Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Tidak Tau Deh….

10 July 2009 | 12:01 pm | Dilihat : 79

Pemilu Presiden dan wakil Presiden usai dilaksanakan. Kita boleh bersyukur, dari hasil rapat masalah keamanan Kamis (9/7) yang dilaksanakan di Ruang Kerja Presiden, Menkopolkam Widodo menyatakan bahwa keamanan bisa dikelola dan tidak ada gangguan keamanan yang signifikan. Hanya ada ketegangan di Papua yang dilakukan kelompok kecil bersenjata. Kini, kita semua nampaknya  hanya menunggu pengumuman hasil akhir  rekap KPU sebagai penyelenggara. Gambaran pemenang sudah  jelas, tim sukses pasangan SBY-Boediono yang bekerja keras siang malam bisa tersenyum lepas dan lega.

Memang berat menjalani persaingan didunia politik itu. Banyak juga "raja tega" disitu, ada juga yang nekat pasang badan. Nah, walau terasa masih ada perasaan mengganjal, ini disadari perlu untuk dicairkan. Pasangan Mega-Prabowo yang dilaporkan ke Bawaslu sudah mengklarifikasi langsung. Keduanya menyatakan akan tetap menunggu keputusan resmi KPU, jadi kini tidak mau memberikan ucapan selamat.

Kamis (9/7) terjadi komunikasi sangat penting artinya antara Pak SBY dengan Pak JK. Pada Kamis malam sekitar pukul 19.45 WIB keduanya bertelpon ria, layaknya bukan pesaing yang baru saja berperang dengan "statement" keras. JK sebagai pribadi dan wakil presiden memberi ucapan selamat kepada Presiden SBY yang unggul dalam perolehan suara pilpres berdasarkan quick count. Ucapan selamat sebagai Capres baru akan disampaikan secara resmi jika dipastikan pilpres berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil.

Diakui oleh SBY bahwa selama pemilu ini antara tim suksesnya dengan tim sukses JK telah mengambil jarak tegas, tapi sesungguhnya mereka hanya melaksanakan tugas masing-masing. SBY memberikan penjelasan yang simpatik, mengatakan "Tugas itu sudah selesai dan saya berharap bisa bersatu kembali dan saling bekerja sama untuk mengemban tugas masing-masing ke depan." SBY dalam kaitan hubungan jabatan sebagai Presiden telah mencairkan ganjalan dihati JK dan para pendukungnya, dimana saat bertelpon mengatakan "Meskipun kompetisi keras akan tetapi kita tetap menjalin silaturahim. Kita tetap memberi contoh hubungan tetap terjalin."

Komunikasi antara kedua tokoh politik yang baru saja selesai bersaing ketat, dinilai akan semakin mendinginkan suhu politik diantara para pendukung masing-masing kubu. Sulit bagi kita untuk marah, karena masalah kelemahan KPU dalam mengelola DPT dapat di "netralisir" dengan bijak oleh Mahkamah Konstitusi. Inilah salah satu yang menyelamatkan kita dari kemungkinan besar munculnya kekisruhan pada Pilpres tersebut. Dua jempol keatas patut kita acungkan bagi Profesor Mahfud MD dan para Hakim yang memutuskan masalah DPT ini.

"Life Must Go On," itulah ungkapan populer agar kita kembali menjalani kehidupan. Kembali berjuang di bidangnya masing-masing, kembali kekehidupan normal. Kita lepaskan ketegangan, lepaskan rasa persaingan, kedua tokoh pesaing sudah berkomunikasi dengan sportif. Presiden SBY menyatakan bahwa fokus pemerintah yang dipimpinnya bersama Wapres JK akan menuntaskan mandat hingga 20 Oktober 2009.

Itulah perkembangan politik dari para politisi senior yang sangat memahami bahwa tali silaturahim diantara mereka akan memberikan rasa aman dan damai bagi bangsa ini dalam menapak kedepan. Pengumuman hasil pilpres akan diumumkan oleh KPU pada tanggal 22 Juli nanti, setelah pengumuman nanti, kalau toh memang hasilnya seperti hasil quick count, maka kita sangat mengharapkan bagi pasangan Ibu Mega dan Pak Prabowo juga menunjukkan kebesaran hatinya. Tidak bisa kita bayangkan apabila ketiga pasangan capres dan cawapres tadi bertemu dan saling menyapa, betapa indahnya dunia politik kita. Tanpa kita sadari, maka bangsa-bangsa lain didunia akan mengangkat topi bagi bangsa ini yang katanya baru belajar berdemokrasi dengan agak benar.

Dengan demikian maka Indonesia sebagai negara yang menggunakan sistem demokrasi ketiga terbesar didunia setelah Amerika dan India akan tercatat sebagai bangsa yang besar dan beradab. Ataukah mungkin tahun 2009 ini memang diatur oleh Yang Maha Kuasa, dimana kita akan "start" menjadi sebuah kekuatan didunia yang tidak bisa disepelekan? Maka, jawabannya terletak pada kebesaran tokoh-tokoh tersebut. Mari kita bangkit, kita cintai tumpah darah ini, kita bangun, agar kita bisa makmur dan sejahtera, hingga bangsa ini menjadi kuat dan tidak disepelekan lagi.

Rahasianya adalah persatuan dan kesatuan yang dilandasi dengan kerja keras serta kejujuran dan kebersihan hati, dimulai dari Presiden hingga kelapisan rakyat yang terendah...Lihat saja bendera kita, ingat makna terdalamnya, "Merah berarti berani, putih berarti suci." Sebagai penutup, penulis mengajak pembaca merenungkan makna dari judul tulisan ini "Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Tidak Tau Deh...."

PRAYITNO RAMELAN, Guest Blogger Kompasiana

Sumber: http://umum.kompasiana.com/2009/07/10/bersatu-kita-teguh-bercerai-kita-tidak-tau-deh/ (Dibaca: 1239 kali)

This entry was posted in Umum. Bookmark the permalink.