Survei LSI; Capres Riil 2014, Megawati, Aburizal dan Dahlan Iskan

21 October 2013 | 2:53 pm | Dilihat : 687

Megawati dan Jokowi di satu Mobil (Foto : tempo.co)

Lingkaran Survei Indonesia, merilis hasil survei terkait dengan Pemilu dan Pilpres 2014 dengan jusul "Indeks Capres Pemilu 2014: Capres riil versus capres wacana." Survei dilaksanakan antara tanggal  12-15 Oktober 2013 di 33 Provinsi Indonesia. Metode yang digunakan multistage random sampling, dengan estimasi kesalahan sekitar plus minus 2,9 persen. Survei LSI dengan menggunakan instrumen kuesioner dengan wawancara tatap muka.  Peneliti LSI Adjie Alfaraby menyatakan bahwa survei indeks capres 2014 ini dibiayai oleh LSI sendiri.

Adie menyebutlkan bahwa survei menggunakan tiga indikator yang  disebut sebagai indeks capres 2014. Dikatakannya, "Pertama, capresnya dicalonkan oleh 3 partai besar atau teratas dalam perolehan pemilu 2014, kedua pengurus struktural partai atau pemenang konvensi, dan ketiga dicalonkan secara resmi oleh partai."

Dijelaskan, hasil survei menunjukkan, "Dalam indeks Capres 2014 LSI kali ini ada tiga capres riil, yaitu Aburizal Bakrie (Partai Golkar dan koalisinya), Megawati (PDIP dan koalisinya), dan pemenang (konvensi) Partai Demokrat," ujar Adjie. "Partai Golkar dengan perolehan 20,4 persen, kedua PDIP dengan capaian 18,7 persen, dan Partai Demokrat 9,8 persen, sedangkan partai lainnya di bawah 7 persen," katanya. Oleh karena itu  LSI kali ini hanya memunculkan tiga nama capres pada pilpres 2014, yang disebut memenuhi syarat dari metodologi yang digunakan LSI yang kemudian disebut capres riil.

Elektabilitas parpol lain dari survei LSI yang berada dibawah tiga besar adalah Gerindra (6,6 persen), PAN (5,2 persen), PPP (4,6 persen), PKB (4,6 persen), PKS (4,4 persen), Hanura (3,4 persen), NasDem (2 persen), PBB (0,6 persen), dan PKPI (0,3 persen).

Mengacu dengan indikator diatas, maka LSI hanya memunculkan  nama Aburizal Bakrie dari Partai Golkar, Megawati dari PDIP, dan nama-nama capres dari peserta konvensi Partai Demokrat yang kemudian elektabilitasnya diadu satu persatu dengan Megawati dan Aburizal Bakrie. Megawati tetap menjadi calon presiden riil potensial tahun 2014 dengan rata-rata perolehan suara 31,4 persen,  Aburizal Bakrie dengan capaian rata-rata 30,35 persen. Dari capres  Partai Demokrat yang masih tahap konvensi tertinggi Dahlan Iskan  9,2 persen, Marzuki Alie 5,5 persen, Pramono Edhie 3,5 persen, Capres Demokrat hanya memperoleh angka 1,9 persen saat semuanya diadu dengan Megawati dan Aburizal Bakrie.

Khusus untuk dua nama capres yang banyak diunggulkan lembaga survei lainnya, Jokowi dan Prabowo, LSI menyatakan tidak menampiknya.  Adjie menjelaskan, "Jokowi dan Prabowo walau tinggi elektabilitasnya, hanya akan menjadi capres wacana. Jokowi bukan petinggi partai PDIP secara struktural. Maju tidaknya Jokowi sebagai capres tergantung keputusan Megawati. Jadi dalam survei ini nama Jokowi tidak dimasukkan," kata Adjie di Gedung LSI, Jalan Pemuda 70, Rawamangun, Minggu (20/10/2013).

