Empat Teroris Bom Panci Presto Pengincar Istana Yang Ditangkap Terkait ISIS
11 December 2016 | 9:54 am | Dilihat : 1683
Bom Panci Presto yang ditemukan di kontrakan Bintara (Foto : pojok satu)
Pada hari Sabtu (10/12/2016) Densus 88 Mabes Polri, menangkap tiga orang terduga teroris yang terdiri dari dua pria dan satu wanita di dua lokasi. Dua pria yakni Nur Solihin (NS) dan Agus Supriyadi (AS) ditangkap di dalam mobil di saat melintas di dekat Fly Over Kalimalang. Sementara satu wanita atas nama Dian Yulia Novi (DYN) ditangkap di kos-kosan Jalan Bintara VIII RT 04 RW 09, Kota Bekasi. Kedua pria tersebut diketahui datang dari Solo, tetapi NS bukan asli Solo dia berasal dari Blora, Jateng. Selama ini NS hanya tinggal kos di kawasan Solo bagian Barat. Sedangkan AS alias H adalah warga dari Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Dari kontrakan DYN, Densus 88 menyita sebuah bom rakitan jenis 'rice cooker' yang siap ledak dengan pemicu. Bom tersebut kemudian didisposal dalam container khusus bom Gegana. DNY diketahui berasal dari Cirebon yang diduga akan menjadi 'calon pengantin', sebagai pelaksana pembom bunuh diri yang rencananya akan menyerang Istana hari Minggu (11/12/2016). Bom panci presto merupakan kategori improvised explosive device atau kurang lebih adalah alat peledak hasil improvisasi manusia ‘kreatif’. Cara kerja bom panci presto yakni dengan meletakkan bahan peledak dan partikel lain (paku, bongkahan besi, kaca) ke dalam panci presto. Sementara itu, di gagang panci presto, ditempelkan ponsel sebagai pemicunya. Dengan demikian, bom jenis ini bisa dikendalikan melalui jarak jauh.
Pressure-cooker Bomb alias bom panci presto, jenis bom yang juga meledak saat acara lari maraton di Boston pada tahun 2013 (Foto : breitbatt)
Ketika kendali diaktifkan, bahan peledak yang sudah ‘dimasak’ di dalam panci presto bersama bahan-bahan lainnya akan mendapat tekanan panas yang luas biasa dalam waktu yang cukup singkat. Akibatnya, hanya dibutuhkan waktu kurang dari satu menit bagi bahan peledak untuk keluar dari tekanan panci presto dan menyebabkan ledakan besar. Partikel-partikel bom panci presto bisa terbang dengan kecepatan 1 kilometer per detik. imbas dari bom tersebut dapat melukai, menerbangkan, memisahkan bagian tubuh dan mematahkan tulang manusia. Tak hanya itu, bom panci presto juga menyebabkan trauma otak.Selain di Bekasi, pada hari yang sama, pukul 18.15 WIB, Densus 88 juga menangkap terduga teroris berinisial SY atau Abu Izzah, di Sabrang Kulon Matesih, Kab Karanganyar, Solo. SY patut diduga sebagai perakit bom yang di bawa oleh terduga teroris NS ke Jakarta. Dari penjelasan Mabes Polri maupun Polda Metro Jaya, ke empat orang yang ditangkap adalah dari jaringan Jamaah Anshor Daulah Khilafah Nusantara (JADKN).
Bahrun Naim Si Principle Agent
Dalam beberapa penjelasan baik pihak polisi maupun pengamat terorisme Ansyaad Mbai, nama Bahrum Naim disebut sebagai pengendali rencana kelompok di Bintara tersebut. Naim juga pernah terkenal sebagai penyandang dana serangan bom Thamrin. Dia beroperasi dari Suriah, bersama Bahrumsyah dan Abu Jandal. Naim ini berhubungan dengan Abu Mushab yang ditangkap Densus, patut diduga sebagai otak serangan teror di Thamrin, dia ahli propaganda, memahami betul IT, sehingga sering aktif dalam berkomunikasi dengan sel yang ada di Indonesia.
