Flaperon Di Reunion Benar Bagian MH370, Lantas Apa?
6 August 2015 | 10:14 am | Dilihat : 1307
Posisi Flaperon yang ditemukan di Reunion (sumber foto: twitter.com)
Sebuah berita besar disampaikan oleh PM Malaysia Najib Razak, yang menyatakan bahwa penemuan bagian pesawat yang di kenal sebagai flaperon adalah bagian dari pesawat Malaysia Airlines flight number 370. Walaupun jalan masih sangat panjang untuk menemukan reruntuhan utama pesawat Boeing777-200 tersebut, tetapi paling tidak pemerintah Malaysia serta Australia sebagai team leader pencari kini semakin meyakini serta memiliki bukti sah bahwa penerbangan misterius MH370 berakhir di Samudera Hindia. Dengan demikian maka banyaknya spekulasi lain tentang MH370 kini terpatahkan.
Pada hari Rabu (5/8/2015), para peneliti bertemu di sebuah laboratorium khusus di dekat Toulouse dan memulai memeriksa flaperon tersebut. Flaperon adalah gabungan dari flap (part untuk membantu daya angkat) dan aileron (berfungsi sebagai kemudi guling). PM Najib membuat pengumuman pada hari Kamis (6/8/2015) waktu Kuala Lumpur, berarti 515 hari (sekitar 17 bulan) sejak penerbangan MH370 dari ibukota Bandara Sepang Kuala Lumpur yang menuju Beijing menghilang dengan 239 penumpang on board.
Dalam konperensi pers, PM Najib Razak menyatakan, "It is my hope that this confirmation, however tragic and painful." Ditambahkannya, "will at least bring certainty to the families and loved ones of the 239 people on board MH370."
Najib mengatakan bahwa flaperon itu cocok dengan Boeing 777, dan karakteristik flaperon Reunion itu sesuai dengan spesifikasi teknis yang diberikan oleh Malaysia Airlines dari pesawat mereka yang hilang. Juru bicara MAS menyatakan, bahwa hal ini telah dikonfirmasi secara bersama-sama oleh Otoritas Prancis, Biro d 'Enquetes et d' Analisis pour la Securites de I'Aviation Civile (BEA), Tim Investigasi Malaysia, Perwakilan teknis dari RRC dan Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB).
Kemungkinan Besar MH 370 Ditching di Laut
Para ahli penerbangan mengakui bahwa ini adalah bukti pertama bahwa pesawat benar diyakini jatuh ke laut (Samudera Hindia) sejak 17 bulan yang lalu. Tetapi para ahli umumnya pesimis bukti ini bisa membantu menemukan pesawat. Hambatan utama dikatakan para ahli terutama lamanya waktu belum ditemukannya pesawat sejak kecelakaan itu dan dinamika kompleks arus laut dan angin yang berubah-ubah membuat tim pencari tidak mungkin untuk menentukan dengan tepat di mana letak pesawat tersebut.
Menurut DR. David G. Gallo, direktur proyek khusus Oceanographic Institution di Massachusetts Woods Hole, dari trend umum yang berlaku, dimana angin permukaan dan arus laut terus berubah-ubah, benda yang terapung dapat bergerak mengapung dengan cara yang tidak menentu dan tak terduga dari hari ke hari. Semakin lama objek berada di air, semakin sulit untuk menentukan titik asal fragmen tersebut dengan presisi teknologi apapun.
"Sebenarnya, itu tidak seperti ban berjalan yang stabil," kata Gallo. "Anda harus menghitung angin musim dan topan, dan arus biasanya tidak mengalir seperti sungai yang dapat dibaca dan diperkirakan, tetapi lebih seperti pusaran. Berputar-putar, kadang cepat dan kadang-kadang lambat, dan kadang-kadang bahkan berbalik arah, " katanya.
Apabila penerbang cukup Ahli, pesawat yang Ditching pada umumnya utuh, seperti kasus Lion Air di Bali, pesawat akan tenggelam apabila mendarat di laut yang dalam (Sumber foto: indoflyer.net)
Dalam ulasan yang penulis buat pada beberapa artikel terkait misteri MH370, penulis berpendapat bahwa pesawat kemungkinan besar tidak jatuh dan hancur di laut, tetapi pesawat mendarat (ditching) di laut dan kemudian tenggelam ke dasar laut. Hal ini penulis sampaikan mengingat dalam pencarian di daerah yang diperkirakan jatuhnya pesawat selama ini, tidak ditemukan debris apapun dari MH370.
