Penangkapan terduga Teroris terkait Ancaman Natal dan Tahun Baru 2013

18 December 2013 | 2:21 pm | Dilihat : 781

Terduga teroris Iwan Kurniawan ditangkap Densus (nasional.news.viva.co.id)

Presiden SBY pada hari Kamis (12/12), mengatakan mendapatkan laporan adanya ancaman yang akan mengganggu perayaan Natal serta Tahun Baru 2014 mendatang. Dikatakan oleh presiden, bahwa ancaman tidak terkait dengan pemilu, tetapi spesifik gangguan terhadap Natal dan Tahun Baru. "Saya dapat laporan dari Kapolri ada elemen-elemen yang merancang gangguan keamanan dan ketertiban di tempat-tempat tertentu. Dan sudah diikuti dan Insya Allah bisa dicegah. Ini membuktikan bahwa mungkin seolah-olah berkaitan dengan pemilu, padahal tidak," kata Presiden SBY sebelum bertolak ke Jepang untuk menghadiri pertemuan puncak pemimpin negara ASEAN dari bandara Halim Perdana Kusumah.

Kapolri, Jenderal Pol Sutarman mengatakan, “Kami mencium ada beberapa pergerakan dari satu daerah ke daerah lain. Seperti kemungkinan mereka merakit bahan peledak dan sebagainya. Ini sudah kita deteksi semuanya, sudah kita monitor,” tegasnya. Disebutkan bahwa kota yang akan menjadi target teroris adalah Jakarta, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Dalam operasi antisipasi terhadap kemungkinan serangan teror, Densus 88 melakukan serangkaian penangkapan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Polisi Boy Rafli Amar menjelaskan, dua dari tiga tersangka itu ditangkap Rabu, 11 Desember 2013 dan seorang lainnya pada Minggu 15 Desember.  Pada hari Rabu (11/12/2013) malam,   Densus 88 menangkap Fahri alias Agus di Jalan Taruna I, Bekasi Utara. Fahri adalah salah satu yang penyuplai bahan peledak yang sebelumnya masuk daftar pencarian orang. Penangkapan Fahri juga merupakan pengembangan dari jaringan Toriq.

Pada hari Minggu (15/12/2013), tim Densus 88 melakukan penangkapan terhadap Abidin dan Faisal  di Kaliabang Nagrat, Bekasi Utara, Jawa Barat. Kemudian satu tersangka lainnya berinisial Iwan Kurniawan alias  Arkom alias Arham ditangkap di Lamongan, Jawa Timur. Ketiganya diduga terlibat dalam penyuplaian senjata api dari kelompok Kodrat yang ditembak mati Densus saat penggerebekan di Mustikajaya, Bekasi, Jawa Barat.

Setelah melakukan penangkapan terhadap terduga teroris di Bekasi  dan Lamongan, Jawa Timur, Densus  kembali menangkap terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (16/12/2013). Penangkapan terhadap Ruri Alexander Rumatarai (31) alias Iskandar alias Habib Bima alias Adi Alex alias Kendo  dilakukan di Jalan Gajah Mada, kampungPenatoi Kabupaten Bima, NTB. Menurut Karo Penmas Mabes Polri, yang bersangkutan merupakan anggota jaringan Abu Roban. Ruri bertugas merekrut anggota baru, untuk dikirim ke Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan mengikuti latihan terorisme. Ruri juga diketahui menyembunyikan teroris Satrio Sandra Wiguna alias Indra Jendol yang ditangkap 18 Oktober lalu di NTB.

Pada hari Senin (16/12/2013), Densus menangkap tiga terduga teroris dari berbagai lokasi di Medan. Mereka diduga terlibat sejumlah aksi perampokan bank beberapa waktu lalu. Ketiganya di duga terlibat dalam berbagai aksi kejahatan bersama terpidana teroris Fadli Sadama yang dikenal sebagai  narcoterrorism. Mereka adalah Thomas Muslim Hasibuan (33), Hayatullah Mushab Hasibuan alias Hayat (27) dan Fahrulrozi Lubis. Mereka merupakan anggota Fadli Sadama yang merampok beberapa bank di Medan, antara lain Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri dan Bank Mestika," kata Ketua Tim Densus 88, Kombes Pol Ibnu Suhendra di Mako Brimob Sumut Selasa (17/12/2013).

