Antara Debris Pesawat di Reunion Dan Perang Senyap Yang Mematikan

31 July 2015 | 8:28 am | Dilihat : 1545

flightd

Debris Pesawat Yang Ditemukan di Reunion (Foto : todayonline.com)

Sebuah berita menarik dilansir oleh media internasional, dimana pada hari Rabu (29/7/2015), seorang warga yang sedang membersihkan pantai di  La Reunion, sebuah pulau terpencil Perancis di lepas pantai Madagaskar wilayah Perancis, menemukan potongan pesawat terbang. "Benda tertutupi oleh kerang-kerang, jadi sudah berada di air dalam waktu lama," kata seorang saksi mata seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (29/07).

Pejabat kepolisian Perancis kemudian melakukan penyelidikan terhadap benda tersebut, dimana dari hasil penelitian awal, seorang pejabat tersebut mengatakan tampaknya benda tersebut adalah  flap pesawat yang berukuran sekitar sembilan kaki panjang dan tiga kaki lebarnya.  Penemuan itu kemudian mengundang spekulasi ini adalah debris dari pesawat Malaysia Airline (MH370) yang hilang sekitar 17 bulan yang lalu dalam penerbangan dini hari dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Yang menarik, penemuan potongan sayap pesawat di lokasi Pulau Reunion, di mana fragmen tersebut ditemukan yang terletak kurang dari 500 mil di lepas pantai timur Madagaskar, sekitar 3.500 mil sebelah barat daya dari Kuala Lumpur. Sementara fokus pencarian MH 370 yang dipimpin Australia, difokuskan selama ini di wilayah Barat Daya Australia di Samudera Hindia yang berjarak sekitar 3.720 mil di sebelah Timur Reunion.

Erik van Sebille, seorang ahli kelautan yang mengkhususkan diri dalam penelitian arus laut yang melakukan simulasi komputer secara komprehensif tahun lalu dari mana perkiraan lokasi reruntuhan MH 370 yang mungkin mengapung, mengatakan memungkin  potongan  terseret arus bisa mencapai Réunion, lebih dari 3.000 mil dari terakhir lokasi diperkirakan pesawat jatuh (NYT).

Malaysia-urges-caution-on-poss-860x450_c

Posisi penemuan debris di Reunion dan lokasi Pencarian (Foto: tjnewspaper.com)

Wakil Perdana Menteri Australia, Warren Truss,  mengatakan bahwa penemuan debris pesawat yang berjarak  ribuan mil dari daerah pencarian di sekitar Australia (Australia sebagai leader), adalah "perkembangan yang sangat signifikan." Tetapi Truss mengingatkan jangan terlalu tergesa-gesa menarik kesimpulan bahwa bagian pesawat itu berasal dari pesawat MH370 yang hilang.

"Masih terlalu dini untuk membuat penilaian itu," kata Truss pada konferensi pers di Sydney (29/7/2015). "Tapi yang jelas kita memperlakukan ini sebagai lead utama dan berusaha untuk mendapatkan jaminan tentang apa yang telah ditemukan dan apakah itu memang terkait dengan hilangnya MH 370," tegasnya.

Truss mengatakan bahwa nomor yang ditemukan di bagian tersebut, BB670, bukan nomor seri atau nomor registrasi tetapi dapat dikaitkan dengan pemeliharaan pesawat, yang akan membantu mengidentifikasi itu. Dia mengatakan para ilmuwan telah diminta untuk memeriksa foto-foto  objek untuk mencoba untuk menetapkan berapa lama itu telah terendam.

Sementara Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak  mengatakan puing-puing akan dikirim ke Toulouse, Prancis,  kantor terdekat dari  biro keselamatan penerbangan Perancis, yang dikenal sebagai BEA (Bureau d'Enquêtes et d'Analyses pour la sécurité de l'aviation civile), yaitu otoritas Perancis yang bertanggung jawab atas investigasi keselamatan dalam kecelakaan atau insiden di penerbangan sipil. "Sebuah tim Malaysia dalam perjalanan ke Toulouse sekarang," kata Najib dalam pernyataannya. Dia juga menjelaskan  bahwa tim kedua  perjalanan ke pulau Réunion.

"Kami telah memiliki banyak informasi palsu sebelumnya, tapi demi keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai, dan menderita karena adanya ketidakpastian memilukan seperti itu, saya berdoa agar kita akan menemukan kebenaran sehingga mereka mungkin memiliki informasi akhir dengan damai," kata  Najib. Ditambahkannya,  "Saya berjanji kepada keluarga mereka yang hilang bahwa apapun yang terjadi, kami tidak akan menyerah."