Sedangkan untuk Prabowo, menurut Adjie hanya memiliki elektabilitas 19,2 persen dan itu di bawah Megawati dan Aburizal Bakrie. Selain itu, dalam hasil survei LSI kali ini, elektabilitas Prabowo tidak diimbangi dengan elektabilitas Partai Gerindra (di bawah 10 persen dan itu di bawah tiga partai besar, Golkar, PDIP, dan Demokrat).  "Elektabilitas Prabowo belum mampu dikonversi menjadi elektabilitas partai," kata Adjie.

Oleh karena posisi Prabowo dan Jokowi sementara ini tidak memenuhi syarat yang diutarakan LSI, maka keduanya sementara ini disebut sebagai capres wacana.

Dari hasil survei LSI tersebut, maka mulai terlihat dan terbaca peta politik dalam pemilu serta pilpres 2014. Sementara ini parpol yang terkuat akan duduk di nomor satu papan atas adalah Golkar, kedua PDIP. Karena elektabilitasnya belum juga terdongkrak keatas, maka Partai Demokrat masih harus bergulat di papan tengah.

Survei riil seperti ini jelas akan menguntungkan PDIP, karena PDIP masih menyimpan tokoh muda yang menjadi idola publik serta menjadi media darling, hingga elektabilitasnya tinggi. Ini berarti bahwa PDIP mempunyai harapan kembali akan menguasai panggung pemerintahan serta kepemimpinan nasional. Megawati kini sudah berada di posisi capres riil, entah berapa elektabilitas Jokowi apabila nanti dimunculkan dengan teori serupa. Disinilah nilai plus PDIP yang sabar walau kalau dalam dua pemilu terdahulu.

Kini pesaing utama Megawati  adalah Aburizal Bakrie. Lantas kemana tokoh besar lainnya? Wiranto misalnya. Wiranto harus menaikkan dahulu elektabilitas Hanura yang ternyata dalam survei ini hanya di posisi sembilan (3,4 persen). Kerasnya upaya mengiklankan ternyata kurang sebanding dengan hasil elektabilitas, yang diperlukan adalah bagaimana membangun citra, kredibilitas, dan kepercayaan. Rakyat benar-benar harus percaya seseorang bisa dipercaya dan kata kuncinya adalah bersih. Sudah terbentuk opini bahwa banyak pemimpin yang tidak bisa dipercaya, tidak bersih, kedua, tidak memperhatikan rakyat.

Peluang lainnya dari Prabowo, sebagai capres dengan elektabilitas cukup kuat adalah dengan membangun koalisi dengan parpol lainnya, nampaknya tidak cukup hanya dengan satu parpol, diperlukan dua atau tiga parpol.  Menurut UU Nomor 42 Tahun 2008, tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, ditetapkan sebesar 25 persen dari hasil suara pemilihan anggota legislatif atau 20 persen dari jumlah kursi di DPR. Memang berat persyaratan ini bagi parpol yang nanti perolehan suaranya dibawah 5 persen. Peluang yang dimiliki adalah bergabung dalam sebuah koalisi mendukung parpol papan atas.

Demikian informasi survei oleh Lingkaran Survei Indonesia, beserta ulasannya. Hasil survei jangan di tolak, terlebih apabila dibiayai oleh lembaga itu sendiri, Sebaiknya dijadikan referensi, tanpa harus mengeluarkan biaya, parpol mendapat informasi terbaru yang akan menentukan mati hidupnya parpol serta calonnya. Semoga bermanfaat.

Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net

 

Artikel terkait :

 

-Capres 2014 Yang Mengapung, Sebuah Telaahan dari Old Soldier, http://ramalanintelijen.net/?p=7059

-Mencermati Hasil Survei LSN Menjelang Pemilu 2014, http://ramalanintelijen.net/?p=7048

-Aburizal kini Ancaman Potensial bagi Mega, http://ramalanintelijen.net/?p=6612

-Ramalan Intelijen dan Ramalan Jayabaya Presiden 2014, http://ramalanintelijen.net/?p=4315

-Penulis Bertemu dan Berbincang dengan Megawati, http://ramalanintelijen.net/?p=4303

 

 

 

This entry was posted in Politik. Bookmark the permalink.