Kisah Calon Menteri Saat Lebaran
22 September 2009 | 10:22 am | Dilihat : 440
Tidak terasa waktu berlalu demikian cepat, rasanya baru kemarin mulai berpuasa, tahu-tahu sudah berlebaran. Manusia sering tidak sadar bahwa bumi berputar demikian cepat, siang malam silih berganti dengan cepat. Nah pada bulan Ramadhan kita yang suka diserang teroris bersyukur Noordin M Top tewas tertembak pada malam ke 27 Ramadhan, dimana banyak umat Islam di Indonesia sedang ber-iktikaf, karena malam itu diyakini malam terpenting kemungkinan turunnya Lailatul Qadar. Sementara, bagi kelompok teroris malam itu adalah malam musibah, Noordin sang panutan mereka yang di situsnya bernama "Amir Tandzim Al Qo'idah Indonesia Abu Mu'awwidz Nur Din bin Muhammad Top Hafidzohullah" justru meninggal dunia dengan kepala belakangnya remuk.
Nah, setelah Noordin si pemeran utama kisah teroris tewas, kini media pasti kembali akan mencari berita yang populer lainnya. Misalnya, dalam kaus KPK. Masalah akan diterbitkannya perpu oleh Presiden untuk calon pengganti pimpinan KPK mulai ramai diberitakan, seperti biasa terjadi pro kontra. Kemelut serta rahasia kasus Bank Century juga masih mengasyikkan untuk bisa diangkat. Kalau di Kompasiana, sebelum Idul Fitri yang ramai diberitakan adalah masalah "Sex." Dimana Mariska menulis persoalan sex, dan kemudian diikuti yang lain-lain. Pepih Nugraha, Admin, agak was-was juga pada awalnya, tetapi kemudian membuat clearance, bahwa ini adalah bukan cerita sex semata, tetapi pendidikan sex. Mariska memang kompeten menulisnya, karena dia memang sebagai konsultan sex di majalah Menshealth.
Kini, penulis akan mengajak pembaca serta kompasianers sedikit bincang-bincang tentang topik yang sebentar lagi akan ramai dibicarakan dan dibahas, yaitu pemilihan Menteri Kabinet, yang oleh Bapak Presiden diberi nama Kabinet Indonesia Bersatu-II. Ceritanya begini. Pada Lebaran kedua, penulis dirumah kedatangan tamu, mantan pejabat yang bersilaturahmi. Setelah ngobrol kesana kemari, akhirnya pembicaraan membahas pemilihan menteri. Eh, ternyata mengasyikkan juga. Yang jelas pembicaraan "gayeng", karena pada awalnya terdapat kata sepakat, kemungkinan besar pada KIB-II, Pak SBY akan banyak mendudukan lumayan banyak orang muda dalam kabinetnya.
Kabinet akan terdiri dari mayoritas profesional dan sebahagian perwakilan parpol pendukung dan juga mungkin perwakilan parpol bekas lawan politik. Prinsip pemilihan jelas tidak akan bergeser dari penilaian integritas, kapasitas, pengalaman, pengetahuan, dan akseptabilitas. Mereka diharapkan memiliki kemampuan kerja sama dan pemahaman yang baik sehingga bisa saling mengisi. Intinya, kabinet mendatang harus berhasil, itulah keinginan Pak SBY.
Teman tadi menyampaikan kalau tokoh muda yang menonjol adalah ekonom Chatib Bisri, kemungkinan dia akan duduk menggantikan Paskah Suzeta di posisi Kepala Bapennas. Chatib saat ini memang diketahui dekat dengan Wapres terpilih Pak Boediono, ya mungkin benar juga. Selain Chatib, ada juga Gita Wiryawan mantan Presiden Direktur JP Morgan Indonesia dan Direktur Utama PT Bank Mandiri Agus Martowardojo. Terus kalau tokoh tuanya, yang dikenal dekat dan banyak berjasa yaitu Pak Poernomo Yusgiantoro (Menteri ESDM), beliau kemungkinan akan duduk menjadi salah satu Menko. Dari seluruh Departemen, ada tiga yang paling disorot, yaitu Departemen Luar Negeri, Departemen Dalam Negeri dan Departemen Pertahanan. Kalau Deplu, kemungkinan besar calon terkuatnya adalah Marty Natalegawa, yang dianggap cukup berpengalaman dalam bidang diplomatik. Penulis pikir, iya cocok juga Marty, kemungkinan dia mengalahkan tokoh yang dekat dengan Pak SBY, Dino Pati Djalal sang jubir. Dino nampaknya kalau diukur secara profesional dan pengalaman, kalah kelas sama Marty.
Kalau Calon Mendagri, secara pakemnya kelihatannya yang akan dipilih adalah mantan tentara, tapi melihat mantan militer yang dekat adalah mantan Panglima TNI Marsekal (Pur) Djoko Suyanto, Mantan Kapolri Jenderal Pol (Pur) Sutanto dan Letjen (Pur) Agus Wijoyo. Peluang terbesar adalah mantan Kapolri Sutanto, akan bersaing dengan Agus Wijoyo. Sedang kalau Mantan Panglima TNI Djoko Suyanto kemungkinan besar akan menduduki jabatan Menko Polkam, yang garisnya mengikuti Mantan Panglima TNI Widodo AS.
Terus bagaimana dengan Menhan? Yang sangat penting, seorang Menhan adalah harus faham dengan kondisi TNI serta segala perniknya. Tidak mudah bagi seseorang menjabat sebagai Menhan, selain dia harus faham dengan sistem pertahanan, psikologis TNI, kondisi alutsista, sebaiknya dipilih seseorang yang pernah bekerjasama dengan TNI. Banyak kalangan menginginkan calon yang dipilih sebaiknya dari kalangan sipil. Yang banyak disebut Theo Sambuaga (Ketua Komisi-I DPR) dan Muladi (Gubernur Lemhannas). Dari calon mantan militer yang mumpuni adalah Mayjen TNI (Pur) Sudrajat (Dubes RI untuk Cina), yang mantan Dirjen Strahan Dephan.
Bagaimana dengan wanita terkenal Sri Mulyani? Sri Mulyani sedang didera persoalan Bank Century, akankah dia kembali duduk sebagai menteri?. Peluang Mbak Ani ini cukup besar, karena dia memang salah satu kepercayaan Pak SBY. Kini, selain menjabat sebagai Menkeu, Mbak Ani juga dipercaya menjabat sebagai Plt Menko Perekonomian. Memang banyak yang cemburu kepada Ibu yang satu ini, tetapi diapun santai saja, faham dengan kekuatan yang dimilikinya. Kalau berbicara tentang Pak Hatta Rajasa dan Pak Sudi, ya tidak usah diragukan, keduanya termasuk "back bone" beliau, jelas masuk kan.
Nah, sementara itu dahulu hasil perbincangan yang saya tulis, karena kalau semuanya ditulis, nanti jadinya terlalu serius, ini kan hanya tukar informasi diantara orang tua, jadi ya enteng-enteng saja. Walaupun demikian, mengasyikkan juga ya?. Karena masih dalam suasana lebaran, kalau ada yang kurang cocok, penulis mohon maaf. Nanti kapan-kapan diteruskan nulis infonya. Sedikit-sedikit lama-lama kan jadi bukit juga.
PRAYITNO RAMELAN, Guest Blogger Kompasiana
Sumber: http://politik.kompasiana.com/2009/09/22/kisah-calon-menteri-saat-lebaran/ (Dibaca: 2634 kali)