Cagub DKI dan Prosesi Palang Pintu di Persinas ASAD

16 January 2012 | 2:36 am | Dilihat : 948

Kemarin penulis mengunjungi sebuah padepokan silat di kawasan Pondok Gede, tepatnya di daerah Lubang Buaya Jakarta Timur. Perguruan yang bernama Persinas ASAD yang merupakan singkatan dari Perguruan Silat Nasional, Ampuh Sehat Aman Damai. Kunjungan penulis ke sarang macan tersebut dalam rangka melamar, memohon doa restu dari guru besar serta Ketua Umum ASAD untuk menggandeng Ir H Teddy Suratmadja Msc sebagai Calon Wakil Gubernur DKI (Cagub DKI).

Kunjungan resmi penulis  sebagai Cagub DKI ke perguruan/ padepokan tersebut merupakan sebuah simbol dukungan para pesilat yang hadir sebagai undangan. Guru Besar ASAD (Bapak KH Abdul Syukur) beserta Ketua Umum Brigjen TNI (Purn) H. Agus Susarso menerima kedatangan penulis dengan sebuah suasana keakraban dan kekeluargaan.

Acara sengaja digelar dalam rangka penghormatan penulis sebagai Cagub DKI dari jalur independen untuk persiapan pertarungan dalam Pilkada DKI yang akan dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2012. Sebagai anak keturunan Betawi, penulis melaksanakan upacara adat mirip lamaran "palang pintu." Demikian acara adat dilaksanakan untuk meminta ijin serta doa restu kepada sesepuh serta pengurus ASAD dan para pesilat yang hadir.

Perguruan Silat Nasional ASAD yang didirikan pada tanggal 30 April 1993 dengan berasaskan Pancasila dan UUD 1945, bermaksud menghimpun seluruh potensi bangsa yang memiliki persamaan cita-cita, wawasan dan tujuan dalam melestarikan budaya bangsa, khususnya ilmu seni bela diri pencak silat nasional yang bersumber pada aliran silat Cimande, Kunto, Cikaret, Singa Mogok, Nagan, Cikalong, Syahbandar, Garuda Mas, Sabeni, dan Tangkap Menangkap (TM).

Acara juga dihadiri sesepuh Silat Indonesia yang tidak asing lagi yaitu Bapak Eddy Nalapraja,  para pengurus ASAD, Guru Besar Silat Cimande, Pengurus Persatuan Silat Betawi serta beberapa pengurus dari IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Sebelum acara dimulai, dilakukan peragaan dari dua pesilat ASAD yang mempunyai prestasi nasional dan internasional. Dua pesilat remaja, memainkan jurus perorangan yang demikian indah tapi berisi, dilanjutkan dengan senjata tajam dan tongkat (toya).

Dilanjut dua pesilat cilik dari Bandung memeragakan keahliannya, semua hadirin mengagumi permainan keduanya. Terahir demo ditutup oleh pesilat sepuh ASAD yang berumur 79 tahun, yang memainkan beberapa jurus yang sangat indah dan dengan kembangan-kembangan khas silat Jawa Barat dengan iringan gendang pencak.

Guru Besar ASAD KH Abdul Syukur membuka acara dengan menanyakan maksud kedatangan penulis, yang dijelaskan penulis maksud kedatangan tersebut, untuk meminta ijin Kang Teddy Suratmadji sebagai salah satu pesilat ASAD mendampingi penulis untuk menjadi  Cawagub DKI. Kemudian Guru Besar menanyakan sebagai putra Betawi, apakah penulis juga menguasai silat? Alhamdulillah saat masih kecil, penulis oleh Babe Ran Ramelan (Alm) dipanggilkan guru silat asli betawi yang bernama Bang Aspas (alm), yang dikenal sebagai salah satu cucu murid jawara Kemayoran, Bek Kuru.

Penulis memainkan beberapa jurus dasar yang bernama Tiga Sangkol, Tiga Potong dan Tiga Kubet. Alhamdulillah dengan diiringi gendang pencak yang datang dari Bandung, jurus dasar pencak penulis terasa masih mempunyai bobot serangan dan pertahanan. Bapak Eddy Nalapraja mengatakan setelah demo, masih mantap dan berisi, ujar beliau. Setelah penulis, Kang Teddy juga diminta oleh Guru Besar untuk memainkan bebrapa jurus. Kang Teddy memainkan jurus dengan golok (parang) yang sangat indah tetapi bertenaga.

Selesai acara ujian, Guru Besar menyerahkan golok, Al Quran dan buku UUD 1945 sebagai simbol agar pasangan Cagub dan Cawagub DKI ini berangkat mengikuti pertarungan di Pilkada DKI dengan sebuah senjata yaitu niat baik, rasa percaya diri yang besar dan membela masyarakat, bangsa dan negara sebagai muslim yang tetap memegang UUD 1945 sebagai dasar. Demikian pesan yang tersirat dari simbol tersebut.

Penulis bersama Cawagub Kang Teddy diminta menyampaikan visi dan misi sebagai pegangan maju dalam Pilkada. Setelah menjelaskan semua rencana serta kondisi pertarungan yang sudah dimulai, maka hadirin dewngan semangat menyatakan mendukung pasangan penulis dan Kang Teddy untuk maju dengan keyakinan penuh. Para pesilat yakin dengan pegangan sifat-sifat Rasul sebagai Umaro, yaitu Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah, pasangan akan sukses memenangkan persaingan. Rangkaian acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Aceng Karimullah.

Demikian informasi semua prosesi "palang pintu," yang mungkin sudah banyak dilupakan oleh kita. Sebagai penutup, para Guru Besar Silat serta Para Ketua Umum Silat menyatakan bersama "Dua Pesilat Siap Memimpin Jakarta." Prayitno Ramelan (www.ramelanteddy.com)

 

 

This entry was posted in Politik. Bookmark the permalink.