Order Of Battle Dan Teori Sun Tzu

25 October 2009 | 12:08 am | Dilihat : 1165

Ada sebuah pepatah yang mengatakan, belajarlah sampai kenegeri Cina. Memang negeri ini memiliki sebuah kelebihan apabila ditinjau dari sejarahnya. Didalam ilmu intelijen strategis (Intelstrat), sejarah merupakan salah satu komponen dari sembilan komponen lainnya. The Art of War adalah sebuah ilmu atau seni perang yang merupakan fakta sejarah bangsa Cina, yang ditulis oleh Sun Tzu, seorang Jenderal ahli perang. Dalam literatur Cina, strategi perang Sun Tzu bukanlah satu-satunya. Difahami, daratan Cina, hingga Tibet, selama beribu-ribu tahun menjadi medan pertempuran yang tidak pernah reda. Selalu ada revolusi, ada tokoh yang ingin memproklamasikan raja baru. Jadi tidak mengherankan apabila strategi perang terbaik lahir di negara ini.

Strategi perang Sun Tzu ditulis dalam 13 langkah yang sederhana. Dimulai dari perencanaan perang hingga kegiatan intelijen. Namun, kalau diurut ke-13 langkah Sun Tzu itu, inti sarinya hanya ada tiga langkah. Yaitu, mengenal diri anda dengan baik, mengenal musuh anda, dan mengenal tempat di mana kita bertarung. Ungkapan yang paling terkenal yaitu "“Dia yang mengenal musuh maupun dirinya sendiri takkan pernah beresiko dalam seratus pertempuran; Dia yang tidak mengenal musuh tetapi mengenal dirinya sendiri akan sesekali menang dan sesekali kalah; Dia yang tidak mengenal musuh ataupun dirinya sendiri akan beresiko dalam setiap pertempuran.” Dari teori ini berarti kita kalau mau memang perang dan tidak beresiko, mutlak harus mengenal lawan dengan baik, juga mengenal kekuatan sendiri.

Dalam kaitan tersebut, bagi sebuah Angkatan Perang sebuah negara, dia harus melakukan pengenalan tentang negara lain, baik itu yang masuk kategori sebagai musuh ataupun calon musuh. Pada umumnya negara-negara didunia melakukan pengumpulan data intelijen negara-negara sekelilingnya, yang berkaitan dengan kekuatan, kemampuan dan kerawanan. Data-data tersebut dikenal sebagai "Order of Battle" (ORBAT) atau diterjemahkan sebagai Susunan Bertempur Musuh (SBM). Data ORBAT disusun oleh badan intelijen Angkatan, ataupun satuan setingkat Komando Utama Operasi (Kotama Ops), dengan faktor-faktor penting sebagai berikut. Komposisi, yaitu sebuah struktur dan organisasi, mulai dari tingkat angkatan kebawah. Disposisi, merupakan lokasi geografis dari kekuatan. Kekuatan yang dinyatakan sebagai struktur komando dan kekuatan satuan penggempur strategis serta pertahanan. Sistem pelatihan, taktik satuan, penggelaran logistik, Combat Effectiveness, data tehnis elektronik. Dan data lainnya yang terkait dengan data personil, seperti kepribadian, sejarah masing-masing satuan, dan seragam serta 'badge' satuan.

Amerika Serikat memberlakukan kebutuhan ORBAT dari satuan atau setiap unit harus melacak musuh subunit dua eselon di bawah sendiri. Misalnya sebuah divisi harus memonitor dan memiliki data lengkap unit musuh yang dihadapi setingkat batalion. Kemudian batalion harus mempunyai data peleton-peleton musuh atau calon musuh. Dengan kemampuan teknologi intelijen militernya, nampaknya tidak sulit bagi intelijen militer AS untuk memonitor satuan dengan tingkat dua tingkat dari rantai komandonya. Yang agak sulit dideteksi adalah saat Angkatan Darat AS yang terlibat dalam operasi melawan musuh non tradisional (pemberontakan, gerilya dan terorisme) yang strukturnya tidak jelas.

