Calon Kasau Baru, Masihkah Menganut Tradisi Lucky Ganjil?
10 December 2014 | 9:30 pm | Dilihat : 7864
Menurut penjelasan Menko Polhukam Tedjo Edhy Pujiatno bahwa Presiden Jokowi sudah meminta diajukan saran siapa para pejabat TNI AU yang akan ditunjuk sebagai Kasau untuk menggantikan Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia yang menjabat sejak 17 Desember 2012. Putu Dunia adalah alumnus AAU Tahun 1981 dan akan pensiun pada tanggal 20 Februari 2015 (umur 58 tahun). Mabes TNI sudah melaksanakan Wanjakti dan mengajukan kepada presiden calon-calon pengganti yang dianggap memenuhi syarat.
Dari penjelasan Menko Polhukam, calon yang diajukan adalah perwira tinggi dengan pangkat bintang tiga. Pada saat ini menurut penulis tercatat empat orang yang masih aktif bertugas dan berbintang tiga. Mereka adalah Marsdya TNI Bagus Puruhito (AAU 1984), Marsdya TNI F.Henry Bambang Sulistyo (AAU 1982), Marsdya TNI Ismono Wijayanto (AAU 1983) dan Marsdya TNI Dede Rusyamsi (AAU 1981).
Gambaran Para Calon Kasau
Marsdya TNI Bagus Puruhito
Marsekal kelahiran Purwokerto tanggal 3 Oktober 1962 ini kini baru berusia 52 tahun.Bagus adalah alumnus AAU Tahun 1984 dan kini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau). Pendidikan militer yang diikutinya kemudian adalah pendidikan Sekbang dan diwisuda (Wing Day) sebagai Penerbang pada tahun 1985, kursus yang diikutinya antara lain DC-9 type Rating Course (Swiss) tahun 1987, Surveillance Maritime Patrol Course (Australia) tahun 1992, Sekolah Instruktur Penerbang Boeing (USA) tahun 1993 dan sekolah Instruktur Penerbang TNI AU tahun 1995.
Pendidikan pengembangan umum yang pernah diikutinya adalah Sekkau Angkatan 55 tahun 1994, Seskoal Angkatan 35 tahun 1998 dan PPSA Lemhannas Angkatan 17 tahun 2010.
Perwira tinggi berbintang tiga ini pernah menduduki sejumlah jabatan penting yang antara lain pernah menjabat sebagai Kapok Instruktur Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin tahun 1996, Kadispers Lanud Sultan Hasanuddin tahun 1998, Danskadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin tahun 1999, Kadisops Lanud Sultan Hasanuddin tahun 2001, Kadisops Lanud Halim Perdanakusuma tahun 2003, ADC Presiden RI tahun 2004, Danlanud Halim Perdanakusuma tahun 2009, Kas Koopsau I tahun 2010, Dankodikau tahun 2011, Pangkoopsau I tahun 2012, Asops Kasau tahun 2012 dan Wakil Kasau tahun 2014.
Marsdya TNI F.Henry Bambang Sulistyo
Bambang Sulis begitu Marsekal ini biasa dipanggil namanya, lahir di kota Yogyakarta, 1957 adalah seorang perwira tinggi TNI-AU yang sejak 14 April 2014 menjabat sebagai Kepala BASARNAS menggantikan Letjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin.
Bambang Sulis adalah alumnus AAU Tahun 1982 serta Sekolah Penerbang Angkatan 28, Sekolah Instruktur Penerbang Angkatan 35, Air Refueling Course A-4 Sky Hawk, Combat Survival Course, Sekolah Instruktur Penerbang serta Defence Strategic and Studies Course. Ia berpengalaman sebagai penerbang tempur Hawk MK-53. Bambang juga pernah melakukan aerobatik solo dengan pesawat tersebut pada Jakarta Air Show (JAS’96) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan leader pada tim aerobatic Jupiter tahun 1997.
Bambang Sulis pernah menjadi anggota Kontingen Garuda XIV/Bosnia-Herzegovina sebagai pasukan United Nation Military Observer (1993-1994). Kemudian mengikuti pendidikan Sekkau, Seskoau, Sesko TNI, Lemhannas DSC/DSSC. Jabatan teras yang pernah diembannya adalah, Dan Lanud Sultan Hasanuddin, Pangkosek III/Medan, Kadispenau, Pangkohanudnas, Dijenrenhan Kemenhan RI, Kepala Basarnas-Sekarang.