Wakil Menteri Transportasi Malaysia Abdul Aziz Kaprawi mengatakan kepada media, Kamis (30/7/2015) bahwa kemungkinan besar, debris  yang ditemukan di pulau Perancis Reunion adalah "flaperon," yaitu bagian dari  kontrol yang ditempelkan di sayap pesawat. "Ini hampir pasti bahwa flaperon adalah dari pesawat Boeing 777. Kepala penyidik kami di sini mengatakan kepada saya seperti itu," katanya.

Dari hasil pengamatan dokumentasi yang ditayangkan media, peneliti Amerika menyimpulkan, berdasarkan foto dan video, bahwa objek yang ditemukan pada Rabu di Réunion,  adalah bagian dari pesawat Boeing 777, sehingga kemungkinan bahwa itu berasal dari pesawat MH370, karena tidak ada  Boeing 777 lainnya yang diketahui hilang, kata peneliti tadi.

flaperon

Bagian Pesawat  Yang Ditemukan, bulatan putih (Foto: article.wn.com)

Sementara, Para pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Associated Press dan New York TimesKamis (30/7/2015) bahwa potongan itu  memang benar bagian dari Boeing 777 (flaperon).

Jason Middleton, kepala instruktur penerbangan di University of New South Wales, Australia, mengatakan bahwa jika puing-puing itu benar setelah dikonfirmasi adalah bagian MH370, ini bisa memberikan beberapa petunjuk  apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat Boeing 777 Malaysia tersebut, tetapi tidak mungkin untuk menentukan keberadaan sisa reruntuhan lainnya.

"Tergantung pada sifat dari kerusakan bagian itu, mereka akan dapat menemukan jawaban bagaimana bagian itu terpisah dari sisa dari sayap pesawat," kata Middleton. "Struktur memutar dan aspek teknis bagaimana dipisahkan akan memberikan indikasi yang masuk akal tentang bagaimana peristiwa yang sebenarnya.

 Antara Debris dan Perang Senyap Yang Mematikan

Kini masyarakat internasional, khususnya para keluarga penumpang pesawat MH370 sangat berharap bahwa debris di Reunion itu adalah benar berasal dari MH370. Apa sebenarnya yang terpenting? Malaysia serta keluarga korban menjadi lebih pasti bahwa pesawat telah jatuh di Samudera Hindia. Dengan demikian maka proses administrasi akan mempunyai dasar bahwa semua penumpang resmi dinyatakan tewas. Hingga kini, masih ada saja pihak keluarga korban yang masih meyakini bahwa pesawat di daratkan disuatu tempat tersebunyi dan penumpang masih hidup.

Sekecil apapun debris (potongan pesawat) yang ditemukan di Reunion jelas merupakan sebuah berita yang sangat-sangat penting, terlebih apabila itu memang bagian dari Boeing 777 dari MH370. Selama 17 bulan baik Malaysia, banyak negara yang warganya menjadi penumpang serta negara-negara yang berkepentingan terhadap misteri yang belum terungkap terus berusaha mencari bukti, sebenarnya dimana pesawat tersebut jatuh.

Penulis selama ini terus mencermati  penyelidikan serta bukti-bukti path data satelit, bahwa pesawat mengakhiri penerbangan di Samudera Hindia disebelah Barat Daya Australia. Para investigator dari Australia (sebagai leader) dan Malaysia terus mencoba mencari bukti sekecil apapun untuk memastikan pesawat memang jatuh di Samudera Hindia setelah terbang dari Bandara Sepang selama 8 jam 11 menit. Kini debris di Reunion adalah harapan terbesar mereka. Hingga kini Malaysia belum dapat menetapkan apa motif dibelakang ini semua.

Apabila benar debris berasal dari MH370, maka ini merupakan titik awal penyelidikan dari bukti pasti  yang ada. Menurut penulis   para penyelidik kemudian akan mengarahkan dan terus  mencoba membuktikan, kasus  ini merupakan sebuah serangan terhadap Malaysia Airlines berupa konspirasi senyap yang mematikan. Dalam kasus pelenyapan bukti (black box MH370) yang raib selama 17 bulan ini, berdasarkan teori conditioning (teror), penulis pernah menyatakan bahwa "Manusia sangat tidak nyaman, akan gelisah dan khawatir terhadap ketidak pastian."

foto-buku

Penulis dengan buku hasil ngeblog, Misteri MH-370 di Gramedia (Foto koleksi pribadi)

Penulis dalam buku karya ngeblog dengan judul "Misteri MH370" menuliskan bahwa serangan psikologis teror semacam ini akan jauh lebih terasa menggigit dan efeknya sangat menghancurkan. Terbukti kini Malaysia Airlines  yang dijadikan TO (Target Operasi) sedang  menuju kearah kebangkrutan.

