Luthfi Melebarkan Front ke Presiden SBY soal Bunda Putri
11 October 2013 | 6:11 am | Dilihat : 528
Luthfi Hasan di Pengadilan Tipikor (tempo.co)
Saat bersaksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2013), mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, memunculkan nama Bunda Putri. Luthfimengaku mendatangi rumah Bunda Putri di Pondok Indah setelah mengetahui ada operasi tangkap tangan oleh KPK terhadap Ahmad Fathanah. Ungkapan Luthfi Hasan merupakan sebuah gong yang ditabuhnya, menggema keras karena menyebut nama Presiden SBY. Luthfy mengatakan, "Benar saya ke rumahnya. Bunda Putri ini setahu saya dekat dengan Pak SBY dan dia tahu informasi rencana kebijakan reshuffle," ungkap Luthfi.
Blunder Pelebaran Front
Tujuan Luthfi ke rumah Bunda Putri untuk menanyakan kebijakan reshuffle kabinet oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Luthfi khawatir penangkapan oleh KPK bermuatan politis dan hanya untuk menggeser menteri dari PKS. Dikatakannya, "Saya khawatir ada ancaman reshuffle. Karena saya sering dengar, benar enggak ada reshuffle, benar enggak kasus ini." Luthfi khawatir Suswono sebagai anggota Dewan Syura PKS akan dicopot jabatannya.
Dalam kasus korupsi daging sapi, Luthfi didakwa melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang terkait pemberian rekomendasi kuota impor daging sapi kepada Menteri Pertanian Suswono. Dia dan Ahmad Fathanah diduga menerima uang dari PT Indoguna Utama senilai Rp 1,3 miliar. Selaku anggota DPR sekaligus Presiden PKS, Luthfi didakwa memengaruhi pejabat Kementan agar menerbitkan rekomendasi kuota impor 8.000 ton untuk PT Indoguna Utama. Luthfi juga didakwa menyamarkan harta kekayaannya yang berasal dari hasil tindak pidana korupsi.
Dalam sidang di pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 1 Juli 2013, Luthfi menuding KPK berupaya menghancurkan partainya. Menurut dia, KPK diskriminasi dalam menangani kasus dugaan suap kuota impor daging sapi yang kini tengah membelitnya. Pengacara Luthfi, Zainudin Paru, saat membacakan eksepsi atau nota keberatan atas dakwaan Luthfi, menduga KPK punya motif lain selain menegakkan hukum. "Para analisis menilai kinerja KPK selama ini tebang pilih, dan kini tampaknya PKS menjadi pilihan untuk ditebang," katanya.
Nah, kini Luthfy mencoba menyentuhkan kasus korupsi impor daging sapi, nama Bunda Putri dan mengaitkannya dengan Presiden SBY. Upaya Luthfi melebarkan front baik disadari ataupun tidak merupakan blunder. Belum tentu selamat menghadapi front hukum, dia mencoba melebarkannya ke front politik dan eksekutif (simbol negara). Yang disentuhnya tidak main-main, SBY dengan jabatan presiden. Dia tidak memiliki fakta tetapi berani mengungkapkannya di persidangan. Ini sebuah kekeliruan fatal, karena dia akan mendapat tekanan politik serta tekanan pengaruh seorang presiden.
Sikap Presiden SBY
Presiden SBY setelah mendapat laporan soal sidang Tipikor nampaknya benar-benar marah dan tersinggung. Dengan nada tinggi menanggapi soal Bunda Putri, sesaat setelah mendarat dari lawatan ke Brunei Darusalam menghadiri East Asia Summit, di Bandara Halim, Kamis (10/10/2013) Presiden SBY mengeluarkan pernyataan, "Disebut Bunda Putri, saya tidak tahu, saya tidak kenal, dan tidak ada kaitan dengan saya. Kalau orang berhubungan dengan saya, atau ingin ketemu saya, atau telepon saya, kirim surat ke saya, pasti melewati sistem. Sudah saya cek semuanya, tidak ada satupun yang tahu," tegas SBY.
