Bomber Boston yang Nekat itu Dari Etnik Chechnya
20 April 2013 | 2:29 am | Dilihat : 270
Foto: Dzhokhar (19) dan Tamerlan Tsarnaev,26 (tewas), latino.foxnews.com
Polisi anti teror di Boston akhirnya berhasil mengidentifikasi dan menemukan dua pengebom di Boston Marathon yang menyerang dengan dua bom pada hari Senin (15/4/2013) sore, mengakibatkan 3 orang tewas dan 170 mengalami luka-luka. Polisi mengatakan salah satu tersangka sudah tewas dalam perburuan yang sedang berlangsung dimana kedua tersangka dikejar setelah mereka menembak petugas polisi hingga tewas di MIT.
Pengejaran oleh polisi menjadi sebuah konfrontasi kekerasan di malam liar yang mengakibatkan terjadinya ledakan dan aksi tembak menembak di Watertown, Mass sebuah lokasi sekitar 10 km sebelah barat Boston. Kedua tersangka yang diketahui bernama Dzhokhar A. Tsarnaev (tersangka bertopi putih), seorang imigran 19 tahun dari Kirgistan dan saudaranya bernama Tamerlan Tsarnaev (26), tersangka bertopi hitam yang sebelumnya melakukan perampokan di toko 7-Eleven dan kemudian menembak polisi Sean Collier, seorang perwira polisi kampus MIT, Sean Collier 26 tahun, ditembak saat ia duduk di mobilnya.
Setelah penembakan itu, kedua bersaudara itu diduga menyandera Mercedes SUV dari Third Street di Cambridge. Mereka memaksa pengemudi mobil untuk berhenti di beberapa mesin bank untuk menarik uang, dan berhasil mengambil $ 800 dari satu lokasi. Sopir, akhirnya dibebaskan tanpa cedera pada Memorial Drive. Polisi mengaktifkan perangkat pelacakan pada Mercedes yang dibajak, dan petugas patroli lain melihat SUV Mercy tadi di dekat Watertown, sekitar delapan km sebelah barat dari Boston, dan mencoba untuk melakukan menghentikan lalu lintas.
Para tersangka melarikan diri, melempar granat kepada polisi. Polisi melepaskan temmbakan, dan kedua bersaudara itu melemparkan beberapa alat peledak dari kendaraan. Beberapa meledak, yang menyebabkan kepanikan dan kekhawatiran di kota. Menurut yang berwenang, selama pengejaran itu seorang veteran polisi, Richard J. Donohue, 33, telah ditembak ditembak dan sedang dirawat di Rumah Sakit Mount Auburn.
Dalam kejar-kejaran dengan polisi, Tamerlan tewas dalam tembak menembak dengan polisi anti teror, sementara adiknya, Dzhokhar kini melarikan diri, dan menjadi buruan polisi di wilayah Boston yang kini semua akses masuk dan keluar di blokir polisi. Semua transportasi umum di Boston dihentikan, sekolah diliburkan, kantor-kantor di tutup dan toko-toko ditutup. Penduduk disarankan tetap tinggal dirumah dan tidak membuka pintu. Diketahui kedua kakak beradik itu masih menyimpan bom. Polisi masih terus mengepung sekitar 20 blok dipinggiran Watertown.
Dari hasil penelitian data base polisi, Dzhokhar Tsarnaev tercatat lahir di Kyrgyzstan, dia memiliki SIM Massachusetts. Tamerlan Tsarnaev lahir di Rusia dan menjadi penduduk AS secara hukum sebagai permanent resident sejak tahun 2007. Saudara-saudara lainnya yang diyakini telah datang ke Amerika Serikat bersama keluarga mereka beberapa tahun yang lalu berasal dari Selatan Rusia, Republik Chechnya. Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan keluarga mereka tampaknya telah tiba di negara itu secara legal.
Dugaan motif serangan kedua bersaudara itu masih belum diketahui. Dua pejabat penegak hukum mengatakan mereka percaya adanya "koneksi Chechnya" dengan pemboman. Dalam beberapa bulan terakhir, Tamerlan Tsarnaev diketahui memiliki pemikiran radikal. Chechnya terletak di Kaukasus Utara dan merupakan provinsi ("Republik") Rusia dengan populasi sekitar 1,3 juta orang. Penduduk utamanya adalah Chechen, dengan bahasa mereka sendiri. Di Chechnya pernah berlangsung dua perang brutal pada 1990-an, yang pertama didirikan de facto Chechnya yang mendapat kemerdekaan dari Rusia. Perang Chechnya yang kedua adalah sebuah pemberontakan yang berkepanjangan. Sebagai akibat dari konflik, banyak Chechen yang kemudian mengungsi dan sekarang tinggal di daerah atau negara sekitarnya, termasuk ada yang pindah ke AS.
Kepala Polisi Ed Davis mengatakan, “This situation is grave. We are here to protect public safety. We believe this to be a terrorist. We believe this to be a man here to kill people,” katanya.
Polisi dan pasukan kontra teror terus mengerahkan kemampuannya menyisir Boston, Watertown, Newton, Waltham dan wilayah pinggiran lainnya. Polisi di Cambridge menutup kawasan Norfolk Street, di mana keluarga Tsarnaev selama ini tinggal. Para agen-agen dari the Bureau of Alcohol, Tobacco dan Firearms and Explosives memperkuat penyisiran dengan anjing pelacak. Keadaan semakin mencekam karena Dzhokhar A. Tsarnaev belum juga ditemukan dan diketahui dia bersenjata api dan kemungkinan membawa bahan peledak.
Nampaknya aparat keamanan dan intelijen mencurigai adanya link kedua bersaudara tadi dengan jaringan teror Rusia. Chechnya telah di dera cukup lama dalam konflik perang antara separatis lokal dan pasukan Rusia. Kemudian di negara tersebut terbentuk kelompok penjahat terorganisir yang luas sejak Uni Soviet dibubarkan pada tahun 1991. Kedua bomber bersaudara itu dibesarkan di wilayah konflik yang keras dan brutal, inilah mungkin yang dikhawatirkan pejabat keamanan AS tentang keahlian dan kenekatan serta kemungkinan motif serangan.
Pelaku pemboman walaupun berasal dari luar AS, mereka sudah cukup lama tinggal di AS. Dzhokhar Tsarnaev diterima menjadi mahasiswa pada University of Massachusetts Boston pada tahun 2011, tapi kemudian diketahui dia telah mengundurkan diri. Pejabat keamanan di AS terus melakukan pengejaran dengan kekuatan besar, karena menganggap Dzhokhar adalah teroris yang sangat berbahaya. Nampaknya jalan keluar teroris ini sudah semakin tertutup, polisi terus mempersempit ruang geraknya.
Pelaku sudah semakin nekat dan kejam, dia akan membunuh untuk melindungi dirinya, bukan tidak mungkin dia kembali akan menyandera penduduk saat bersembunyi. Nampaknya perburuan akan semakin keras dan liar, kita tunggu habisnya waktu Dzhokhar apabila dia hanya bergerak sendiri, kecuali apabila dia mendapat dukungan support agent jaringan Chechnya lainnya, ceritanya akan berbeda. Menarik memang.
Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net