalam waktu yang sama dalam 24 jam penambahan +23 jiwa yang meninggal, menjadikan total 1.496 jiwa, jauh lebih kecil. bayangkan yang meninggal di Amerika kemarin lebih banyak dibandingkan yang meninggal di Indonesia dalam waktu delapanpuluhan hari. Bukankah ini bukti bahwa Allah masih menyayangi bangsa Indonesia?
Setelah melihat beberapa prediksi ahli-ahli maematika, bahwa kasus positif akan meledak di Indonesia pada akhir Mei hingga diatas 100.000, ini ternyata juga tidak terbukti, semua meleset, mengapa kan itu pertanyaannya.
Nah, prediksi serta harapan apa lagi yang ada? Masyarakat mulai jenuh, terjadi PHK , pabrik-pabrik, mall-mal, perusahaan banyak yang tutup, Corona sangat serius dan mematikan bila menginfeksi. Kini, keinginan bekerja besar, tetapi disiplin masyarakat rendah, ini bagian terberat dari pemerintah. Penulis hanya berharap para pejabat mulai dari Presiden Jokowi serta pejabat terkait tetap teguh dan tegar serta tegas dalam menangani Covid, ini amanah mulia.
Presiden menggunakan istilah New Normal dikeritik, hidup berdampingan dengan Covid dikeritik, tapi ya biarlah dan wajar, kalau politisi kan menggunakan momentum krisis biasa, rakyat juga yang menilai. Penulis mencoba menggunakan ramalan anak Indigo ini sebagai clue yang memang diberikan oleh alam untuk orang-orang tertentu yang bisa memaknai kehidupan ini, kita butuh harapan yang bernilai positif, sebagian berkah Allah sudah kita dapat. Nah, kita lihat dengan sabar apa prediksi Anand , "Dari titik ini (29 Me1 2020) pada kasus wabah, banyak negara akan melaporkan pengurangan penyakit, wabah akan lebih mudah ditangani".
Penutup
Tentang Jumat keramat tanggal 29 Mei 2020, dari pemahaman astrologi, semoga memang posisi planet akan berpengaruh terhadap virus ini dan perang berakhir. Kita hanya berharap seperti diprediksi Indigo ini, pengaturan posisi planet lebih menguntungkan untuk penyembuhan.
Tentang kepercayaan, semua tergantung kita masing- masing. Kita cermati dan kita lihat saja bersama. Mari kita bersyukur dan berdoa bersama Alhamdulillah, Alhamdulillah, semoga Alloh Azzawajalla mendengar dan mengabulkan doa kita semua. Aamiin. Salam, Pray Old Soldier.
Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen, https://ramalanintelijen.net