MH370 dan MH17 Adalah Dua Pesan Teror Terhadap Malaysia, Adakah Pesan Ketiga?

14 November 2014 | 10:59 pm | Dilihat : 3518
[google-translator]

igari2

Flight path dari  MH370 (Foto: Reuter)

Pada saat terjadinya kasus lenyapnya pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines flight number MH370, penulis menyusun artikel di blog kompasiana.com serta ramalanintelijen.net , yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Misteri MH370. Kesimpulannya saat itu, MH370 sangat besar kemungkinannya menjadi korban aksi terorisme. Dari beberapa informasi intelijen strategis, sementara disimpulkan bahwa Malaysia Airlines sebagai operator serta pesawat Boeing buatan Amerika Serikat bisa dan sangat mungkin menjadi target terpilih dari serangan aksi teror.

Dalam teori intelijen dimana teror adalah merupakan salah satu sarana intelijen penggalangan (conditioning), yang terbaca adalah pesan pelaku (lone wolf) atau jaringan penyerang yang hanya bisa dibaca oleh si target, berupa pesan khusus yang merupakan tekanan. Korban teror adalah sisi psikologis, bisa diakui oleh si penyerang ataupun tidak. Sifatnya menghancurkan atau merusak baik kredibilitas, citra, kompetensi dan lain sebagainya dari yang diserang. Dalam kaitan serangan pertama (MH370), pesawat dilenyapkan secara misterius dengan korban 239 penumpang dan crew, selain merusak beberapa hal diatas, tujuannya secara umum untuk menimbulkan rasa takut.

Pelenyapan MH370 dirancang dengan sangat teliti. Aksi dilaksanakan berupa gabungan antara keahlian si teroris (pelaksana), teknologi pesawat, sistem penerbangan serta teori teror berupa desepsi yang sempurna. Karena dalam kasus MH370 terjadi sejak proses awal hingga lenyapnya pesawat, maka black box pesawat mereka sembunyikan agar "motif" dari serangan tidak terbaca. Pesawat hilang dan hingga kini sudah delapan  bulan lebih  belum dapat ditentukan dengan pasti dimana kuburan (koordinat) burung besi sepanjang 63 meter itu yang diyakini lokasinya di sebelah Barat kota Perth.

Malaysia menganggarkan biaya hingga US$90 juta untuk mencari MH370, jumlah yang terbesar dalam sejarah pencarian hilangnya pesawat. Jumlah itu belum seberapa apabila dibandingkan dengan kerugian nama baik, kepercayaan penumpang MAS, kehilangan langganan, runtuhnya kepercayaan keamanan penerbangan dan bandara di Malaysia yang secara perlahan akan menghancurkan sistem serta keuangan Malaysia Airlines. Jelas MAS menderita kerugian jauh lebih besar dibandingkan Boeing sebagai produsen pesawat, karena pada umumnya dari banyak analisis, para ahli menyimpulkan kesalahan berada di sisi operator (human).

Dalam sebuah kecelakaan pesawat, peran black box sangat menentukan, terbukti dari kecelakaan Air France, pesawat Airbus A-330, flight number  AF-447 pada bulan Juli 2009 yang jatuh di Samudera Atlantik dan menewaskan 228 orang dari hasil penyelidikan black box yang diungkapkan  pada  2014,  disimpulkan bahwa "Captain Pilot telah gagal dalam melaksanakan tugasnya." Keputusan awal pengadilan, Air France harus membayar uang sebesar £120.000 sebagai kompensasi kepada keluarga masing-masing korban, tetapi angka sementara ini kemungkinan akan meningkat secara substansial. Hakim Perancis telah memulai penyelidikan kriminal Air France dan Airbus untuk dugaan pembunuhan dari hasil pengungkapan black box tersebut. Kasus AF-447 adalah murni human error sebagai akibat kelalaian crew.