Profesor  Cass Sunstein dari Harvard University,  peneliti kasus-kasus rumor dan teori konspirasi, mengatakan kepada Wall Street Journal, “The human mind doesn’t enjoy uncertainty, especially involving something horrific like this,” (Pikiran manusia tidak menikmati ketidakpastian, terutama yang melibatkan sesuatu yang mengerikan seperti ini).

Ditegaskannya, “If there’s signals of uncertainty even from people who are supposed to know then the conspiracy theory will seem more attractive.” (Jika ada sinyal ketidakpastian bahkan dari orang-orang yang seharusnya tahu maka teori konspirasi akan tampak lebih menarik).

Nah, kita tunggu dalam waktu tidak terlalu lama, diharapkan para investigator serta ahli-ahli penerbangan akan mengumumkan apakah benar debris itu bagian dari MH370. Terlepas benar ataupun tidaknya bukti tersebut,  pejabat Malaysia mestinya sudah sadar bahwa ada sesuatu serangan clandestine terhadap beberapa sub sistem di negaranya,  cepat ataupun lambat Malaysia akan menjadi lemah, jauh dibawah Indonesia dalam banyak hal. Sentuhan yang dirancang bukan hanya terkait dengan stabilitas keamanan belaka, tetapi juga akan meluas ke bidang ekonomi, sosial politik misalnya. Beberapa informasimengatakan bahwa perekonomian Malaysia kini jauh lebih tidak baik dibandingkan Indonesia.

Penulis menyarankan, sebaiknya kasus berbau clandestine proxy war terhadap Malaysia ini di dalami oleh BIN dan Bais TNI, agar Badan Intelijen  Indonesia dapat menarik kesimpulan apakah ada kemungkinan potensi serangan serupa ke Indonesia? Yang perlu diingat di Indonesia terjadi kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 (masih dalam investigasi KNKT) dan muncul informasi dari Polisi Federal Australia ada dua pilot teradikalisasi ideologi ISIS (salah satunya mantan pilot Air Asia). Sebagai penutup, penulis sementara menyimpulkan bahwa  latar belakang semua ini hanyalah permainan intelijen terkait dengan kepentingan nasional beberapa negara. Kira-kira begitu dan kita sebaiknya waspada.

Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, Analis Intelijen www.ramalanintelijen.net

Artikel terkait :

-Malaysia Airlines Korban Serangan “Clandestine Proxy War”,  http://ramalanintelijen.net/?p=9675

-Setelah 2 Boeing 777 Celaka, Kemudian 2 Airbus 320, Terasa Bau Teror Semakin Menyengat, http://ramalanintelijen.net/?p=9587

-Dalami Keganjilan Air Asia di Juanda Disitu Awal Musibah QZ8501,  http://ramalanintelijen.net/?p=9404

-Hilangnya Air Asia QZ 8501 Dari Sudut Pandang Intelijen,  http://ramalanintelijen.net/?p=9394

-MH370 dan MH17 Adalah Dua Pesan Teror Terhadap Malaysia, Adakah Pesan Ketiga?   http://ramalanintelijen.net/?p=9261  

 -Apakah Malaysia Airlines MH17 Memang Sudah Ditarget?  http://ramalanintelijen.net/?p=8660

-Boeing 777 Malaysia Airlines Flight MH17 Jatuh Ditembak di Udara Ukraina,  http://ramalanintelijen.net/?p=8550

-Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Menyatakan CIA Menutupi Masalah MAS MH370,  http://ramalanintelijen.net/?p=8404

-Skenario Desepsi MH370 dan Alasan Ke Samudera Hindia,  http://ramalanintelijen.net/?p=8264

 -Kasus MH370, Sebuah Pelajaran Berharga Bagi Indonesia,  http://ramalanintelijen.net/?p=8208

-Skenario Desepsi MH370 dan Alasan Ke Samudera Hindia,   http://ramalanintelijen.net/?p=8264

-Penyelidikan MH370 ditingkatkan Menjadi "Criminal Investigation" ,  http://ramalanintelijen.net/?p=8245

 -Ayman al-Zawahiri Pengganti Osama Perintahkan Serang AS,  http://ramalanintelijen.net/?p=7431

This entry was posted in Kedirgantaraan. Bookmark the permalink.