DOA PRESIDEN JOKOWI MENYELAMATKAN INDONESIA DARI TEROR VIRUS CORONA
10 February 2020 | 8:37 am | Dilihat : 678
Presiden Jokowi bersama rombongan saat berumrah, 14 April 2019 sedang mencium Hajar Aswad (fofo: Setneg)
Sejak tahun 2014 tidak ada ancaman teror yang lebih menakutkan dibandingkan serangan teroris ISIS. Tetapi kini, ancaman penularan virus Corona baru telah mampu meneror 28 negara, dimana Negara China yang demikian hebat, terkuat kedua setelah AS menjadi setengah lumpuh. Dari data yang ada, Indonesia dengan penduduk terbesar ke lima di dunia, kini menjadi salah satu negara yang masih bebas kontaminasi Corona. Apakah ini suatu kebetulan? Mari kita bahas dari persepsi intelijen.
Penulis percaya penuh apa yang dikatakan ayahanda, Ran Ramelan (Alm) dan tausyah beberapa kiyai besar saat dahulu mendampingi Menhan Matori Abdul Djalil (Alm) saat berkunjung ke pesantren, Kaliwungu, Lirboyo, Ploso, Buntet, Krapyak, bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan sebenarnya itu adalah ridha Allah semata (Intelstrat Komponen Budaya).
Teror Virus Corona, 2019-nCov
Dalam menghadapi kasus 'teror' virus Corona saat ini, negara-negara di dunia gelisah takut, epidemi ini bila tidak tertangani dengan benar akan mengganggu keamanan, ketenangan, kenyamanan hidup para warga negara di negaranya sendiri. Penulis, menyebut Corona ini teror kesehatan yang menyerang psikologi publik di negara manapun (Intelstrat Komponen Politik, Ekonomi, Keamanan). Dari teori intelijen, suatu aksi teror akan mengharapkan diberitakan media, gratis, krn konsumsi publik. Rumusnya, bunuh satu 10.000 orang takut, di beritakan ulang bunuh satu satu juta yang takut. Ini kini berlaku juga dengan Corona Virus
Begitu Virus Corona merebak di China, Presiden China, Xi Jinping, mengadakan pertemuan darurat pemerintah, mengatakan kepada para pejabat bahwa negara itu menghadapi "situasi yang sulit" karena coronavirus baru "mempercepat penyebarannya". Negara sebesar dan sekuat China ini nampak tidak siap terkena unsur pendadakan, gagap terkondisikan pada momentum di saat rakyatnya akan libur dalam peringatan Imlek.
Ma Xiaowei, menteri yang bertanggung jawab atas Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), mengatakan bahwa memerangi wabah itu rumit, terutama karena telah ditemukan bahwa virus baru (Coronavirus) dapat ditularkan bahkan selama periode inkubasi (satu sampai 14 hari) yang tidak terjadi pada SARS (sindrom pernapasan akut parah).
Fakta kain ; Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Amin Subandriyo mengatakan virus corona jenis baru yang pertama kali muncul di Wuhan, China, yakni 2019-nCov, menjadi jenis virus corona ke-7 yang diidentifikasi menginfeksi manusia. "Sampai saat ini sudah ada enam jenis virus corona yang diketahui yang menyerang manusia, dan sekarang tambah lagi 2019-nCoV," kata Amin kepada ANTARA di Jakarta, Ahad (26/1).
RRT (China) yang demikian superior, negara pesaing terkuat Amerika ini kini menjadi tertekan, citra dan kredibilitasnya rusak, negara mengalami kerugian secara finansial yg fantastis sangat besar. Warganya ditolak berkunjung ke negara lain. Titik rawannya terpukul (dipukul?), tereksploitasi dan mengalami kelumpuhan sementara (Temporary Weakness). End user China masih butuh jawaban UUK intelijen, why?