Nah, apabila black box MH370 dapat ditemukan, ini diperkirakan  akan dapat mengungkap misteri dibelakangnya. Karena itu penulis yang mendapat informasi penyelidikan MH370 dari seminar  International Society Air Safety Investigator (ISASI) yang dilaksanakan tanggal 13-16 Oktober 2014  di kota Adelaide dengan thema "Investigations and Safety Management Systems," ada kesulitan pengungkapan dari misteri MH370. Arah investigasi para investigator sudah semakin mengarah kepada akhir penerbangan, tetapi medan (laut) perkiraan lokasi pesawat masih sulit dipastikan. Pengaruh cuaca, arus laut, belum dipetakannya Samudera Hindia menjadi hambatan utamanya.

Dari seminar tersebut, dibahas beberapa kasus diantaranya kasus MH370 serta MH17. Khusus untuk kasus MH370, dari beberapa informasi terdahulu, penulis menyampaikan pada beberapa artikel, berdasarkan  pantauan Air Defence Radar TUDM, MH370 setelah di posisi wpt IGARI (01:21) berbelok ke  arah Barat memotong Kota Bahru sampai wpt VAMPI, berbelok ke Timur Laut ke wpt GIVAL (selatan Phuket) berbelok ke Barat Daya ke wpt IGREX terus masuk airways P628 yang merupakan jalur Timur Tengah dan Eropa. Radar militer Malaysia kemudian kehilangan jejak.

Menurut informasi yang penulis dapat, dari seminar disebutkan ketinggian pesawat adalah 5.500 feet setelah mencapai wpt VAMPI, kemudian melanjutkan ke GIVAL, ke IGREX dan masuk P628, setelah itu pesawat berbelok kearah selatan Samudera Hindia menuju Australia, sebelah Barat kota Perth (ketinggian tetap 5.500 ft). Menurut sumber, Australia serta Malaysia telah melakukan uji coba penerbangan dengan pola ini sebanyak tujuh kali, yang dikaitkan dengan rekam jejak satelit Imarsat untuk mendapat gambaran keabsahan teori agar didapat perkiraan dimana pesawat jatuh atau ditching di Samudera Hindia.

Pertanyaannya, mengapa ketinggian diturunkan dari 35.000 ft menjadi 5.500 ft?. Menurut penulis, si penerbang sangat faham (pelaku teror),  karena dia akan melalui wilayah jangkauan radar Singapura serta Indonesia (Sibolga dan Sabang). Dia tahu bahwa sebagai pesawat gelap atau black flight (tanpa identitas) bisa sewaktu-waktu di intercept oleh pesawat tempur khususnya Indonesia. Kohanudnas membuktikan beberapa waktu terakhir, melakukan force down beberapa black flight oleh pesawat tempur Sukhoi 27/30.

Dengan beberapa informasi serta analisa intelijen penerbangan, telihat bertapa rumit serta hebatnya perencanaan penghilangan MH370 tersebut. Dengan pola terbang serta perencanaan yang matang dia mampu menghindari radar yang selalu beroperasi 24 jam dalam setahun. Jelas ini bukan dilakukan oleh seseorang hanya dengan motif kriminal atau sekedar balas dendam atau sakit hati belaka. Ini sebuah kasus yang direncanakan oleh sebuah team lengkap yang sangat faham dengan keahlian operasi penerbangan serta intelijen. Penulis semakin meyakini bahwa kasus MH370 merupakan sebuah aksi teror dengan sasaran Malaysia Airlines sebagai flag carier atau Malaysia sebagai sebuah negara. Boeing tidak banyak diulas sebagai kemungkinan korban dari tekanan psikologis.

