Rahasia Berhenti Merokok Di New Zealand
13 July 2009 | 12:17 pm | Dilihat : 336
Merokok adalah salah satu kenikmatan dunia yang tiada tara. Banyak perokok yang sudah diingatkan bahaya merokok tetapi ya tetap saja "ngelepus," itu istilah isteri, saat penulis masih menjadi budak rokok. Nah, di siang yang cerah ini setelah membalas tanggapan dari kompasianer yang bernama Rosiy, kini menetap di Auckland New Zealand, muncul inspirasi menulis sebuah rahasia berhenti merokok di New Zealand.
Pada Tahun 1986 hingga 1990 penulis saat berpangkat Mayor mendapat penugasan sebagai Pbu Athan RI di kota Wellington New Zealand selama tiga tahun. Betapa bahagianya selama penugasan diijinkan membawa isteri dan tiga anak. Alhamdulillah, itulah ungkapan syukur kepada Allah Swt. Penulis bertugas di KBRI Wellington, sebuah kantor yang kecil tetapi cozy. Selain bertugas bersama-sama Pak Dubes Brigjen Purn Satari (Alm), Athan Kolonel Pnb T.Tarigan, juga para staf KBRI yang berasal dari Deplu. Kehidupan demikian damai dan tenteram, terjalin hubungan akrab satu sama lain. Demikian juga ibu-ibu, tergabung dalam paguyuban.
Wellington adalah ibukota dari New Zealand, negara dimana kita kita biasa meyebutnya Selandia Baru. Terdiri dari dua pulau besar, North Island dan South Island. Negara ini demikian indah, pada tahun 1986 penduduknya hanya berjumlah sekitar 3,5 juta jiwa, terdiri dari penduduk asli Maori, kulit putih dan ada juga ras Asia. Penduduknya sangat patuh dan menghormati hukum serta sangat sopan-sopan. Sementara jumlah domba NZ yang sangat terkenal itu mencapai 60 juta ekor. Musim panas di negara ini berlawanan dengan Eropa. Pada bulan November udara mulai agak hangat, walaupun temperatur siang hari masih berkisar 16-17 derajat celcius, kalau pagi hari jauh lebih dingin lagi. Petani mulai menanam sayuran, pohon buah mulai berbunga. Pada bulan Januari-Februari suhu udara stabil diantara 20-25 derajat. Matahari bersinar dengan indahnya, semua puhon berbunga, pohon buah sudah mulai bisa dipetik. Itulah saat "pick your own," kita pergi kesebuah kebun PYO, memetik sendiri hasilnya dan keluar baru membayar. Di dalam kebun pengunjung boleh makan semaunya, ada apel, plum, blue berry, cherry, kiwi dan banyak lagi lainnya.
Yang terhebat kalau kita pergi keluar kota saat week end, semua bukit rata-rata berbunga, demikian indah dengan warna warni bunganya. Kok, bisa ya bukit penuh bunga?, tidak gundul seperti disini. Memang betul New Zealand terkenal sebagai negara yang bersih, teratur dan indah. Di North Island terdapat sebuah kota kecil dengan danaunya yang bernama Taupo, tempat rekreasi yang indah, demikian bersih, dimana terdapat ikan trout yang terkenal itu. Belum lagi kota-kota lainnya seperti Christchurch di South Island yang demikian indah, terlebih saat musim dingin.
Kalau sudah bulan Juni udara mulai dingin, temperatur semakin menurun dan puncak musim dingin antara Agustus-September. Suhu sekitar 1-2 derajat celcius, tetapi tidak terdapat salju di Wellington. Setiap pagi sebelum berangkat kantor masyarakat terbiasa mendengarkan ramalan cuaca. Apakah akan ada badai, hujan angin, dan berapa temperaturnya. Ini untuk persiapan pakaian, terlebih orang Jakarta yang biasa hidup diudara panas, sangat tersiksa kalau salah berpakaian. Harus memakai 'long Jones' (baju monyet), baju dalam, baju, jas dan over coat. Sangat sering Wellington diserang badai saat winter, angin keras dari kutub selatan, terasa menusuk seperti jarum...kita menyebutnya 'bloody windy'. Ampun sekali dinginnya, disertai hujan angin, terasa membeku tangan ini.
Kini penulis mau cerita soal merokok itu. Saat datang ke NZ penulis baru berumur 39 tahun, masih jadi perokok "jagoan," tidak bisa dilarang. Saat di dalam negeri rokoknya Gudang Garam dan Jarum keretek, tetapi di NZ rokok terpaksa diganti dengan Dunhill dan Benson & Hedges, karena sulit mencari rokok keretek. Yang menyenangkan adalah nikmatnya jadi perokok saat itu, udara dingin, beli rokoknya tidak pakai tax (pajak), jadi murah. Suatu hari, entah karena ganti rokok atau sebab lainnya, penulis mendadak batuk-batuk terus. (maaf) Keluar riak setiap saat, kalau mau menyikat gigi pada pagi hari rasanya mual muntah-muntah. Terpaksa akhirnya pergi ke dokter. Dokternya bule dan sudah tua, pakai kaca mata diujung hidung. Setelah diperiksa dengan teliti dan ditanya masalahnya, dia mengatakan dengan entengnya "Umur kamu tinggal enam bulan!". What.....??? Penulis kaget, lemas dan merinding, rasanya seperti disambar geledek, kok di vonis mati?
