Korea Selatan Memperluas ADIZ, Overlap dengan China
14 December 2013 | 9:42 am | Dilihat : 969
[google-translator]
ADIZ Jepang, Korea Selatan dan China (yonhapnews.com)
Jakarta, 14 Desember 2013. Korea Selatan pada hari Minggu (8/12/2013) mengumumkan perluasan zona identifikasi pertahanan udara (Air Defense Identification Zone/ADIZ) lebih jauh ke selatan ke daerah yang mengakibatkan tumpang tindih dengan zona yang sama yang dikelola oleh Jepang dan China. Selatan , luas diharapkan setelah seminggu didiskusikan oleh pemerintah, menandai langkah terbaru dalam memperjuangkan daerah atas wilayah udara di atas Laut Cina Timur .
Komando Pertahanan Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa zona baru tersebut akan mencakup hingga check point dua pulau batu yang berada 15 meter dibawah permukaan, dikenal di dunia internasional sebagai Socotra. Lokasi ini menjadi wilayah sengketa cukup lama antara China dengan Korea Selatan. Zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) bukan merupakan klaim terhadap sebuah teritorial , tetapi negara-negara tersebut menandai wilayah udaranya yang dianggap penting untuk dipantau demi kepentingan yang terkait dengan pertahanan udara. Batas yang akan dikendalikan oleh Korea Selatan dikenal sebagai wilayah hingga titik Ieodo rock.
Para pejabat di Washington dan di seluruh Asia mengatakan persaingan tentang zona udara tersebut akan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan di udara dan bahkan dapat memicu konflik yang lebih luas. Pemerintah Korea Selatran Selatan berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan negara-negara terkait untuk menghindari dan menegah terjadinya bentrokan militer yang disengaja setelah ADIZ diperluas.
Setelah berlangsungnya pertemuan antara Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dengan Wakil Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat (6/12/2013), Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan, "Kami juga menghargai komitmen (Korea Selatan) untuk menerapkan penyesuaian ini (ADIZ) dalam cara yang konsisten dengan aturan internasional dan menghormati kebebasan menggunakan lintas terbang (overflight) berdasarkan hukum internasional lainnya dari wilayah udara internasional ," kata pernyataan itu.
Terkait pernyataan perluasan ADIZ Korea Selatan, tidak ada tanggapan dari pemerintah China. Namun seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan Jumat (6/12) bahwa ekspansi dari Korea Selatan itu harus mematuhi undang-undang dan konvensi internasional. Beijing siap dan bersedia untuk mengadakan pembicaraan dengan Korea Selatan.
Sebelum ekspansi perluasan , ADIZ Korea Selatan tidak termasuk hingga titik batu terendam (Socotra). Karena itu kemudian banyak dari anggota parlemen Korsel yang menghendaki upgrade zona tersebut demi kepentingan pertahanan. . ADIZ Korea Selatan disusun pada tahun 1951 oleh Angkatan Udara AS selama Perang Korea dan telah tumpang tindih di bagian selatan dengan ADIZ Korea Utara.
Sebelum dikeluarkannya pernyataan perluasan ADIZ, militer Korea Selatan pada hari Selasa (3/12/2013) telah mengadakan latihan Angkatan udara dan laut di Laut China Timur, dimana China beberapa waktu lalu menyatakan sebagai bagian dari East China Sea Air Defense Identification Zone ( ADIZ ). Harian dari Korea, Joong Ang Daily melaporkan bahwa, "The Korean Navy kemarin meluncurkan latihan militer gabungan laut dan udara di dekat perairan sekitarnya Ieodo." Laporan itu mengatakan latihan terdiri dari dua pesawat patroli maritim P-3C serta salah satu dari tiga kapal perusak Aegis Republic of Korea Navy.
Kapal perusak tersebut dilaporkan berlabuh sekitar 200 meter dari Ieodo, yang diklaim sebagai wilayahnya, baik oleh Korea Selatan maupun China, tetapi selama ini dikelola oleh Korea Selatan. Joong Ang Daily juga mengatakan bahwa dua P-3C , yang digunakan dalam operasi anti - kapal selam serta untuk pengawasan maritim , menyeberang ke ADIZ Jepang dengan persetujuan terlebih dahulu dari Tokyo.
Dengan demikian maka setelah pertemuan antara Wapres Joe Biden dengan Presiden Korsel Park Geun-hye, terdapat kata sepakat, AS menyetujui perluasan ADIZ Koresel. Dengan demikian maka terjadi overlap antara ADIZ China dengan Korea Selatan. Memang kewenangan untuk menentukan ADIZ tidak diatur oleh sebuah badan internasional atau dilarang oleh sebuah hukum internasional. Identifikasi Zona Pertahanan Udara (ADIZ) adalah wilayah udara, baik diatas tanah ataupun air di mana identifikasi, lokasi, dan kontrol pesawat sipil diperlukan untuk kepentingan keamanan nasional. Dengan pengontrolan ADIZ, maka sebuah negara masih memiliki cukup waktu untuk merespons apabila terdeteksi adanya pesawat asing, ataupun penerbangan yang dinilai bermusuhan.
Jepang, China dan Korea Selatan menetapkan ADIZ karena menganggap bahwa negaranya mempunyai musuh atau bakal musuh, sehingga mereka perlu lebih alert dalam menyikapi kemungkinan munculnya ancaman dari udara. Terlebih kini beberapa negara maju selain memiliki pesawat penggempur generasi ke empat, mulai lebih maju dengan generasi ke lima. Ketiga negara tersebut pada masa mendatang diperkirakan bisa terlibat dalam konflik udara, dimana China akan dikeroyok oleh Korsel dan Jepang, dan juga sudah pasti dibelakangnya ada Amerika Serikat sebagai bapak besarnya. Itulah perkiraan kedepannya.
Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net
Artikel terkait :
-AS Menggertak Menerbangkan Dua Pembom B-52 ke Laut China Timur, http://ramalanintelijen.net/?p=7740
-China Menerapkan Zona Pertahanan Baru di Laut China Timur, http://ramalanintelijen.net/?p=7735
-UAV Akan Jadi Andalan Militer China, AS dan Jepang di Kawasan Asia, http://ramalanintelijen.net/?p=7623
-Potensi Konflik Militer di Laut China Selatan dan Semenanjung Korea, http://ramalanintelijen.net/?p=7564
-Korsel Membatalkan Pembelian Pespur F-15 SE dan Imbasnya Terhadap Indonesia, http://ramalanintelijen.net/?p=7480
[google-translator]