Perjalanan dan Fakta Virus Corona
Kasus-kasus pertama Virus Corona (2019-nCoV), apa yang kemudian disebut warga China penyakit misterius dilaporkan terjadi pada awal-awal Desember di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei China. Wuhan memiliki populasi 11 juta, lebih besar dari London atau New York, penduduk Hubei 53 juta. Virus ini telah menyebar dengan cepat di Wuhan, merenggut 26 nyawa pada 22 Januari, melonjak menjadi 80 lima hari kemudian, dan 170 pada pagi hari 30 Januari. Update pada tanggal Jumat, 9 Februari 2020, tercatat total kasus 40,553, kondisi kritis 6.494 jiwa (DN China 40,171) , total yang meninggal 910 jiwa, dapat disembuhkan 3.324 jiwa.
Perincian kasus di luar negara China, Hong Kong 36 kasus, meninggal satu, Macau 10 kasus,Thailand 32 kasus, Singapore 43 kasus, Jepang 96 kasus, Korea Selatan 27 kasus, Australia 15 kasus, Jerman 14 kasus, Taiwan 18 kasus, Amerika Serikat 12 kasus, Malaysia 17 kasus, Vietnam 14 kasus, Perancis 11 kasus, UAE 7 kasus, Canada 7 kasus, Russia 2 kasus, Inggris 4 kasus, Filipina 3 kasus , 1 meninggal. India 3, Italia 3, Kamboja 1 kasus, Finlandia 1 kasus, Nepal 1 kasus, Spanyol 2 kasus, Sri Lanka 1 kasus, Swedia 1 kasus, Belgia 1 kasus (sumber : worldometer)
Penyebab Penyebaran Virus ke Luar Negeri
Sebelum Kota Wuhan di isolasi (lock down), tercatat sekitar 5 juta penduduknya bepergian dalam rangka liburan Festival Musim Semi. Gubernur Wuhan Zhou Xianwang mengatakan pada hari Minggu (26/1/2020) ketika pejabat kesehatan memperingatkan kemampuan virus untuk menyebar menjadi semakin kuat. Terdapat sekitar 9 juta orang yang tersisa di kota setelah dikunci, Zhou mengatakannya pada konferensi pers tersebut. Di dalam negeri penduduk Wuhan bepergian ke beberapa kota, yg menyebabkan beberapa kota di isolasi pemerintah, sejumlah 50 juta penduduk diisolasi.
Top 10 Bandara yg dikunjungi warga Wuhan (Wuhanner) antara 30 Desember 2019 s/d 22 Januari 2020. Dimana Kota Wuhan lock down oleh Walikota Wuhan Zhou Zhiangwan pada 23 Januari 2020. Dalam rangka liburan Tahun Baru Imlek sebanyak 5 juta warga Wuhan berlibur, mayoritas ke kota2 di China, tetapi cukup banyak turis yg berlibur ke negara-negara di sekitar RRT dan Asia Tenggara.
Data Bandara dan jumlah turis asal Wuhan antara 30 Desember 2019 s/d 22 Januari 2020 :
- Svarnabhumi,Thai (11.558). - Changi, Singapore (10.680) - Narita, Jepang (9.060) - Don Muang, Thai (9.000) - Hongkong Int. Aiport (7.000) - Incheon, Korsel (6.430) - Kanzai, Jepang (6.472) - Macau Int. Airport (6.145) - Phuket, Thailand (6.116) - Kota Kinibalu,Malaysia (6.043)
Dari Bandara tersebut diatas, banyak yang kemudia melanjutkan ke negara lain, katena itu kasus melebar ke 28 negara.
Khusus penerbangan dari dan ke Wuhan Tianhe International Airport ke Indonesia selama ini dilayani oleh Maskapai Lion air dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar Bali. Penerbangan pesawat terakhir Lion ke Wuhan dari Denpasar Bali pada hari Minggu (26/1/2020), dengan flight number JT-2619, take off pukul 10.10 WTA.