Presiden langsung memerintahkan Mensesneg, Sudi Silalahi menelpon Menteri Pertanian Suswono. "Pak Suswono katakan, Bunda Putri katanya istri dari salah satu pejabat di Kementerian Pertanian. Menurut Menteri Pertanian Suswono yang ditelepon beberapa saat yang lalu, katanya juga pengusaha eksportir asal Cilimus Jabar. Saya juga tahu apa itu. Dicek oleh staf saya, Wakil Menteri Pertanian apa betul ada kaitan dengan salah satu pejabat, Konon katanya betul," kata SBY.
Presiden kemudian mengeluarkan statement lengkap, diantaranya; Saudara Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan, yang namanya Bunda Putri katanya orang dekatnya presiden. Begitu. Saya akan komentari langsung. Tapi saya minta, tegakkan di negeri tercinta kebenaran dan keadilan. Kalau ada kejahatan dan kejahatan itu sedang diusut dan ditegakkan secara hukum, yang melibatkan namanya Lutfi Hasan Ishaaq, saya minta tegakkan benar, ungkap secara tuntas, tegakkan hukum seadil-adilnya, kesatria.
Disebut-sebut Bunda Putri, siapapun saudara-saudara saya yang beruurusan dengan hukum, ceritakanlah kebenaran. Jangan suka mengalihkan isu, jangan menyerempetkan ke orang-orang yang sama sekali tidak tahu. Sekarang saya, mungkin lain kali orang lain. Itu sudah kejahatan sendiri.
Mungkin keluarga, tidak ada yang tahu siapa itu Bunda Putri. Setelah saya cek, tidak ada yang tahu a, b, c, d. Saya cek jangan-jangan pernah telepon, tidak ada. Pernah kirim surat tidak ada. Pernah kirim sms, tidak ada. Pernah datang ketemu saya, tidak ada. 100 persen tidak ada. Oleh karena itu, saya cari tahu siapa sebetulnya.
Bunda Putri orang yang sangat dekat dengan presiden, 1000 persen Luthfi bohong. Dia sangat tahu dengan kebijakan reshuffle, 2000 persen bohong. Kalau ada reshuffle kabinet istri saya pun tidak tahu. Tidak semua menteri tahu. Kalau ada reshuffle, yang saya ajak bicara Wakil Presiden, Sekretarisnya Mensesneg. Kalau menteri itu kebetulan di bawah menko tertentu, menkonya saya panggil.
Saya sampaikan terus terang seperti ini, saya hanya perlu tegakkan keadilan dan kebenaran. Jangan main-main dengan kebenaran. berani berbuat berani bertanggung jawab. Saya belum punya data lengkap tentang Bunda Putri, mudah-mudahan dalam satu-dua hari saya lebih tahu, akan makin tahu siapa-siapa yang bermain dengan kata-kata yang bohong itu, apa tujuan dan sebagainya. Ini sekaligus bagi saya, saya bukan pejabat kecengan. Mau reshuffle, ngomong sama orang yang tidak jelas.
Sosok Bunda Putri
Nama Bunda Putri terkuak lewat percakapan telepon Ridwan Hakim dan Luthfi Hasan. Di tengah percakapan kedua orang itu, muncul suara perempuan yang disebut Ridwan Hakim sebagai Bunda Putri.
Siapa Bunda Putri ini? Dari penelusuran majalah detik (Selasa,17/9/2013) ditemukan jejak bahwa Bunda Putri yang memiliki nama asli Non Saputri bertempat tinggal di Jalan Metro Pondok Indah, SB-09, RT05/015, Jakarta Selatan. Bunda Putri ini diketahui berasal dari Cilimus, Kuningan, Jabar. Bunda Putri juga memiliki rumah di sana.
Menurut adik tirinya, Otong Mulyadin yang juga kepala desa, Bunda Putri kerap pulang 4-5 bulan sekali. Ketika pulang dia kerap membagikan sembako dan uang ke penduduk yang tak mampu. Namun yang mengejutkan, dari mulut Otong keluar pengakuan bahwa kakaknya itu bersuamikan seorang pejabat di Kementan tak lain Direktur Jenderal Hortikultura Hasanuddin Ibrahim alias Odeng.
