Pemimpin Islamic State al-Baghdadi Terluka dalam Serangan Udara di Mosul

13 November 2014 | 7:46 am | Dilihat : 501
[google-translator]

foto abu bakr al baghdadi

Foto Abu Bakr al-Baghdadi, di posting situs militan 5 Juli 2014, sedang memberikan khotbah di sebuah mesjid di Irak (Foto : Associated Press)

Sebuah berita menarik dari medan pertempuran di Irak, menyatakan bahwa pimpinan Islamic State (IS), lebih dikenal sebagai ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi mengalami luka-luka serius dalam sebuah serangan udara oleh pesawat tempur Irak. Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Irak menyatakan kepada kantor berita Associated Press hari Minggu malam (9/11/2014).

Berita yang dirilis oleh dua pejabat Irak (Kemdagri dan Kemenhan) menyatakan mendapat informasi dari informan yang berada dilingkungan militan Islamic State, tetapi tidak disebutkan seberapa seriusnya luka yang dialami Baghdadi. Pimpinan IS itu yang kini diperkirakan  berusia sekitar 40-an, kepalanya dihargai US$10 juta oleh pemerintah AS, sangat terkenal sejak mengambil alih pimpinan sebuah cabang Al-Qaeda dan kemudian mengubah serta mengorganisasikan menjadi sebuah kekuatan militer tempur transnasional yang independen.

Menteri Pertahanan Irak  Khalid Obeidi menuliskan status di halaman Facebook resminya bahwa Baghdadi diserang di kota Mosul dalam sebuah rangkaian serang ke Al-Qaim. Kota Mosul merup[akan kubu terbesar konsentrasi militan IS. Menanggapi berita tersebut, pejabat senior Pertahanan AS menyatakan bahwa pertemuan para pemimpin Islamic State menjadi terget serangan udara pasukan koalisi, tetapi pihak AS belum dapat mengonfirmasi informasi tersebut.

Juru bicara US Central Command di Tampa Florida yang mengendalikan serangan udara ke Irak dan Suriah, Kolonel Patric Ryder mengatakan kepada media, "Kami tidak memiliki informasi untuk menguatkan laporan bahwa pemimpin al-Baghdadi ISIL telah terluka." Dikatakannya bahwa Komando Sentral itu telah melakukan dua serangan udara di dekat Qaim dan berhasil menghancurkan sebuah mobil lapis baja serta dua pos Islamic State. Secara terpisah, koalisi pasukan udara, yang terdiri dari pesawat tempur Inggris  (RAF) dan  Kanada dikatakan juga telah  menghancurkan konvoi IS di luar Mosul.

al qaim map

Rami Abdurrahman, direktur  dari Syrian Observatory for Human Rights yang berpusat di Inggris menyatakan bahwa beberapa pimpinan IS telah telah terluka dalam serangan udara didekat Qaim dan dipindahkan ke RS Aisha di Boukamal, Suriah. Tetapi menyebutkan Baghdadi tidak ada diantaranya.

Konfirmasi tentang kondisi al-Baghdadi  di sampaikan oleh juru bicara Islamic State, Abu Muhammad al-Adnani, yang menyatakan kepada Jerusalem Post,  " Mungkin banyak yang menduga bahwa kekhalifahan akan berakhir dengan kematian Khalifah. Saya menjamin bahwa kehalifahan Islam dengan Emir Abu Bakr al-Baghdadi dalam keadaan baik dan dalam perlindungan Tuhan, dan saya berharap dia cepat sembuh. Mungkin Anda menduga bahwa kekhalifahan berakhir dengan kematian Khalifah."  Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa nampaknya  benar al-Baghdadi terluka.