Marsdya TNI Ismono Wijayanto
Ismono adalah alumnus AAU tahun 1983 , (lahir di Plaosan, Magetan, Jawa Timur, 30 Desember 1958; umur 55 tahun) adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Udara lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1983. Sejak 15 Juli 2014, ia menjabat sebagai Irjen Kemhan RI. Pendidikan militer yang pernah ditempuhnya adalah, AAU (1983), Sekbang angkatan 29 (1983), SEKKAU angkatan 51 (1991), Seskoau angkatan 33 (1997), SESKO TNI angkatan 30 (2003), Lemhannas (2010).
Jabatan yang pernah dipangkunya, Danskadron Udara 14, Danlanud Palembang, Asops Kosekhanudnas I, Danwings 3 Lanud Iswahyudi (2003), Danlanud Jayapura, Asops Kaskoopsau I, Pamen Sopsau (2009), Danlanud Iswahjudi (2010), Pangkoopsau II (2011), Asops Kasau (2012), Asrena Kasau (2013), Dansesko TNI (2013), Irjen Kemhan RI (2014)
Marsdya TNI Dede Rusyamsi
Marsdya TNI Dede Rusamsi dilahirkan di Tasikmalaya, Jawa Barat, 19 Desember 1957 ( 57 tahun), kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Lemhanas RI. Ia dilantik sebagai Letnan Dua pada tahun 1981. Mengikuti pendidikan Sekbang A-27 dan diwisuda (Wing Day) sebagai penerbang pada tahun 1981.Dan skuad 14 Lanud Iswahjudi
Jabatan yang pernah di embannya adalah Asisten Athan Udara KBRI Washington, Koorspri KSAU, Koorspri Panglima TNI, Danlanud Iswahyudi (2006), Kaskoopsau II (2008), Wadankodikau (2009), Pangkoopsau I (2010), Wakasau (2011), Wagub Lemhannas RI (2013)-sekarang
Dede sangat dikenal sebagai penerbang tempur handal dengan pesawat F-5E Tiger II, di Lanud Iswahyudi Madiun.
Analisis
Dari keempat perwira tinggi bintang tiga tersebut, maka Dede Rusyamsi yang paling senior, dia satu angkatan dengan Kasau yang sekarang menjabat (Marsekal Putu Dunia), alumnus AAU 1981. Jadi sangat besar memang Dede sulit untuk diangkat sebagai pengganti Putu Dunia, masa dinasnya hanya satu tahun.
Pati yang tertua kedua adalah Marsdya Bambang Sulis yang alumnus AAU 1982, Bambang sulis kini juga berumur 57 tahun, masa dinasnya hanya sekitar satu tahun. Nampaknya peluang Bambang Sulis agak kecil.
Sementara Marsdya Ismono alumnus AAU 1983, pada bulan Desember 2014 baru berusia 55 tahun, masih mempunyai kesempatan hingga purna (pensiun) tiga tahun lagi.
Marsdya Bagus Puruhito yang di posisi Wakasau, adalah calon Kasau termuda. Alumnus AAU tahun 1984 ini baru berusia 52 tahun, berarti masa dinas aktifnya masih enam tahun hingga purna.
Dari keempat calon tersebut, siapapun bisa saja dipilih Presiden Jokowi dengan hak prerogatifnya, tetapi apabila dibandingkan masa kedinasan, maka yang masih agak panjang hanyalah Marsdya Bagus Puruhito serta Marsdya Ismono. Bagus adalah penerbang transport, pendidikan serta penugasannya lengkap. Sementara Ismono adalah penerbang tempur juga pendidikan serta pengalaman bertugasnya lengkap. Keduanya kini adalah perwira terbaik yang dipunyai TNI AU. Keduanya pernah menjabat sebagai Komandan Skadron Udara yang merupakan posisi pokok dasar sebagai penerbang dan pernah menduduki jabatan sebagai Komandan Pangkalan Udara kelas A.