Benarkah Bunda Putri memiliki Power? Saat bersaksi dalam sidang Luthfi Hasan Ishaaq, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (3/10), Menteri Pertanian Suswono mengakui kedekatannya dengan seorang pengusaha bernama Bunda Putri. Di depan majelis hakim, anggota Majelis Syuro PKS itu juga mengaku pernah bertandang ke rumah Bunda Putri hingga larut malam. "Saya pernah ke rumah beliau (Bunda Putri) di Pondok Indah," kata Suswono.
Saat Ketua Majelis Hakim Nawawi Pomolango bertanya apakah Suswono pernah bertandang ke rumah Bunda Putri hingga larut. Suswono pun mengiyakan. "Saya waktu itu baru tiba di bandara, dan langsung ke rumah Bunda Putri. Cuma meminta konfirmasi saja," ujar Suswono. Dia mengungkapkan maksud kedatangannya ke rumah Bunda Putri di Pondok Indah, hanya ingin mengklarifikasi seseorang bernama Tuti yang mengaku adik Wakil Presiden RI Boediono. "Saya dapat laporan dari Dirjen Peternakan, dia datang memperkenalkan diri sebagai Bu Tuti," katanya.
Suswono mengatakan dirinya merasa pernah melihat Tuti bersama Bunda Putri di Kalimantan. Untuk itu ia ingin mengklarifikasi langsung pada Bunda Putri. Menurut Suswono, Tuti berniat memperkenalkan dirinya dengan importir. "Saya teringat itu, saya kejar. Saya ingin memastikan benar atau enggak," terang Suswono. Setelah diklarifikasi ke Bunda Putri, ternyata benar Tuti yang dimaksud adalah adik Boediono. Namun, setelah itu, menurut Suswono, tidak ada hubungan lagi.
Kesimpulan
Nampaknya pengadilan Tipikor kali ini menjadi lebih ramai menarik karena kini coba disentuhkan ke ranah politik. Sosok Bunda Putri merupakan tokoh dibelakang layar yang entah bagaimana menjadi sosok yang dianggap powerfull. Agak aneh memang apabila para elit PKS kemudian percaya, menyandarkan diri dan mencari informasi masalah negara melalui wanita yang belum dapat dipastikan krediilitasnya. Yang pasti kini, ada perseteruan terbuka antara Pak SBY dengan sosok Luthfi Hasan yang dari PKS. Menurut penulis ini bluder elit PKS untuk kesekian kalinya.
Kasus ini termasuk khusus dan mungkin bisa melebar, karena menyangkut mantan Presiden PKS, Menteri yang berasal dari PKS, Broker, wanita dan korupsi. Kita nantikan episode selanjutnya dari kasus korupsi impor daging sapi. Yang jelas akan semakin menarik. Presiden tidak seharusnya marah, karena ucapan Luthfi Hasan adalah ucapan seorang terdakwa korupsi.
Menurut intelijen, sebuah informasi akan dinilai dari sumber dan nilai informasinya. Dari sumber jelas tidak bisa dipercaya, isi informasinya juga lemah dipercaya, memang siapa Bunda yang satu ini? Dia bukanlah inner circle dari Presiden, sehingga bisa saja dia mengada-ada supaya dinilai hebat. Banyak kok orang yang seperti itu, dan banyak juga yang naif mau percaya.
Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net
Artikel Terkait :-Mencermati Hasil Survei LSN Menjelang Pemilu 2014, http://ramalanintelijen.net/?p=7048
-Anis dengan Jurus Mabuknya, http://ramalanintelijen.net/?p=6932
-PKS Kembali membuat Blunder?, http://ramalanintelijen.net/?p=6873
-Menang di Pilkada Jabar dan Sumut, PKS masih Hebat atau Tersesat?, http://ramalanintelijen.net/?p=6530