Bahrun Naim, salah satu yang menjadi principle agent serangan teror di Indonesia (Foto : simakberita)
Sejak 2015 terjadi aliran dana dari Bahrun Naim kepada Arief Hidayatullah alias Abu Mushab (ditangkap 23 Desember 2015 di Bekasi). Abu Mushab menyalurkan dana operasi kepada kelompok penyerang Thamrin. Ada dua hal yang diperintahkan Naim pada Mushab yaitu menjadi koordinator atau memfasilitasi pengiriman WNI ke Suriah untuk bergabung ke ISIS dan juga untuk melakukan amaliah alias aksi di Indonesia. Selain itu Khitabah Gonggong Rebus (KGR) yang melakukan aksi di Batam juga diduga merupakan jaringan Bahrun Naim, Jumat (5/8/2016). Terduga teroris ditangkap di lima tempat berbeda dengan pimpinan Gigih Rahmat Dewa (GRD).
Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN)
Dari hasil pemeriksaan sel Bekasi setelah penangkapan Abu Mushab (23/12/2015), ditemukan sementara ini organisasi terkait bernama JAKDN, yang di dalamnya terdiri dari beberapa organisasi yaitu, Mujahidin Indonesia Timur (Santoso/ tewas), Mujahidin Indonesia Barat, Jamaah Islamiyah, Jamaah Anshorud Tauhid, tim Hisbah Solo, dan Tauhid wal Jihad (Amman Abdurrahman). Tim Hisbah ditangkap di Solo pada Agustus 2015. Tokohnya Ibadurahman alias Ali Robani alias Ibad, Yus Karman, dan Giyanto alias Gento telah ditangkap.
JAKDN didirikan pada pertengahan Maret 2014. Sebagai pemimpin sementara saat itu adalah Marwan alias Abu Musa sebelum tampuk kepemimpinan diserahkan ke Amman Abdurrahman. Mantan anggota markaziah JI dan juga mantan ketua Mantiqi III Jamaah Islamiah, Abu Tholut alias Imron Baehaqi, menjelaskan bahwa amir JAKDN saat ini adalah Amman sedangkan Abu Bakar Ba’asyir menjadi penasehat. Amman kini ditahan di Lapas Kembang Kuning, Nusakambangan dan Ba'asyir di Lapas Gunung Sindur, Bogor.
Apabila dalam pemeriksaan benar bahwa keempat orang tersebut dari JAKDN, maka jelas keterkaitan Islamic State (lebih dikenal sebagai ISIS) dengan pengendali Bahrun Naim yang berhubungan dengan jaringan Amman Abdurrahman yang masih berada di Lapas Nusakambangan.
Fatwa Pimpinan ISIS Al-Adnani
Abu Muhammad al-Adnani (juru bicara IS) sebelum tewas dalam serangan drone CIA menyatakan mulai mengakui kerugiannya di medan perang, "Sementara struktur inti kami di Irak dan Suriah diserang, kami telah mampu memperluas dan telah menggeser beberapa perintah melalui media dan struktur kekayaan ke negara-negara yang berbeda. Dari sanalah akan dilakukan serangan", tegasnya.
Abu Muhammad al-Adnani Juru Bicara ISIS saat sebelum tewas sudah mengeluarkan perintah Jihad Global (Foto : mirror)
Terjadinya serangan pada bulan Ramadhan yang mematikan terhadap Istanbul Ataturk Airport dan distrik perbelanjaan Karrada, Baghdad serta teror di Orlando, granat di Malaysia dan bom di Solo merupakan bentuk teror, tetapi juga merupakan pembalikan terhadap situasi tekanan militer terhadap ISIS di Irak dan Suriah. Adnani nampaknya mempersiapkan bahwa kemunduran militer IS telah memaksa IS melakukan perubahan strategi. Mereka benar-benar mencoba untuk mempersiapkan pengikut mereka untuk mengatasi kelemahan dan kegagalan dengan 'khalifah' yang tidak lagi merupakan sebuah kekhalifahan.
