Pak SBY dan Pray, Kakek yang Hebat

19 February 2010 | 2:07 pm | Dilihat : 267

Kakek atau bahasa Inggrisnya biasa disebut Grand Father, adalah sebutan seseorang laki-laki apabila dia mempunyai cucu. Cucu adalah salah satu mahluk sentral dan ajaib di sebuah keluarga. Dia demikian dicintai oleh kakek dan neneknya, bahkan sering cinta itu demikian besarnya, hingga oleh orang tuanya dinilai tidak wajar. Terlalu dimanja, kata para orang tua. Ibu Ani Yudhoyono beberapa waktu yang lalu pada saat di wawancarai oleh salah satu stasiun televisi di kereta yang membawanya dari Jakarta ke Cirebon juga mengungkapkan bahwa Pak SBY dan dirinya sangat bahagia dan terhibur walau hanya mendengar rekaman suara cucunya atau melihat fotonya yang saat ini sedang bersama orang tuanya di Amerika. Semua tekanan, ketegangan sebagai pimpinan nasional yang diterimanya terobati dengan seketika. Beliau menyadari bahwa semuanya itu adalah resiko dari jabatan yang diembannya, obat mujarab adalah sang cucu itu.

Seorang pria penulis katakan telah sempurna apabila dia sudah bercucu. Kenapa? Untuk mempunyai cucu, seorang laki-laki harus melalui proses dan jalan yang cukup panjang. Setelah dia dilahirkan, dia dibesarkan, kemudian sekolah, bekerja, menikah dan baru mempunyai anak. Setelah itu proses anaknya akan sama mengikuti jejaknya...hingga si anak mempunyai anak, barulah dia bisa bercucu. Manusia Indonesia kelompok "jadul," banyak yang menikah di usia muda, tetapi masa kini, banyak yang menikmati karier dahulu, baru pada usia tiga puluhan dia menikah. Dengan demikian kesempatan menjadi kakek masa kini waktunya  menjadi mundur. Bisa juga menjadi kakek instant dan cepat, yaitu menjadi pemain sinetron. Oleh karena itu maka dalam istilah golf, kalau sudah menikah laki-laki disebut "Par", mempunyai anak itu "Birdie", kalau sudah bercucu itu "Eagle" dan kalau berbuyut "Albatros." Kalau buyutnya punya anak dan dia masih hidup maka dia dalam golf mendapat rahmat "Hole in One," karena itu HIO pada golf itu sangat sulit dan jarang sekali terjadi, butuh keahlian tinggi dan harus seijin Tuhan Yang Maha Esa.

Singkat cerita, sebetulnya penulis mau cerita bahwa kemarin penulis merasa kembali jadi orang hebat. Pada pukul 15.44 WIB itu, cucu penulis yang keempat telah lahir dengan selamat. Penulis mengucap puji syukur kehadirat Allah swt, karena kelahiran cucu yang harus melalui proses pembedahan Caesar terlaksana dengan selamat dan aman. Yang membanggakan, yang melakukan operasi adalah Kepala Lakespra TNI AU Marsma TNI dr. Maryono Reksoprodjo yang kini mendapat skep menjadi Direktur Kesehatan TNI AU. Tiga diantara empat cucu penulis dilahirkan oleh  dokter Jhony, yang merupakan dokter spesialis kebidanan. Dokter ini hebat, karena selain keren, dia salah satu dokter muda yang sudah mengikuti pendidikan Lemhannas Regular. Pada kesempatan ini penulis atas nama seluruh keluarga mengucapkan terima kasih tak terhingga.

Maaf mau cerita sedikit tentang cucu-cucu hebat itu. Dari tiga anak, satu laki dan dua perempuan, penulis mendapat empat cucu. Tiga dari anak pertama, satu dari anak kedua. Cucu yang pertama Laki-laki, dilahirkan pada tahun 2000, ber-shio Naga Emas, yang menurut kepercayaan Cina adalah Shio langka, karena hanya terjadi tiap 60 tahun sekali. Cucu pertama itu pernah terserang tumor neuroblascoma, dan alhamdulillah dengan doa keluarga  yang kuat diberi kesembuhan oleh Allah swt dengan pengobatan MIBG di Belanda . Yang kedua perempuan, kalem tenang dan cantik. Yang ketiga dari anak kedua, melalui perjuangan berat dan ketekunan, cucu ketiga ini lahir setelah  melalui proses inseminasi, kini juga berada di Amerika mengikuti penugasan orang tuanya. Nah, yang keempat itu baru kemarin lahir. Penulis selalu bersyukur kepada Allah swt, atas semua karunia dan kenikmatan bathiniah pada usia yang hampir 63 tahun  masih diberi kesempatan menimang, memeluk dan melihat cucu-cucunya. Penulis melampirkan foto keluarga Pak SBY dengan cucunya, foto tiga cucu penulis yang sudah mulai bisa bergaya, dan fotonya Dimas yang baru lahir.

Jadi para pembaca sekalian, dari apa semua yang penulis tuliskan, anda akan setuju kalau sudah jadi kakek atau nenek tentang perasaan cinta kepada cucu itu. Entah mengapa? Rupanya memang demikian hukum yang berlaku di dunia ini. Itu adalah nikmat pemberian dari Tuhan. Penulis pernah mengalami ujian dan cobaan untuk mendapat cucu, baik itu penyakit yang diderita cucu ataupun sulitnya mendapat cucu itu. Oleh karena itu penulis hanya mau mengingatkan kepada kompasianers yang masih muda, bujangan, atau yang belum bercucu, selalu ikhlas menerima setiap cobaan dan ujian yang diberikan oleh Tuhan YME. Jangan putus asa dalam membina rumah tangga, selalu ikhlas dan berdoa. Jangan sombong, atau mempunyai bathin yang kotor, bersihkan saja hati, nikmati hidup ini, dan terakhir syukurilah apa yang sudah diberikan oleh Tuhan itu. Insya Allah akan diberi kesempatan hingga bercucu nantinya.

Tentang judul itu....yah memang demikian dengan laki-laki yang menjadi kakek...dia pasti hebat, hebat di mata cucu pastinya. Pak SBY pasti kakek yang sangat hebat dimuka sang cucu Amira Tunggadewi Yudhoyono. Demikian juga Pray menjadi kakek yang hebat dimuka cucu-cucunya Daniswara Aby Prathama, Nadira Elysa Putri, Rafif Dewo Putera dan yang baru lahir Dimas Arsa Prathama. Nah, bagi yang sudah bercucu, pasti akan iya betul...hehehehe...Bagi yang belum bercucu, bersabarlah, suatu saat anda Insya Allah juga akan merasakan demikian bangga dan bahagia apabila ada mulut kecil yang memanggil anda Kakung..., Eyang..., Mbah..., Opung..., Kakek, Nenek, Uti Yangti atau apalah.....wuiiiiiih senang dan berbunga-bunganya hati ini. Salam buat pembaca, maaf kalau ada yang kurang pas ya. Mudah-mudahan ada manfaatnya tulisan ini...maksudnya mempersiapkan para calon kakek atau nenek kompasianer dimanapun anda berada. Salam hangat.

PRAYITNO RAMELAN. Kakek yang selalu bersyukur kepada Allah swt.

Sumber:http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/19/pak-sby-dan-pray-kakek-yang-hebat/ (Dibaca: 908 kali)

This entry was posted in Umum. Bookmark the permalink.