Pada artikel terdahulu penulis pernah menyebutkan bahwa setelah MH370 sebagai kemungkinan besar korban aksi teror, sangat mungkin akan ada serangan susulan. Karena apabila teror yang merupakan pesan apabila tidak dibaca dan tidak diikuti dengan langkah positif sesuai keinginan penyerang, pada umumnya akan muncul serangan susulan. Sebagai contoh sederhana, serangan psikologis terhadap anggota polri yang ditembak di kepala saat menaiki sepeda motor di Pamulang dilakukan beberapa kali, dan hasilnya jelas menimbulkan keresahan aparat polisi lainnya. Aksi teror terhadap anggota Polri baru berhenti setelah pelaku yang merupakan komplotan teroris disergap dan ditembak mati.

MH17 passengers

Perincian penumpang MH17 (sumber : VOA)

Nah, dalam kasus Malaysia Airlines, perkiraan penulis tentang serangan susulan dalam teori terorisme, ternyata benar. Pada hari Kamis (17/7/2014) Pesawat Boeing777 Malaysia Airlines flight number MH17, jatuh di wilayah Ukraina Timur dengan 295 penumpang, termasuk 15 crew pesawat (semua tewas). Dari beberapa informasi, diperkirakan pesawat telah ditembak jatuh oleh peluru kendali anti pesawat  udara (disebutkan BUK  buatan Rusia). Reruntuhan tersebar seluas sembilan mil, menunjukkan pesawat telah meledak di udara sebelum jatuh.

Pesawat jatuh di atas desa Torez, sekitar 25 km sebelah timur dari kota Donetsk dan dalam wilayah yang dikuasai pemberontak separatis pro-Rusia dari Ukraina bagian Timur. Pemerintah Ukraina dan pemberontak yang pro Rusia telah saling menuduh tentang siapa yang menembak pesawat tersebut yang sedang dalam penerbangan reguler dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.

Presiden Ukraina membuat pernyataan bukan Ukraina yang menembak, dikatakannya "We do not exclude that this plane was shot down, and we stress that the Armed Forces of Ukraine did not take action against any airborne targets." Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina menuliskan dalam laman Face Booknya, mengatakan bahwa menyalahkan pemberontak telah menembak pesawat itu dengan Rudal BUK.

Kantor berita Rusia Interfax memberitakan pernyataan Serhiy Kavtaradze, anggota dewan keamanan pemberontak yang mengatakan,  "Pesawat itu ditembak jatuh oleh sisi Ukraina," katanya. "Kami tidak punya sistem pertahanan udara seperti itu." Dia mengatakan pemberontak hanya mempunyai rudal panggul yang memiliki jarak tembak hanya 3.000 hingga 4.000 meter," sedang jet penumpang itu terbang sangat tinggi. Andrei Purgin, wakil perdana menteri pertama dari Donetsk Republik Rakyat yang memproklamirkan diri dari Ukraina, mengatakan Malaysia Airlines Boeing 777 bisa saja ditembak oleh  militer Ukraina. Saat itu sedang terjadi kontak senjata sengit di wilayah dimana pesawat Boeing tersebut lewat.

Kasus MH17 kemudian ditindak lanjuti dengan dikirimnya tim investigasi dari Belanda dan gabungan yang ternyata gerakannya terbatas karena masih terjadinya pertempuran antara pihak pemberontak dengan pasukan Ukraina. Jenazah korban dikumpulkan oleh pemberontak dan diserahkan kepada team Belanda dan dibawa ke Belanda. Pemberontak juga menyerahkan black box. Yang jelas, black box tidak berarti banyak mengungkap kejadian karena pesawat terbang dengan rute jelas, clearance jelas dari Ukraina dan mendadak pesawat disergap rudal BUK.  Dalam seminar ISASI juga disebutkan bahwa pada bagian pesawat terdapat lubang kearah bagian dalam, berarti pesawat diterjang sesuatu benda dari luar.

Menteri Transportasi Malaysia, Liow Tiong Lai mengatakan Jumat (18/7/2014), "Lima belas dari 16 maskapai penerbangan di Asosiasi Asia Pacific Airlines terbang dengan rute ini di atas Ukraina. Penerbangan Eropa juga menggunakan rute yang sama, dan melintasi wilayah udara yang sama," katanya.