Menurut Kapoltabes Medan, Kombes Pol Nico Afinta, ketiganya merupakan tersangka perampokan lima toko emas di Medan, Deli Serdang dan Batubara pada bulan September 2013. Menurut arsip penulis, tiga kasus perampokan terjadi, pertama perampokan di Medan di Toko Emas Suranta, Jalan Pertempuran, Medan, Jumat siang (13/9/2013). Enam pelaku beraksi dengan menembakan senjatanya ke arah etalase toko yang membuat para pegawai merunduk. Perampok berhasil membawa kabur lima kilogram emas.

Pada hari, Minggu (15/9/2013), kembali terjadi perampokan toko emas, di Jalan Rakyat, Kelurahan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Medan. Empat orang pelaku dengan membawa senjata api merampok Toko Emas Singapura milik Khairuddin (28). Pada saat perampokan terjadi, salah seorang pelaku sempat menembakkan senjatanya ke udara sehingga membuat Sri Devi (25), saksi sekaligus istri pemilik toko emas, yang sedang berada di toko, melarikan diri. Pelaku kemudian menggasak seluruh emas yang terdapat di etalase toko itu. Jumlah emas yang dibawa kabur pelaku diperkirakan mencapai dua kilogram dengan total kerugian sekitar Rp 700 juta.

Rangkaian perampokan ketiga terjadi pada Selasa (17/9/2013) pagi. Sebanyak tiga toko emas di Pasar Baru, Jalan Pasar VII, Kecamatan Percut Sei Tuan, Medan, digasak oleh enam orang pelaku. Tiga toko emas yang dirampok yaitu Toko Emas Semi J milik Junaedi (39), Toko Emas Permata Indah milik Ali Basir (37), dan Toko Emas P Tarigan milik Munawari (29).

Perampokan di wilayah Medan tersebut menurut penulis sejak awal merupakan  ulah kelompok teroris Fadli Sadama yang berhasil melarikan diri dari Lapas  Tanjung Gusta. Dan ternyata seperti yang disampaikan oleh Kapoltabes Medan ketiga terduga teroris itu adalah pelakunya dari jaringan Fadli. Mereka juga merupakan pemain lama yang pernah merampok tiga Bank di Sumatera Utara.

Dari beberapa fakta diatas, nampaknya upaya pencarian dana untuk teror telah dilakukan dan dapat diperkirakan dana tersebut untuk kepentingan pembelian senjata serta untuk operasi mereka. Dengan ditangkapnya Fadli Sadama di Malaysia, kemungkinan besar mereka membeli senjata api dari jaringan teror tertutup baik dari Malaysia atau Thailand Selatan. Ini yang perlu di dalami, karena dalam beberapa waktu terakhir modus operandi serangan bergeser dari serangan bom menjadi serangan senjata api. Paling tidak, langkah Densus dalam menetralisir ancaman teror Natal dan Tahun Baru 2014 telah menunjukkan hasil positif. Walaupun demikian sekecil apapun diperkirakan ancaman akan tetap ada dan tetap harus diwaspadai.

Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net

Artikel terkait :

-Fadli Sadama Teroris Pelarian Tanjung Gusta ditangkap di Malaysia, http://ramalanintelijen.net/?p=7783

-Maraknya Perampokan Bersenjata Toko Emas, Ulah Penjahat atau Teroris?, http://ramalanintelijen.net/?p=7730

-Delapan Support Agent Teroris Penembak Polisi di Tangsel Ditangkap, http://ramalanintelijen.net/?p=7636

-Lima Hari, Lima Toko Emas di Medan Dirampok, Ulah Teroris?, http://ramalanintelijen.net/?p=7433

-Penyuplai Senjata ke Penembak Polisi di Tanggerang Ditangkap, http://ramalanintelijen.net/?p=7421

-Menganalisa Penembak Polisi, Mereka Jelas Teroris Terlatih, http://ramalanintelijen.net/?p=7402

-Perampok Bersenjata Api Merampok Toko Emas Singapura Medan, http://ramalanintelijen.net/?p=7406

-Perampokan Bersenjata di Toko Emas Suranta Medan Terkait Teroris?, http://ramalanintelijen.net/?p=7395

-Teroris Menumpuk Logistik Untuk Serangan Lanjutan, http://ramalanintelijen.net/?p=7281

-Fadli Sadama Napi Narcoterrorism Lolos dari Tanjung Gusta, http://ramalanintelijen.net/?p=7032

-Kader Aktif Teroris Mencari Fa'i dengan Merampok Toko Emas, http://ramalanintelijen.net/?p=6604

[google-translator]

.

This entry was posted in Hankam. Bookmark the permalink.