TNI AU Akan Memiliki Pesawat Angkut Baru CN-295
18 February 2012 | 10:33 am | Dilihat : 2466
Pada acara pameran dirgantara bergengsi Singapore Air Show, Rabu (15/2/2012) telah dilakukan penanda tanganan kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan Airbus Military (Spanyol). Kontrak kerja sama senilai USD 325 juta dalam rangka pengadaan sembilan pesawat angkut ringan CN-295 untuk TNI AU.
Penandatanganan dilakukan Direktur PT DI Budi Santoso dengan President and CEO Airbus Military Domingo Urena Raso. Bertindak sebagai saksi adalah Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono. Menurut Menhan,“pengiriman pertama diperkirakan mulai tahun 2012 sampai pada semester kedua tahun 2014.”
Dijelaskan oleh Menhan, pesawat ini akan dioperasikanTNI Angkatan Udara untuk berbagai jenis penugasan seperti militer, logistik, kemanusiaan, maupun evakuasi medis. Dalam hal pembiayaan juga sangat efisien. Partisipasi penuh dari industri penerbangan dalam negeri dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang berkemampuan tinggi sekaligus transfer teknologi,” ujarnya.
Dirut PT DI Budi Santoso menyatakan bahwa memberikan kesempatan kepada PT DI untuk menumbuhkan bisnis industri penerbangannya sebagai penyedia tingkat pertama dan meningkatkan kemampuan Indonesia dimasa mendatang. Ke-9 pesawat tersebut akan dirakit di hanggar PT DI di Lanud Husein Sastranegara, Bandung.
Tentang CN-295 (C-295)
Pesawat CN-295 yang akan dibuat dalam rangka kerjasama antara PT DI dan Airbus Military Spanyol, dikenal sebagai C-295 (versi Spanyol) adalah pesawat angkut taktis militer twin turboprop produksi Airbus Military di Spanyol. Pesawat yang melakukan terbang perdananya pada tahun 1998 merupakan pengembangan dari pesawat CN-235, dengan peningkatan muatan sebesar 50 persen dan diperbaharui dengan mesin (engine) PW127G yang baru. Pesawat ini diproduksi dan dirakit di kawasan Airbus Military di Bandara San Pablo, Seville , Spanyol.
C-295 cukup popular dan dipergunakan sebagai pesawat taktis, dimana tercatat 14 negara menggunakan pesawat ini yang dipergunakan dengan berbagai fungsi. Hingga tanggal 4 Agustus 2011 telah dilakukan 85 kontrak pembelian dan telah di operasikan sebanyak 75 pesawat.
Pesawat C-295 mempunyai tiga varian, yaitu, pertama C-295M (versi transport militer, kapasitas untuk angkut 73 pasukan, 48 pasukan payung/para, 27 tandu, lima 2,24 × 2,74 m (88 × 108 cm) palet atau tiga kendaraan ringan. Kedua, versi C-295MPA/Persuader (versi patroli maritim/anti kapal selam). Ketiga versi C-295 AEW&C (Prototype airborne early warning and control version with 360 degree radar dome).
Pesawat C-295 merupakan kandidat pengganti beberapa angkut taktis seperti, de Havilland Kanada DHC-5 Buffalo (Canadian Forces), de Havilland DHC-Kanada 4 Caribou (Australia) dan Fokker F-27 (TNI-AU). Kelebihan dari pesawat buatan Spanyol ini adalah karena mempunyai pintu belakang /ram door seperti C-130 Hercules.
Kasus kecelakaan sejak penerbangan pertama terjadi di Polandia pada 23 Januari 2008, dimana sebuah CASA C-295 AU Polandia yang terbang dari Warsawa menuju Mirosławiec telah jatuh saat akan mendarat di Pangkalan Udara 12 dekat Mirosławiec , semua penumpang dan awak kapal berjumlah 20 orang tewas. Dari hasil penyelidikan, diketahui terjadi keteledoran dan lima personil AU kemudian diberhentikan. Pada 31 Oktober 2011 AU Ceko melakukan grounded sementara C-295 yang mereka miliki setelah perjadi insiden saat akan mendarat terjadi salah satu engina mati mendadak. Pesawat mendarat dengan selamat.
Spesifikasi C-295/CN-295. Crew dua orang, payload 9.250 kg, takeoff weight : 23,200 kg (51,146 lbs), Powerplant: 2 × Pratt & Whitney CanadaPW127G Hamilton Standard 586-F (six bladed), 1,972 kW (2,645 hp) each. Maximum speed: 576 km/h (311 knots, Cruise speed: 480 km/h (260 knots, 300 mph), Ferry range: 5,220 km (3,240 mi; 2,820 nmi), Takeoff run: 670 m (2,200 ft), Landing run: 320 m (1,050 ft).
Negara-negara pengguna C-295. Spanyol/Spanish Air Force (13 pesawat), Alzajair (Patmar dan transport), Brazil/Brazilian Air Force (12 pesawat), Chili/Chilean Navy (3 C-295 MPA), Kolumbia/Columbian Air Force (4 pesawat), Republik Ceko/Czech Air Force memesan 4 C-295M), Mesir/Egypt Air Force memesan 3 pesawat untuk transport taktis dan logistik). Finlandia (Finnish Air Force, mengoperasikan 2 C-295M dan memesan satu C-295M), Ghana/Ghana Air Force memesan 2 C-295, Yordania/Royal Yordan Air Force memesan 2 pesawat. Meksiko(mexican Navi mengoperasikan 4 C-295, Mexican Air Force mengoperasikan 10 buah), Polandia (Polish Air Force mempunyai 12 pesawat, accident satu sisa 11 pesawat). Portugal (Portuguese Air Force mengoperasikan 12 C-295), Indonesia (TNI AU akan mengoperasikan 9 pesawat CN-295 akan menerima pada 2012 sampai semester kedua 2014).
Demikian informasi tentang keputusan penambahan kekuatan armada militer yang akan di kelola oleh TNI AU. Penambahan angkut taktis merupakan langkah maju dan strategis, karena sebagian landasan yang dimiliki/dikelola baik TNI AU ataupun oleh PAP merupakan landasan pendek. Pesawat ini sangat tepat sebagai dukungan udara. Selain memperkuat kekuatan udara TNI AU, kerjasama perakitan di Bandung akan kembali menggairahkan industri pesawat terbang PT DI. Prayitno Ramelan (www.ramalanintelijen.net)