Terbayang harus meninggalkan isteri dan tiga anak-anak yang masih sangat membutuhkan ayah, ...wah, berat dan agak panik juga. Mungkin begini rasanya kalau orang diputus pengadilan dengan hukuman mati. Penulis memperkirakan pasti kena "cancer" (kanker) nih. "Kenapa Dok, apa saya kena cancer?" tanya penulis dengan suara lirih. Dia (kalau tidak salah namanya Dokter Brown) dengan muka serius mengatakan, "Kamu akan mati dalam enam bulan, bukan cancer, tetapi tubuhmu sudah menolak racun nikotin" katanya. Aduh...agak lega rasanya, ternyata bukan terkena penyakit mematikan itu. Dia mengatakan bahwa bagi seorang perokok, apabila sering mengeluarkan riak, dan kalau pagi suka mau muntah, itu tandanya tubuh sudah sangat menolak nikotin dan kira-kira 400 macam racun rokok lainnya. Jangan disepelekan tanda-tanda itu.
"Kamu akan terkena akibat dari racun rokok dalam 6 bulan kedepan, dan bisa mati kalau tetap merokok. Kalaupun tidak, apabila terus merokok kamu hanya menunggu waktu saja terkena cancer, stroke, dan penyakit lainnya yang akan menyiksamu seumur hidup," kata dokter tua itu. Setelah dikasih obat, penulis dengan perasaan sedikit lega pulang, tetapi justru dihantui pikiran ancaman tadi. Terlebih yang ngomong itu dokter bule, tua, rambutnya sudah putih lagi. Aduh bagaimana ini...? Nah kita dalam situasi ini, harus diambil sebuah keputusan bukan. Inilah pekerjaan manusia yang paling sulit. Setelah merenung, penulis memutuskan harus berhenti merokok, pertama takut juga kalau belum apa-apa sudah bertemu malaikat pencabut nyawa, kedua kasihan isteri dan titipan Allah itu, tiga anak yang masih sangat membutuhkan ayah. Tapi bagaimana menyetopnya? Menyetop rokok harus dengan keinginan yang sangat kuat, tanpa itu banyak yang gagal. Karena dahulu pernah mencoba berhenti dan gagal.
Nah, saat isteri berulang tahun tanggal 24 Juni 1987 penulis pada pagi hari saat bangun tidur seperti biasa menyampaikan selamat ulang tahun kepada isteri. Eh...isteri kok minta hadiah khusus "Pa, saya minta sebuah hadiah ulang tahun yang sangat berat, mau kan?....saya minta berhenti merokok." Setengah terkejut, langsung saja "young soldier" ini tanpa ragu-ragu menjawab "Yes, saya kasih hadiah berhenti merokok". Isteri juga terkejut dan berbahagia, tidak mengira serangan fajarnya berhasil, karena tahu saya sangat diperbudak rokok, suka marah kalau dilarang merokok. Terlebih dirumah masih terdapat 4 slof Dunhill dan Benson. Isteri tidak tahu kalau penulis memang sedang mencari jalan bagaimana untuk berhenti merokok. Coba-coba deh, kan demi isteri, harus dikuatkan.
Memang sudah sejak lama isteri meminta penulis untuk berhenti merokok, tapi ya dijawab dengan senyum dan jawaban enteng "Kalau enggak ngerokok enggak bisa mikir nih Ma," hehehe..., betapa payahnya kalau mengingat kembali hal tersebut, mencari pembenaran. Sejak itulah hingga kini penulis sangat bersyukur kepada Allah Swt yang telah memberi kekuatan batin dan kemantapan hati berhenti merokok. Motivasi dan janji kepada isteri itu adalah sebuah kekuatan utama dalam melawan rindu nikmatnya pengaruh nikotin. Itu saja sebenarnya musuh perokok. Bagaimana penulis tega mencabut hadiah ulang tahun kepada isteri yang telah sedemikian lama selalu setia mendampingi penulis dengan segala pahit getirnya sebagai isteri serdadu. Penulis kini telah menjadi Old Soldier, bersyukur diberi nikmat kesehatan dan panjang umur hingga kini. Alhamdulillah masih diijinkan Allah untuk bisa merasakan nikmatnya menjadi kakek dari tiga cucu (Itu foto dua anak dan tiga cucu).
Kini, bagaimana dengan anda yang masih merokok? Berhentilah kawan sebelum terlambat, tidak ada untungnya...takutnya nanti kalau mendadak tidak divonis, tapi langsung kena betul kan serem juga. Percayalah teman-temanku, rokok sangat berbahaya... Tidak percaya? Tolong deh dibaca artikel penulis ini, bagi yang belum membacanya, tolong klik ini..... merokoksangat-berbahaya . Penulis berharap tulisan yang sederhana dan tidak berarti ini bermanfaat bagi teman-teman virtualku.....Semoga Tuhan Yang Maha Esa membuka pintu hati anda. Maaf agak panjang nih...biar mantep.
PRAYITNO RAMELAN, Guest Blogger Kompasiana
Sumber: http://umum.kompasiana.com/2009/07/13/rahasia-berhenti-merokok-di-new-zealand/ (Dibaca: 2022 kali)