Yang dikatakan al-Adnani mulai dibuktikan, "Berupa pesan ke semua anggota koalisi yang melawan kami. Kami tidak akan lupa, dan kami akan datang ke negara Anda dan memukul Anda, dengan satu cara atau cara lain yang menakutkan.” Al-Adnani menyebarkan pesan melalui media, mengatakan dalam sebuah rekaman yang dirilis tanggal 21 Mei 2016, "Jangan repot-repot datang ke Suriah karena tindakan terkecil yang Anda lakukan di jantung mereka lebih baik dan lebih kekal kepada kita dari apa yang Anda lakukan jika Anda berada dengan kami."
Pejabat kontra teror Perancis menyatakan, "Mereka sekarang akan memperluas ke taktik lain dan mulai melaksanakan ops jauh lebih berbahaya dan rahasia, di kota-kota besar,” katanya.kembali Perancis diserang aksi teror, pada peristiwa hari Kamis (14/7/2016) malam, saat sebuah truk trailer menubruk kumpulan warga Perancis di Nice saat mengikuti perayaan hari Bastiles. Korban tewas mencapai 87 jiwa (bisa lebih) dan yang luka-luka diatas 150 orang. Pelaku tewas ditembak polisi. Serangan itu bukan bom dan tembakan, tetapi menabrakkan mobil ke kerumunan manusia. Jelas ini akan menginspirasi karena merupakan teror yang mudah di copy.
Analisis
Fatwa dari pimpinan ISIS/IS kepada sel-sel mereka di seluruh dunia (termasuk di Indonesia) sudah jelas, agar para simpatisan melakukan serangan walaupun kekhalifahan mereka runtuh di Suriah dan Irak. Ini berarti aparat keamanan akan menghadapi para penyerang baik yang terkordinir/terkendali maupun perorangan (lone wolf).
Densus 88 Mabes Polri masih merupakan andalan sebagai kontra teror (foto :Global Quorum)
Pada akhir-akhir ini Densus serta intelijen negara telah lebih tajam dalam memonitor sel-sel yang tidur, tetapi ternyata mereka sedang mempersiapkan beberapa aksi berupa pemboman. Penangkapan beberapa waktu lalu di Lubang Buaya, Kalideres, Majalengka merupakan sel-sel yang terkompartmentasi dengan sel yang lain. Mereka sudah berada di safe house di Jakarta atau sekitar Jakarta. Daerah yang populer dan disukai sebagai safe house adalah di Bekasi dan Tanggerang. Kini sel Bintara terkait dengan Solo (pembuat bom), serta pelaku suicide bombing dari Cirebon. Karena itu menarik perkembangan baru ini.
Istana sebagai target serangan kelompok Bintara merupakan target potensial disamping Mabes Polri serta jajarannya. Aparat keamanan serta intelijen menurut penulis sebaiknya mendalami mengapa istana kini diserang? Apakah ada kaitan dengan gejolak demo akhir-akhir ini, dimana momentum tersebut pernah akan dimanfaatkan oleh kelompok khilafah saat demo 411, tetapi gagal. Menarik bahwa mereka akan melakukan serangan sebelum momentum Natal dan Tahun Baru. Kita perlu waspada dari pengalaman tahun lalu, dimana pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016 sukses, tetapi mereka menyerang melalui bom Thamrin pada hari Kamis (14/1/2016). Serangan di jantung kota walau bom kecil, tetapi tetap menimbulkan efek psikologis yang cukup besar.
Istana Presiden yang dijadikan target serangan. Efek psikologisnya sangat besar apabila terjadi, walau tidak ada korban (Foto : wajib baca)
Demikian informasi berupa analisis dari sudut pandang intelijen tentang siapa yang bermain dan akan kemana mereka menuju. Proxy war juga bisa memanfaatkan kelompok teroris dalam operasinya, oleh karena itu karena istana yang menjadi target sebaiknya di dalami lebih lanjut. Bom di sekitar istana akan berefek besar terhadap kepercayaan publik terhadap pemerintahnya, artinya juga kepada sang presiden. Apakah semua kepentingan politik akhir-akhir ini terkait? PRAY.
Penulis : Marsda Pur Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen, www.ramalanintelijen.net