Pesawat terbang untuk mengembalikan 81 turis China asal Wuhan, diawaki 7 crew. Dari Wuhan ke Denpasar pesawat tidak diijinkan membawa penumpang (status ferry flight), karena Wuhan sdh kondisi lock down. Setelah itu semua penerbangan ke China di suspend oleh Menhub. Menurut Menhub Budi Sumadi Garuda tidak punya rute ke Wuhan. Ini alasan penggunaan Batik Air saat mengevakuasi 238 WNI dan lima tim aju dari Wuhan, karena Batik/Lion sudah memiliki clearance.
Nah, dari data diatas, Indonesia ternyata bukan negara tujuan warga Wuhan untuk menikmati liburan Tahun baru Imlek. Mereka familiar secara tradisional mengunjung Thailand, Singapura, Jepang, Korsel, Macao dan Hongkong. Para turis tercatat di 10 Bandara tersebut antara 30 Desember 2019 hingga 22 Januari 2020. Pada waktu itulah VirusCorona tercatat lebih menulari Warga Wuhan. Diantara mereka tanpa sadar ada yg sudah tertulari Virus itu. Disinilah kita beruntung warga Wuhan tidak ke Indonesia, justru dari 10 diantara Bandara tadi Australia disambangi dan tercatat ada 15 kasus.
Selain ke Australia, dari 10 Bandara tersebut, para turis kemudian menyebar hingga ke AS, Canada dan Eropa. Benua yg lolos tidak terkontaminasi Afrika. Nah, Indonesia kini beruntung, tetapi sebaiknya waspada, Singapura tetangga terdekat, negara dengan penerbangan banyak destinasi ke Indonesia plus jalur laut ke Batam, mencatat pada 10 Februari 2020 ada 43 kasus dan akan bertambah.
Selain itu Jepang dan Thailand sebagai negara tujuan wisata WNI mencatat 96 kasus dan 32 kasus. Itulah data2 yang ada hingga tanggal 10 Februari 2020, banyak yang heran mengapa Indonesia bersih dari virus Corona? Ada tulisan SMH yang mengatakan kita tidak mampu memonitor, ini sikap wajar sekedar jealous. Mari kita bahas soal hubungan 'kebetulan', doa Sang Presiden dan ridha Allah .
Doa Sang Presiden "Selamatkan Indonesia"
Saat pilpres 2019, pak Jokowi berangkat ke Saudi Arabia, memanfaatkan tiga hari saat minggu tenang sebelum hari "H" 17 April 2019. Dalam pertemuan itu selaku Presiden Republik Indonesia, Jokowi diterima Raja Salman lengkap dengan para menteri ekonominya dan Indonesia diberi tambahan kuota haji sebanyak 10.000 jamaah, disamping akan ada kerjasama perekonomian, Alhamdulillah,
Dalam melaksanakan umrah, Jokowi selain ditemani isteri dan dua putranya, juga ditemani sosok ulama, Gus Karim yang nama aslinya K.H. Abdul Karim Ahmad. Gus Karim adalah pimpinan Pondok Pesantren Az Zayadiy yang berada di Kampung Bumi, Laweyan, Solo. Selama ini kabarnya Gus Karim adalah guru ngaji dan tempat mendalami ilmu Islam.
Jokowi dan rombongan kecil saat di Masjidil Haram, Mekah, selain saat bertawaf, sa'i, juga dikawal saat mencium Hajar Aswad dan yang teristimewa diijinkan masuk dan salat sunnah di dalam Ka'bah (Al Ka'bah Al Musyarrafah).
Selain itu, saat berada di Masjid Nabawi, Madinah, Jokowi dan rombongan sempat salat sunnah di Raudhah atau Raudhatul Jannah, dipercaya sebagai “taman surga” yang ada di dunia. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Tempat yang di antara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) di antara taman-taman surga.” (HR. Bukhari). Raudhah degan karpet hijau tersebut dipercaya umat Islam, barang siapa yang berdoa di tempat tersebut akan diijabah oleh Allah.
