Perampok Bersenjata Api Merampok Toko Emas Singapura Medan
16 September 2013 | 5:58 am | Dilihat : 332
Ilustrasi Admin Kompasiana (Kompas.com)
Dalam waktu tiga hari telah terjadi dua kali aksi perampokan bersenjata api terhadap toko emas di Medan Sumatera Utara. Sebelumnya pada hari Jumat (13/9), Toko Emas Suranta yang terletak di di Jalan Pertempuran, Kelurahan Pulo Brayan Kota Medan Barat, Sumatera Utara berhasil dirampok 6 pria bersenjata api dengan mengendarai tiga sepeda motor. Pelaku dalam aksinya melepaskan beberapa kali tembakan dan kemudian berhasil kabur dengan membawa beberapa kilo emas rampokan.
Kemarin sore kembali terjadi aksi perampokan serupa. Toko Emas Singapura, di Jalan Rakyat, Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Minggu (15/9) sekitar pukul 16.00 dirampok pria tak dikenal bersenjata api. Dalam aksinya, para pelaku berhasil membawa kabur 2 kg emas. Kapolres Batubara AKBP Japerson Parningotan Sinaga, kepada wartawan mengatakan dalam aksinya kawanan pelaku yang diperkirakan empat orang tersebut sempat melepaskan tembakan beberapa kali ke udara.
“Saat menjalankan aksinya, pelaku menggunakan penutup wajah. Menurut saksi pelaku menggunakan dua sepeda motor jenis bebek. Usai menjalankan aksinya pelaku kabur ke arah Kabupaten Asahan,”kata Sinaga. Pasca peristiwa perampokan, Polres Batu Bara menggelar razia pada Minggu (15/9/2013) malam.
Aksi yang dilakukan perampok dalam waktu tiga hari di Medan bisa diperkirakan merupakan perampokan khusus dan terencana. Para perampok mampu melakukan intimidasi dengan melepaskan beberapa kali tembakan yang menakuti pengunjung dan masyarakat sekitarnya. Aksi mereka cepat dan nampaknya dilakukan oleh pelaku terlatih.
Dari kejadian di toko emas Singapura ini, penulis memperkirakan sangat besar kemungkinan ini adalah ulah pengumpulan dana operasi kelompok teroris di Sumatera, terkait dengan perampokan di toko emas Suranta. Yang harus diwaspadai, salah seorang otak perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada bulan Agustus 2010, Fadli Sadama kini masih berkeliaran. Fadli yang dihukum 11 tahun penjara karena terlibat kasus teror, perampokan dan senjata api gelap lepas dari penjara Tanjung Gusta, Kamis (11/7/2013) saat terjadi kerusuhan.
Mengingat dalam dua kasus perampokan, para pelaku jelas menggunakan senjata api serta terlihat terencana dengan rapi, para pedagang emas atau barang berharga lainnya nampaknya perlu melakukan langkah pengamanan internal. Situasi lampu kuning perlu diberlakukan untuk mengantisipasi kemungkinan berlanjutnya aksi kawanan ini. Jelas mereka militan dan berbahaya.
Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net
Artikel Terkait :
-Perampokan Bersenjata di Toko Emas Suranta Medan Terkait Teroris?, http://ramalanintelijen.net/?p=7395
-Fadli Sadama Napi Narcoterrorism Lolos dari Tanjung Gusta, http://ramalanintelijen.net/?p=7032