Apa Keuntungan Kunjungan JK ke Amerika?
8 February 2009 | 11:40 am | Dilihat : 84
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengadakan kunjungan ke Amerika Serikat dari tanggal 3 s/d 7 Februari 2009 untuk menghadiri undangan dari kongres AS untuk berbicara mengenai keberhasilan penyelesaian berbagai konflik di Indonesia. Pada acara National Prayer Breakfast ke-57 yang dilaksanakan Kamis pagi (5/2) waktu AS, Jk mendapat kehormatan menjadi pembicara Luncheon tersebut.
Dalam pidatonya dengan judul "Crafting peace in Indonesia : Peaceful Settlement and reconciliation", JK menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam menyelesaikan konflik di Poso, Papua, Aceh dan Maluku. Selain itu juga disampaikan masalah keadilan dan pembangunan ekonomi yang merata akan mendukung perdamaian. Sebuah jurang ekonomi, ketidak adilan sosial dan politik tidak hanya mendorong kearah konflik sosial tapi dapat melahirkan perang saudara. Selanjutnya JK mengatakan bahwa kini ada fenomena dimana agama dipergunakan sebagai alat untuk memperburuk konflik.
Dalam kunjungan tersebut Wapres Jusuf Kalla juga diterima oleh Wakil Presiden Joe Biden. JK adalah tamu negara pertama yang diterima oleh pemerintah Obama sejak dilantik. Dalam pembicaraan tersebut Biden mengatakan bahwa sebenarnya pemerintahnya belum siap, banyak menterinya yang belum diganti "Tetapi karena anda Wakil presiden Indonesia, ya harus diterima". Saat ditanya mengenai penyebab kemarahan umat Muslim kepada pemerintah Amerika Serikat, Jusuf Kalla mengatakan pendapat pribadinya bahwa pada dasarnya adalah ketidak adilan yang ditimbulkan AS di Palestina. JK juga menegaskan dari pertanyaan Bidden tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah AS dengan dunia Islam, dijawabnya "Ya selesaikan saja masalah Palestina dengan menghentikan ketidak adilan disana". Jawaban yang sama juga disampaikan JK saat bertemu dengan Direktur Intelijen Nasional AS Dennis Blair, senator James Webb (Partai Demokrat) dan Christopher Bond (Partai Republik).
Apa yang bisa dilihat dari kunjungan JK ke Amerika tersebut? Pertama, Amerika dibawah pimpinan Presiden Obama terlihat menaruh perhatian yang sangat besar terhadap Indonesia. JK adalah pejabat tinggi pertama dari sebuah negara yang diterima oleh pemerintah Obama. Seperti yang dikatakan oleh Joe Biden, mereka sebetulnya belum siap menerima kunjungan, tetapi karena JK Wapres Indonesia maka diterima. Dalam pembicaraan tentang pemulihan citra AS dinegara-negara Muslim, JK dengan lugas menyatakan bahwa ketidak adilan di Palestina adalah menjadi kunci penyelesaian masalahnya. Ini menunjukkan bahwa Indonesia akan memainkan peran yang besar dalam menciptakan perdamaian dunia. Disamping itu juga Joe Biden menyatakan bahwa Menlu AS Hillary Clinton pada bulan Februari ini atas perintah Presiden Obama akan mengunjungi Indonesia, disamping Jepang, Cina dan Korea Selatan. Dengan demikian maka secara langsung JK dalam kapasitasnya sebagai pribadi dan Wapres telah langsung mengkonfirmasi rencana dari pemerintah AS dimasa mendatang. JK telah menunjukkan sebuah pola penyelesaian konflik didalam negeri yang difokuskan kepada keadilan dan pembangun ekonomi yang merata.
Keuntungan kedua, dalam posisinya sebagai ketua umum Golkar, maupun pribadi yang berkemungkinan akan maju menjadi capres ataupun cawapres, kunjungan ini akan membawa arti positif yang sangat besar bagi Golkar dan Ketua Umumnya. JK adalah pejabat tinggi diluar AS yang berani menyampaikan agar AS segera menyelesaikan ketidak adilan di Palestina. Di Indonesia, konflik Israel dengan kelompok Hammas yang berlanjut dengan penyerangan Israel dijalur Gaza adalah sebuah berita besar dan sensitif di Indonesia dan beberapa negara lainnya, hingga memunculkan demo besar-besaran. Oleh karena itu pernyataan JK tersebut jelas akan mengundang simpati warga muslim di Indonesia.
Dalam dinamika politik, terdapat kata keramat yaitu "momentum". Dalam perebutan kekuasaan, seseorang yang akan maju dalam pemilihan presiden apabila menjumpai dan mampu memanfaatkan momentum maka popularitasnya akan melonjak. Obama menang dalam pilpres diantaranya karena momentum terjadinya krisis ekonomi AS, sehingga dengan menyuarakan perubahan, dia akhirnya menang. Pak Harto menjadi presiden juga karena momentum pemberontakan G30S-PKI, Habibie juga memanfaatkan momentum, Gus Dur demikian juga adanya momentum anti kepemimpinan wanita, SBY menjadi presiden diantaranya momentum kebutuhan kegundahan rakyat dengan kondisi yang ada, hingga rakyat membutuhkan pemimpin yang tegas, pintar dan meyakinkan.
Ditengah adanya kegelisahan dikalangan kader Golkar, kunjungan JK dalam menghadiri undangan ke AS, walau mungkin gaungnya tidak begitu besar tetap merupakan momentum bagi dirinya dan Partai Golkar. JK telah berhasil menempatkan dirinya sejajar dengan SBY di kancah internasional. Khususnya saat JK menyampaikan pidato tentang keberhasilan Indonesia dalam mengatasi konflik dan kemelut ekonomi. Disamping itu juga JK memberikan sebuah alternatif kepada AS, sebuah negara super power yang selama ini tidak pernah mendengar suara dari negara-negara berkembang. Momentum ini jelas akan menaikkan peringkatnya dalam bursa capres. Apa yang disampaikan oleh JK adalah sesuatu yang akan menarik minat banyak pihak, khususnya dari konstituen kalangan nasionalis maupun muslim, khususnya tentang masalah "keadilan dan pemerataan ekonomi".
PRAYITNO RAMELAN, Guest Blogger Kompasiana.
Sumber : http://umum.kompasiana.com/2009/02/08/apa-keuntungan-kunjungan-jk-ke-amerika/ (Dibaca: 1710 kali)