Makna Fly Pass Pesawat Tempur TNI AU pada HUT RI ke-68

16 August 2013 | 4:20 am | Dilihat : 2307

TNI AU Pengawal Dirgantara Indonesia (foto:beritahankam.com)

 

Kalau kita pada Kamis, 15 Agustus 2013 berada disekitar Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, maka akan sangat terasa adanya kegiatan penerbangan pesawat tempur TNI AU yang membelah udara Jakarta. Banyak yang bertanya ada apa? Gelegar mesin jet Sukhoi 27/30 dan F-16 Fighting Falcon akan meramaikan upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke 68 yang akan dilaksanakan Sabtu ini 17 Agustus 2013 di Istana Negara.

Sebanyak 8 Pesawat tempur Sukhoi dari Skadron Udara 11 Makassar dan 6 Pesawat tempur F-16 Skadron 3 Lanud Iswahjudi, Madiun sudah  selama satu minggu melaksanakan latihan manuver/Fly Pass di wilayah udara. Hari Kamis kemarin adalah latihan gladi bersih. Asops Kas Koopsau I Kolonel Pnb Tedy Rizalihadi yang juga penerbang F-16 mengatakan bahwa sebanyak 124 personel dilibatkan dalam kegiatan Fly Pass tersebut, terdiri dari   8 pesawat Sukhoi 27/30 Skadron Udara 11,   6 pesawat F-16 Skadron 3,  2 pesawat Hercules C-130 Skadron Udara 31 Lanud Halim PK, 2 pesawat Hercules C-130 Skadron 32 Lanud Abdurrahman Saleh, 1 Helly Super Puma NAS 332 SkadronUdara 8 Lanud Atang Sendjaja, 2 Helly Colibri EC-120 Skadron Udara 7 Lanud Suryadharma, personel Batalyon 467 Paskhas, dan yang bertindak sebagai komandan misi adalah  Kadisops Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Iko Putro.

Dalam latihan fly pass, dilakukan peninjauan oleh Pangkoopsau I Marsda TNI M. Syaugi, didampingi Asops Kas Koopsau I, dengan menggunakan pesawat Helly Colibri EC-120 melaksanakan peninjauan ke  check point pesawat yang akan melintas diatas Istana Negara pada Upacara detik-detik peringatan ke-68 HUT Republik Indonesia, Sabtu, 17 Agustus 2013. Peninjauan  dimaksudkan juga untuk melihat sampai sejauh mana kesiapan Satkomlek Koopsau I dalam mendukung kegiatan Flypass pesawat tempur kebanggaan bangsa Indonesia tersebut.

Mengapa dilakukan fly pass? Nampaknya dilibatkannya pesawat tempur dalam HUT Kemerdekaan RI merupakan tradisi baru, dalam rangka menambah rasa bangga dan percaya diri bangsa Indonesia. Fly Pass yang Insya Allah akan dilakukan Sabtu 17 Agustus 2013 nanti adalah untuk ketiga kalinya  pesawat-pesawat kebanggaan milik bangsa Indonesia dilibatkan dalam mengisi perayaan HUT Kemerdekaan RI. Fly pass  juga pernah dilaksanakan pada tahun 2011 dan 2012.

Formasi pesawat tempur yang  berbeda antara fly pass 2013 dengan 2012. Kalau pada tahun 2012 Komandan Skadron Udara 3 “Dragon F-16” Letkol Pnb Ali Sudibyo memimpin formasi “Double V” Garuda Elemen 1 yang terdiri dari lima pesawat F-16, dan Komandan Skadron Udara 11 “Thunder Sukhoi” Letkol Pnb M Untung Suropati memimpin formasi Garuda Elemen Dua. Formasi keseluruhan dengan call sign Garuda flight melaksanakan terbang lintas  dengan  ketinggian 1.500 feet, kecepatan 420 knots.

Maka tahun ini menurut Kolonel Tedy,  fly pass  menggunakan formasi 14 pesawat “Arrow Head” dengan ketinggian 1000 feet, kecepatan 360 knots, pelaksanaan lintas sebanyak 2 sortie. Kita Sabtu besok akan menyaksikan gemuruhnya suara gabungan ke 14 pesawat tempur tersebut yang terbang lebih rendah dibandingkan tahun lalu saat melintas tempat upacara.

Apabila dilihat dari maknanya, maka pesawat TNI tersebut bertindak sebagai perwakilan TNI, yang secara psikologis menunjukkan bahwa TNI yang dilengkapi dengan alutsista baru selalu siap mengawal dan membela bangsa dan negara tercinta ini. Peringatan detik-detik proklamasi 17 Agustus 2013 kali ini  adalah peringatan ke sepuluh dari pemerintahan Presiden SBY dalam dua periode kepemimpinan nasionalnya. Presiden SBY yang akan bertindak sebagai inspektur upacara.

Ini adalah bukti bahwa pemerintahan Presiden SBY pada akhir masa kepemimpinannya telah berhasil membangun MEF (Minimum Essential Force) dari TNI dalam mengawal dan mempertahankan bangsa dan negara. Pembangunan kekuatan dilakukan lebih awal dan cepat, dimana awalnya pencapaian MEF ditargetkan selesai dalam tiga kali renstra (2009-2024). Namun, menurut Menhan Purnomo Yusgiantoro ternyata bisa dicapai dalam dua kali renstra (2009-2019).

Pencapaian MEF yang lebih cepat lima tahun dari yang ditargetkan ini merupakan sebuah terobosan. Keberhasilan ini tak lain berkat besarnya APBN yang digelontorkan ke Kemhan. Jelas upaya tersebut merupakan kerja keras Menhan beserta TNI dan jajarannya dalam mensinergikan sumber dana yang ada di negara dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan TNI, khususnya dalam menyikapi perkembangan situasi kawasan. Menhan pun meyakini kekuatan alutsista TNI AU hingga semester I-2014 mendatang dalam rangka kekuatan pokok minimum (Minimum Esensial Force) akan mencapai 40 persen.

Jadi, terbang lintas pada hari keramat 17 Agustus 2013 bukan hanya sekedar fly pass belaka, didalamnya terselip pesan bahwa bangsa Indonesia yang kini merdeka akan mempertahankan kemerdekaan itu sampai titik darah yang penghabisan. Jangan main-main dengan bangsa ini, yang juga sudah mampu meningkatkan teknologi pertahanan, paling tidak sejajar dengan negara-negara tetangganya. Bravo TNI, bravo Indonesia, Selamat Ulang Tahun ke 68.

Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net

This entry was posted in Hankam. Bookmark the permalink.