Di TNI AU terdapat sebuah tradisi yang tidak tertulis tetapi terjadi. Dalam dua dekade terakhir, Kasau selalu dijabat oleh mereka yang merupakan alumnus yang beruntung karena lulus di tahun ganjil (lucky gaduated in odd year). Sebagai misal, Kasau pada Tahun 1993-1996 (Alumnus 1965 , Rilo Pambudi), Kasau 1996-1998 (Alumnus 1967, Sutria Tubagus), Kasau 1998-2002 (Alumnus 1969, Hanafi Asnan), Kasau 2002-2005 (Alumnus 1971, Chappy Hakim), Kasau 2005-2006 (Alumnus 1973, Djoko Suyanto), Kasau 2006-2007 (Alumnus 1973 ,Herman Prayitno), Kasau 2007-2009 (Alumnus 1975 ,Subandrio), Kasau 2009-2012(Alumnus 1977, Imam Sufaat), Kasau 2012-Sekarang( Alumnus 1981, Putu Dunia).
Nah kini bintang tiga Pati TNI AU yang alumnus tahun ganjil adalah Dede Rusyamsi dan Ismono. Dede masa dinasnya hanya tinggal setahun, sementara untuk jabatan Kasau rata-rata masa jabatannya antara 2-3 tahun. Memang pernah terjadi hanya setahun, saat Djoko Suyanto menjadi Kasau dan kemudian diangkat menjadi Panglima TNI. Untuk Kasau yang berhenti karena purna (pensiun) maka umumnya paling sedikit akan menjabat selama dua tahun.
Apakah akan diteruskan tradisi alumnus ganjil yang beruntung menjadi Kasau? Semua terserah kepada Bapak Presiden. Memang banyak para perwira tinggi alumnus genap yang merasa kecewa dan “gemes” dengan kebiasaan tersebut. Nah kini nampaknya semua akan sangat tergantung kepada Presiden. Menurut penulis kalau memang wanjakti mengajukan ke presiden hanya bintang tiga yang menjadi calon, maka Marsdya Bagus Puruhito dan Marsdya Ismono yang akan mempunyai peluang lebih besar dan menjadi kandidat utamanya. Bagus mungkin kalah apabila tradisi ganjil tetap berlaku, maka Ismono yang akan tersenyum. Tetapi Jokowi bukanlah presiden-presiden yang lalu, bisa saja merubah tradisi itu. Maka Bagus yang akan tersenyum dan menerima bisa amanah.
Penulis mengenal keduanya sebagai perwira yang pintar, cerdas, profesional dan“the blues” kebanggaan keluarga besar TNI AU. Pendapat ini adalah sebuah spotting, berdasarkan pengalaman semasa masih aktif. Siapapun dia yang akan dipilih, penulis yakin akan mampu membawa TNI AU lebih maju, semakin kuat sebagai penjaga wilayah kedaulatan negara di udara. Semoga bermanfaat.
Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen,www.ramalanintelijen.net
Artikel terkait :
-Sukhoi TNI AU Semakin Menggiriskan, Force Down Tiga Black Flight, http://ramalanintelijen.net/?p=9237
--Membahas Pesawat Tempur TNI AU F-5E Tiger II dan Calon Penggantinya (SU-35?), http://ramalanintelijen.net/?p=910
-Gelombang Kedua Pesawat Tempur F-16 C 52ID Asal Hibah Dari AS Diterima TNI AU, http://ramalanintelijen.net/?p=9093
-Pesawat F-16 C/D-52ID Asal Hibah Dari AS Mulai Memperkuat Skadron Tempur TNI AU, http://ramalanintelijen.net/?p=8638
-Australia akan Membeli 58 Pesawat Tempur F-35 Joint Strike Fighters,http://ramalanintelijen.net/?p=8319
-Australia makin Gundah dengan Modernisasi Alutsista TNI AU,http://ramalanintelijen.net/?p=6833
-Pada 2014 TNI AU Akan Makin Disegani, http://ramalanintelijen.net/?p=7041
-Perkuatan Gelar Tempur TNI di Perbatasan dengan Malaysia,http://ramalanintelijen.net/?p=6058
-Mengapa Jepang Memilih Pesawat Tempur F-35, http://ramalanintelijen.net/?p=4567
-Kisah kejayaan Tu-16 AURI, yang membuat Gentar Asia Tenggara dan Australia,http://ramalanintelijen.net/?p=5329