Kemungkinan besar, para penumpang telah meninggal dunia saat ditching, dan captain pilot (sendiri) yang sangat berpengalaman mampu mendaratkan pesawat di laut. Kini dengan adanya bukti ditemukannya flaperon pesawat, benda itu kemungkinan terlepas saat terjadinya benturan antara pesawat dengan air saat didaratkan.
Beberapa ahli kini menyatakan, dari fakta kejadian tidak ada jejak puing-puing dari pesawat 370 telah ditemukan sebelumnya. Para peneliti percaya bahwa pesawat menyentuh air secara utuh dan kemudian pesawat tenggelam relatif cepat. Dalam kejadian itu, bagian-bagian tertentu yang lebih ringan dari pesawat dengan area permukaan yang lebar, seperti sayap atau ekor, mungkin saja akan patah dan mengapung di permukaan, sedangkan komponen struktur yang lebih berat, termasuk pesawat, akan tenggelam ke dasar laut. Flaperon adalah bagian dari sayap pesawat.
Sebagai pembanding pencarian pesawat Air France 447 (Airbush A330-200) yang mengalami kecelakaan pada tahun 2009, tim pencari menemukan sekitar 600 buah debris yang mengambang dalam beberapa minggu. Sementara puluhan mayat korban muncul dan ditemukan dalam beberapa hari setelah kecelakaan. Tim pencari yang terganggu dengan beberapa petunjuk yang salah baru dapat menemukan bangkai pesawat dalam waktu hampir dua tahun. Reruntuhan itu ditemukan tidak jauh dari tempat perkiraan perkiraan model simulasi komputer dari Mr. Mearns yang melakukan simulasi berdasarkan puing-puing yang mengambang. David L. Mearns, seorang ahli kelautan (Blue Water) telah terlibat dalam beberapa pencarian profil tinggi untuk pesawat-pesawat yang jatuh di laut.
Terkait dengan MH370, Mearns mengonfirmasikan bahwa komponen tunggal dari Flight 370 telah muncul di Réunion tidak akan cukup untuk membuat estimasi yang dapat diandalkan, katanya kepada New York Times. "Ini hanya informasi sedikit seperti seseorang yang hilang dari pantai timur yang, setahun kemudian, muncul dan ditemukan di California," tegas Mearns. "Tanpa informasi tambahan, Anda tidak tahu bagaimana mereka sampai di sana, dan bagaimana rute flaperon tersebut.
Lantas Apa?
Walaupun bagian dari MH370 sudah ditemukan, yang paling tidak tim pencari sampai pada titik kesimpulan pasti bahwa pesawat berada di dasar Samudera Hindia. Pertanyaannya, mengapa dan dimana MH370 seperti itu nampaknya akan tetap menjadi sebuah misteri panjang. Kecuali Tuhan membukakan kepada manusia rahasia dibalik kasus tersebut.
Pada kecelakaan Air France AF447 dalam penerbangan dari Brasil ke Perancis, pada awal informasinya, adanya ledakan sinyal darurat otomatis dimulai pada 04:14 waktu Paris, menunjukkan bahwa semua sistem yang telah gagal. Tidak ada sinyal mayday dan tidak ada komunikasi dari pilot, maskapai ini mengatakan, menunjukkan bahwa ada kemungkinan bencana yang terjadi secara tiba-tiba.
Sejak itu, spekulasi telah berkecamuk tentang apa yang menyebabkan bencana tersebut, misalnya kecelakaan disebabkan karena adanya ledakan bom teroris, sambaran petir, hujan es, turbulensi yang parah. Namun para pejabat Prancis mengatakan mereka masih tidak tahu nyata dan melupakan semua perkiraan tersebut serta terus berusaha mencari black box sebagai alat pembuktian.
Lima hari setelah Air France mengalami kecelakaan, puing-puing ditemukan mengambang. Dengan menggunakan penelitian arus laut dan komunikasi akhir dari pesawat, peneliti mempersempit area pencarian seluas 40 mil persegi. Tim bekerja keras terutama setelah black box pesawat itu berhenti mengirimkan sinyal bawah air. Pada akhirnya tim Woods Hole berhasil menemukan menemukan bangkai Airbus A330 itu pada kedalaman laut lebih dari 11.000 kaki di bawah permukaan, hampir dua tahun dan menemukan black box. Misteri terjadinya kecelakaan terurai berdasarkan informasi akurat dari black box. Ternyata kasus AF447 disebabkan pesawat dikendalikan bukan oleh captain pilotnya (sedang istirahat) dan co pilot tidak mampu mengatasi ancaman bad weather, sehingga pesawat mengalami kecelakaan.