Sebagai contoh, kita melihat sepintas ORBAT dari Malaysian Air Force, secara garis besar kekuatan udara serta dislokasinya adalah :

- RMAF Alor Setar,  terdiri dari 1 Fllying Training Center (PC-7), 2 Flying Training Center (Allouette-3), 3 Flying Training Center PC-7 MK2, Flying Instructors School (PC-7, MD3-160), AIROD (Overhaul facility).

- RMAF Butterworth, terdiri dari empat skadron yaitu, 3 Skn Hero (S-61A-4), 12 Skn Lightning (F-5E, F-5F, RF-5E), 15 Skn Panther (Hawk MK108, MK208, MB 339AM), 18 Skn Lipan (F/A 18 D).

- RMAF Kuantan, terdiri dari 1 skadron (6 Skn Cakra, Hawk MK108, MK208), 19 Skn Cobra (2MIG-29N, 16 MIG-29NUB).

- RMAF Kuala Lumpur-Subang, terdiri dari 2 Sn Parakeet (F28-1000, Falcon900, Ce402B, B737-7H6, 16 Skn Canarv (Beech 200T), 20 Skn Cloud (C130H, C130H-30, C130T), 21 Skn (CN235-220M, CN235-220VIP).

- RMAF Kuala Lumpur-Sungai Besi, terdiri dari 10Skn Elephant Tusk (S61A-4, AS61N-1, S70A-34), 20 Skn det.Sungai Besi (Ce402B), 1 Flying Traiing Center), MD3-16-Flight.

- RMAF Gong Kedak terdiri dari 17Skn "Golden Cobra" (Su-30MKM).

- RMAF Kuching terdiri dari 7Skn Rhino (S61A-4) dan 21 Skn det.Kuching (CN235-220M)

- RMAF Labuan, terdiri dari 5Skn Tiger (S61-A4) dan 11 Skn Peaceful (C130H).

Nah itulah sekilas gambaran dari order of Battle Royal Malaysian Air Force (RMAF), dengan data pangkalan, dislokasi kekuatan udara serta jenis pesawat yang dimiliki. Data tersebut adalah merupakan data terbuka, data awal, dimana menjadi tugas dari intelijen udara untuk lebih melengkapinya dengan kebutuhan informasi seperti yang di prasyaratkan sesuai denga aturan ORBAT. Setelah data-data lengkap, maka tugas badan intelijen melakukan up to date setiap perkembangan. Data-data tersebut yang akan dibandingkan dengan ORBAT satuan kawan, dengan tujuan untukmelakukan ukuran seberapa besar ancaman akan dihadapi dan seberapa besar kemampuan penangkal yang dimiliki dapat melakukan penangkalan.

Dari kekuatan ORBAT sebuah negara, yang sangat patut selalu diwaspadai adalah seberapa besar kemampuan penyerang strategis yang mereka miliki, serta kemungkinan daya rusaknya. Pada tahun 1962 Indonesia adalah negara yang sangat disegani dan ditakuti dikawasan Asia Tenggara karena memiliki pesawat pembom strategis jarak jauh TU-16. Belajar dari pengalaman Indonesia, kemudian Australia dalam perkembangan jangka panjangnya, melengkapi Royal Australian Air Force (RAAF) dengan pesawat pembom F-111. Semoga tulisan ini bermanfaat sebagai tambahan wawasan bagi para pembaca. PRAYITNO RAMELAN.

MRMAF Alor Setar-Sultan Abdul Haji Halim (WMKA) AF Alor Setar-Sultan Abdul Haji Halim (WMKA)

RMAF Alor Setar-Sultan Abdul Haji Halim (WMKA)

Sumber: http://umum.kompasiana.com/2009/10/25/order-of-battle-dan-teori-sun-tzu/ (Dibaca: 1292 kali)

This entry was posted in Hankam. Bookmark the permalink.