Presiden AS Barack Obama pada hari Jumat (7/11/2014) telah menyetujui penambahan 1.500 pasukan AS untuk mendukung pasukan Irak yang kira-kira akan melipatgandakan personil militer Amerika di Irak.  Pasukan yang dikirim akan bertidak sebagai pelatih dan penasihat militer Irak di seluruh pelosok negeri Irak , khususnya di propinsi Anbar dimana kini berlangsung pertempuran mati hidup antara IS dan militer Irak. Mandat yang diterima Departemen Pertahanan adalah tidak  mengirim tidak lebih dari 1.600 pasukan, kini pasukan AS di Irak berjumlah 1.400 orang. Selain itu pemerintah AS mengajukan anggaran sebesar US$ 5,8 miliar untuk pendanaan perang baru di Timur Tengah dan ditegaskan bahwa AS tidak akan menugaskan pasukan darat AS dalam peran tempur.

Kekejaman militan IS dalam pertempuran di Irak terjadi pada pekan lalu, dimana militan State telah membunuh ratusan pria, wanita serta anak-anak dari suku Sunni Al-Bu Nimr. Pembunuhan dilakukan karena mereka takut suku-suku Sunni di Irak akan menentang mereka. Pejabat militer Irak mengatakan bahwa hanya suku-suku Sunni di Irak yang dapat menembus posisi darat militan IS, yang tidak dapat ditembus oleh serangan udara serta pasukan darat Irak.

Pimpinan Islamic State al-Baghdadi kini merupakan tokoh sentral dalam mengelola dan memimpin dua medan tempur di Irak dan Suriah, dimana seperti kisah menurunnya pengaruh Al-Qaeda setelah terbunuhnya tokoh utamanya Osama bin Laden. Karena kerahasiaan sosok ini, hingga dia dijuluki sebagai "the gost." Tokoh yang relatif muda sebagai pemimpin besar kelompok teroris terkaya di dunia ini kini nampaknya benar terluka. Pertanyaannya apakah IS akan mengendur? Nampaknya tidak. Baghdadi telah menunjuk dua deputy untuk menangani penguasaan Irak dan Suriah (organisasi Islamic State akan dibahas tersendiri), sehingga operasi akan terus berjalan.

Oleh karena itu ancaman terhadap keberlangsungan kehidupan dan pemerintahan di Suriah maupun Irak jelas masih akan terancam. Pasukan IS telah mencapai jarak sekitar hanya satu kilometer dari Ibukota Irak Bagdad dan mereka juga sudah menguasai sepertiga wilayah Suriah. Memotong kepala ular sebagai ikon sebuah gerakan teror adalah kesuksesan pasukan kontra teror selama ini. Pertanyaannya, apabila al-Baghdadi dapat dibunuh akan selesaikah ancaman Islamic State? Penulis memperkirakan konflik bersenjata akan terus berlanjut dan semakin keras, selama inti permasalahan tidak diselesaikan.

Kasus sektarian antara Sunni dan Syiah, kepentingan negara-negara besar di Timur Tengah serta perlindungan Barat (khususnya AS) terhadap Israel yang bermusuhan dengan negara-negara Arab adalah sumber masalah yang akan terus menjadi malapetaka kawasan Timur Tengah hingga kapanpun. Kira-kira begitulah.

Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen www.ramalanintelijen.net  

Artikel Terkait :

-Apabila Baghdad Jatuh Seperti Saigon, Apa Tindakan Amerika?, http://ramalanintelijen.net/?p=9195

-Awas ; ISIS Akan Menyerang dengan Senjata Teror Ebola, Target Utama Warga AS Dimanapun, http://ramalanintelijen.net/?p=917

-”The Siege of Kobane,” Islamic State Menggabungkan Antara Terorisme, Perang Gerilya dan Perang Konvensional, http://ramalanintelijen.net/?p=9165

-Teroris Khorasan Grup, Elit Al-Qaeda Akan Menyerang Maskapai Penerbangan AS,  http://ramalanintelijen.net/?p=9135

-Presiden Obama; Intelijen AS Meremehkan ISIS. Mengapa?,  http://ramalanintelijen.net/?p=9127

This entry was posted in Hankam. Bookmark the permalink.