Beberapa fakta menyebutkan, bahwa Airway L980 dilalui tidak hanya oleh Malaysia Airlines, tetapi juga hari itu ada pesawat dari maskapai Air France,  British Airways, Lufthansa dan KLM juga menggunakan rute yang sama dengan MH17. Tetapi mengapa MH17 yang diserang? Ini sebuah pertanyaan mendasar dan sangat penting. Bahkan menurut Flightradar24, yang  melaporkan bahwa Singapore Airlines Boeing 777-200ER (Flight SQ-351) dan Air India Boeing 787-8 (Flight AI-113) masing-masing berada pada jarak  sekitar  25 km (16 mil) dari pesawat MH17 ketika ditembak dan menghilang dari radar.

Hingga kini, dari kasus MH17 tidak mempunyai kejelasan mengapa pesawat itu ditembak dan sispa yang menembak?. Dari sisi cara pandang intelijen, kasus kedua terhadap MAS, apabila merupakan sebuah rangkaian nampaknya berupa serangan yang direncanakan dengan matang. Berita tentang MH17 kini mereda dan hanya menyisakan rasa khawatir apabila para calon penumpang akan menaiki Malaysia Airlines. Kredibilitas keamanan penerbangan MAS jelas dipertanyakan. Apakah ini sasaran akhir, nampaknya bukan itu yang diarah. MAS hanyalah sasaran antara, menurut penulis yang menjadi sasaran utamanya adalah pemerintah Malaysia.

Ada pesan tersembunyi disini yag hanya bisa dibaca oleh lingkaran dalam PM Malaysia. Tekanan psikologis mengarah kepada penghancuran flag carrier sebagai sasaran antara dan utamanya penulis perkirakan adalah kebijakan atau keputusan politis pemerintah Malaysia. Serangan lanjutan dari sisi pembacaan intelijen masih mungkin terjadi, berupa pesan ketiga. Jelas ini menyangkut sesuatu operasi intelijen besar dengan sasaran yang juga besar. Kira-kira begitu membacanya.

Oleh karena itu pemerintah Malaysia perlu kembali mewaspadai kemungkinan terburuk yang mungkin akan kembali menyerang MAS. Apakah interval waktunya sama, dalam ritme empat bulanan? Khusus mengenai apanya, hanya PM Malaysia Najib serta aparat intelijen Malaysia yang faham.

Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen www.ramalanintelijen.net

Artikel terkait :

-Apakah Malaysia Airlines MH17 Memang Sudah Ditarget? http://ramalanintelijen.net/?p=8660

-Boeing 777 Malaysia Airlines Flight MH17 Jatuh Ditembak di Udara Ukraina,  http://ramalanintelijen.net/?p=8550

-Penembakan MH17 Dinilai Sangat Merugikan Bagi Putin dan Rusia,  http://ramalanintelijen.net/?p=8567

-Rudal Mematikan SA-11BUK Yang Meruntuhkan Malaysia Airlines MH17,  http://ramalanintelijen.net/?p=8641

-Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Menyatakan CIA Menutupi Masalah MAS MH370,  http://ramalanintelijen.net/?p=8404

-Skenario Desepsi MH370 dan Alasan Ke Samudera Hindia,  http://ramalanintelijen.net/?p=8264

-Setelah 911 (NineOneOne), MH370 adalah 811 (EightOneOne)?,   http://ramalanintelijen.net/?p=8257

-Penyelidikan MH370 ditingkatkan Menjadi "Criminal Investigation" ,  http://ramalanintelijen.net/?p=8245

-If the Mystery (MH370) Solvable, We will Solve it,  http://ramalanintelijen.net/?p=8222

-Kasus MH370, Sebuah Pelajaran Berharga Bagi Indonesia,  http://ramalanintelijen.net/?p=8208

This entry was posted in Hankam. Bookmark the permalink.