Nazaruddin Di Situs Berita Cartagena
9 August 2011 | 10:24 am | Dilihat : 271
Berita penangkapan Nazaruddin, mantan bendahara Partai Demokrat oleh polisi Colombia ternyata menjadi berita menarik dari situs berita di Cartagena. Situs tersebut yang bernama ELUNIVERSAL.COM.CO ( Cartagena Colombia) memuat berita Nazaruddin pada tanggal 8 Agustus 2011 pukul 1:09 p.m.
Judul beritanya dalam bahasa Spanyol, "Interpol captura en Cartagena a prófugo indonesio", dalam bahasa Inggris "Cartagena Interpol caught Indonesian fugitive."
Berita yang ditulis : "La Interpol retuvo el domingo en Cartagena al ciudadano indonesio Mohammad Nazaruddi, extesorero del Gobernante del Partido Democrático, quien huyó de Indonesia en mayo cuando era investigado por desvío de fondos públicos. Nazaruddin está acusado en su país de corrupción y aceptación de sobornos en asuntos relacionados con la organización de los Juegos del Sudeste Asiático, que se celebrarán el próximo noviembre en Indonesia.
Dalam bahasa Indonesia terjemahan bebasnya kira-kira seperti ini : "Interpol pada hari hari Minggu di Cartagena telah menangkap Mohammad Nazaruddi, warga negara Indonesia, bagian Penguasa dari Partai Demokrat, yang meninggalkan Indonesia pada bulan Mei. Dia sedang dalam penyelidikan karena disangka menggelapkan dana publik. Nazaruddi (Tertulis bukan Nazaruddin) ditangkap ketika mencoba untuk meninggalkan kota bersama istrinya. Rupanya, keduanya memiliki paspor palsu. Kedua tersangka kemudian dipindahkan ke Bogota, di mana ia akan dideportasi ke Indonesia. Nazaruddin dituduh di negaranya melakukan tindak korupsi dan menerima suap berkaitan dengan pesta olahraga Southeast Asian Games yang akan diselenggarakan pada November mendatang di Indonesia."
Dengan demikian rupanya nama Nazaruddin telah menarik perhatian media di Colombia, dimana mereka mendapat informasi interpol bahwa Nazaruddin ditangkap karena korupsi menggelapkan dana publik. Yang jelas kalaupun nanti Nazar setelah melalui proses hukum, dan menerima hukuman, dia akan mempunyai masalah apabila akan pelesir ke Cartagena sebagai kota pesisir yang cantik dengan pasir putihnya.
Masalahnya kini seberapa besar nyali, keberanian Nazar untuk berbicara di publik, atau mungkin saat diperiksa nanti dia mengatakan "maaf Pak Hakim, semua data-data saya tertinggal di Cartagena, karena saya gugup dan panik". Maka Nazar akan selamat dan menyelamatkan banyak mantan teman-temannya dan dia akan menjadi 'A patriot on the other'. Jadi kalau team penjemput tiba di Bogota, yang paling penting menyita semua bukti-bukti yang pernah dikatakannya. Bukan membawa pulang Nazar saja target utamanya, tapi bukti-buktinya itu. Tanpa bukti, Nazar hanya seonggok daging bernyawa yang hanya bisa berceloteh seperti orang mabuk.
Jangan sampai Nazar nanti di Indonesia menjadi tinggi pundaknya dan makin lebar dahinya, kalau ditanya pundaknya diangkat dan mengatakan tidak tahu, dan juga sambil menepuk dahinya dia mengatakan 'aduh lupa'. Nah seperti sangkaan banyak pemirsa TV yang harap-harap cemas, mereka siap-siap nonton opera sabun. Yang rugi siapa? Jelas, yang pertama rugi adalah pimpinan nasional yang sudah demikian tegas. Kewibawaan apabila kurang mendapat dukungan sub sistem akan runtuh. Dan itu tanpa disadari akan meruntuhkan keseluruhan sistem. Semoga tidak begitu menurut penulis. Prayitno Ramelan ( http://ramalanintelijen.net )