Setelah salat di Raudhah, Pak Jokowi mendapat ijin khusus, memasuki makam Rasulullah bersama Ibu Iriana, ditemani Dubes RI Agus Maftuh Abegebriel. Ini yang pertama kalinya ada wanita diijinkan oleh Raja Arab Saudi masuk ke dalam makam Rasulullah.
Dari penjelasan Dubes RI untuk Arab Saudi, saat ziarah ke makam Rasulullah, Presiden Jokowi yang dipersilahkan bersama juru kunci berada lebih dekat dengan makam Rasulullah untuk berdoa. "Kami menjadi saksi. Ketika memasuki ruangan tersebut, presiden membacakan sholawat dan air matanya menetes tutur Agus Maftuh Abegebriel. Doa Sang Presiden hanya memohon Indonesia diselamatkan.
Yang mengharukan, selama umrah tersebut menurut Gus Karim, dia tidak melihat yang keluar dari mulut Pak Jokowi kecuali kalimat doa yang disebutnya, "Selamatkan Indonesia, Selamatkan Indonesia...!". Disinilah penulis percaya, bahwa kunjungan Jokowi saat itu adalah untuk berumrah, tetapi ada keikhlasan batin terlihat dari doanya.
Rangkaian Kunjungan, Doa serta Ridha Allah
Di atas segala ikhtiar optimal dan sikap tawakal menyerahkan hasil kepada-Nya, ketahuilah, ada izin dan ridha Allah di dalamnya. Izin dan ridha Allah itu bisa diraih melalui cara-cara yang sesuai dengan ridha-Nya, yang telah telah disyariatkan, bukan cara yang bathil (Republika, Rusliana).
Nah, kunjungan Jokowi tersebut penulis susun artikel, dengan prediksi bahwa pilpres April 2019 akan selesai dengan sendirinya, ini terbukti Jokowi menang dari Prabowo, gejolak pengumuman pilpres yg rusuhakhirnya selesai dan aman, Jokowi jadi presiden dan lawannya yang superior akhirnya takluk, jadi pembantunya sebagai Menhan.
Nah, dari fakta-fakta diatas, penulis kini lebih percaya bahwa doa pak Jokowi selama di Saudi itu yang inshaAllah akan terus menyelamatkan Indonesia. Kepercayaan suku Jawa, bila seseorang ditakdirkan menjadi pimpinan nasional, sudah mendapat wahyu cokroningrat, dia akan terlindungi oleh sebuah kekuatan supra natural, nah dalam kepercayaan penulis sebagai Muslim, inilah ridha Allah sesungguhnya, Aamiin.
Dalam kasus Virus Corona ini, siapapun heran, mengapa sudah hampir dua bulan tidak ditemukan kasus di Indonesia? Selama ini demikian banyak warga China yang bekerja di Indonesia. Jawabannya hanya satu, saat libur tahun baru, warga Wuhan sebagai pusat virus, oleh Allah ditutup keinginannya ke Indonesia, ini untuk menyelamatkan Indonesia. Tidak terbayangkan apabila terdapat 10.000 warga Wuhan ke Jakarta saat kritis penyebaran virus, Alhamdulillah Allah mengabulkan doa Sang Presiden kita.
Sebagai penutup, kalimat "Selamatkan Indonesia", ini doa bertuah Sang Presiden, baik saat mencium Hajar Aswad, di dalam Kabah, di Raudhah dan di dalam makam Rasulullah, tidak ada yang perlu diragukan lagi. Kita hanya bisa bermimpi bisa masuk dan salat sunah di dalam kabah, terlebih diijinkan masuk dan berdoa di dalam makam Rasulullah bersama isteri. Dari persepsi intelijen pembacaan komprehensif sesuatu yang tersirat inilah bagian dari sense of intelligence, Intelstrat komponen Budaya. Semoga bermanfaat, Prayitno Wongsodidjojo Ramelan.
Oleh : Marsda TNI Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen, www.ramalanintelijen.net