Nah, dengan demikian, maka untuk kasus MH370, kini tim pencari akan semakin giat mencari titik jatuh, dengan hambatan, kedalaman laut (hingga 4,5 km), arus laut dan kemungkinan pergeseran bangkai pesawat. Kawasan Samudera Hindia adalah daerah yang belum pernah dipetakan, luasnya mencapai sekitar 7 juta km2 sehingga mencari pesawat sepanjang 63 meter di kawasan luas itu benar-benar seperti mencari sebuah jarum di tumpukan jerami (Ukuran sebuah pesawat Boeing 777-200, panjang 209 feet, lebar sayap 199 feet dan tinggi bagian ekor 60 feet).
Cover buku Hasil Tulisan Penulis berjudul Misteri MH370
Sepertinya tidak mungkin dan akan sangat sulit, tetapi terbukti Tuhan membukakan sedikit rahasia MH370, flaperon ditemukan di Reunion. Ternyata teknologi yang dibuat manusia masih belum mampu menghadapi hambatan alam yang ganas dan sulit diprediksikan. Penulis dalam beberapa waktu terakhir membuat perkiraan, bahwa kasus MH370 adalah bagian dari skenario clandestine proxy war terhadap Malaysia, yang disusul dengan kasus MH17 dan (mungkin) QZ8501 serta dibukanya transfer dana kepada PM Najib sebesar US700juta. Polisi Malaysia hanya pernah menyatakan bahwa dibelakang kasus ini, mereka tidak mengesampingkan dugaan empat kemungkinan yang memicu hilangnya MH370, yaitu pembajakan, sabotase, masalah personal dan masalah psikologi.
Apabila dibelakang ini semua adalah sebuah operasi intelijen (conditioning), maka perencanaannya benar-benar matang. Para calon penumpang Malaysia Airlines akan terus menyusut selama tidak ada kejelasan tentang latar belakang kasus MH370 dan MH17. Dipastikan MAS akan bangkrut selama citranya masih ambruk. Rasa khawatir itu adalah psywar yang diharapkan di perencana. Kemungkinan besar unstate actor adalah Captain Pilotnya sendiri, yang melakukan suicide. Canggih memang dan memang menakutkan sebuah conditioning operation itu. Begitulah kira-kira membacanya.
Counter intelligence-nya hanya satu "Lakukan introspeksi kebijakan national interest Malaysia. Jangan terlalu percaya diri dan menyepelekan negara lain." Menurut penulis, ini belum selesai. Acident pesawat jilid satu, kasus Najb jilid dua, akan ada jilid tiganya?
Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, Analis Intelijen www.ramalanintelijen.net
Artikel terkait :-Malaysia Airlines Korban Serangan “Clandestine Proxy War”, http://ramalanintelijen.net/?p=9675
-MH370 the Art of Impossible, http://ramalanintelijen.net/?p=8299
-Setelah 2 Boeing 777 Celaka, Kemudian 2 Airbus 320, Terasa Bau Teror Semakin Menyengat, http://ramalanintelijen.net/?p=9587
-Dalami Keganjilan Air Asia di Juanda Disitu Awal Musibah QZ8501, http://ramalanintelijen.net/?p=9404
-MH370 dan MH17 Adalah Dua Pesan Teror Terhadap Malaysia, Adakah Pesan Ketiga? http://ramalanintelijen.net/?p=9261
-Mengapa Australia Bersemangat Mencari MH370, http://ramalanintelijen.net/?p=8270
-Skenario Desepsi MH370 dan Alasan Ke Samudera Hindia, http://ramalanintelijen.net/?p=8264
-Setelah 911 (NineOneOne), MH370 adalah 811 (EightOneOne)?, http://ramalanintelijen.net/?p=8257
-Penyelidikan MH370 ditingkatkan Menjadi "Criminal Investigation" , http://ramalanintelijen.net/?p=8245
-If the Mystery (MH370) Solvable, We will Solve it, http://ramalanintelijen.net/?p=8222
‘-Kasus MH370, Sebuah Pelajaran Berharga Bagi Indonesia, http://ramalanintelijen.net/?p=8208