Penyuplai Senjata ke Penembak Polisi di Tanggerang Ditangkap
16 September 2013 | 9:50 pm | Dilihat : 510
Contoh Senjata Rakitan (indonesiarayanews.com)
Dua orang pemasok senjata api yang digunakan dalam penembakan anggota polisi di Cirendeu dan Pondok Aren, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu ditangkap. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, dua pelaku yang ditangkap adalah Cucu Suryaman alias Cucuk alias Ucu alias H Maman alias CC (43) dan Kurnia alias Ayong alias Toto (45). Cucu, ditangkap di Desa Haur Pugur, Rancaekek, Bandung pada Minggu (15/9/2013) kemarin sekitar pukul 15.00 WIB.
Cucu Suryaman (CC) sebagai Ketua Paguyuban Pengrajin Senjata Api di Cipacing, Jawa Barat, ternyata masuk dalam jaringan kelompok terorisme Abu Roban. Tokoh Abu Roban merupakan teroris yang tewas dalam penggerebekan Densus 88 Polri di Batang, Jawa Tengah pada tanggal 8 Mei 2013 lalu. Rikwanto mengatakan, kedekatan CC (39) dengan Abu Roban diketahui setelah polisi membekuk Wiliam Maksum, yang merupakan kelompok terorisme. Wiliam diketahui memiliki kedekatan dengan Abu Roban. "CC telah menyerahkan 3 pucuk senjata api berjenis Revolver kepada Wiliam Maksum, kelompok jaringan terorisme juga," katanya.
Sedang, untuk Kurnia yang ditangkap di Kampung Curug Bojong Koneng, Desa Cangkuang, Rancaekek, Bandung. "Mereka sebagai pembuat dan penjual senjata api rakitan ilegal yang diproduksi di Cipacing," kata Rikwanto, Senin (16/9/2013). Kurnia berperan sebagai penerima order dan penjual.
Menurut Rikwanto, pelaku Cucu selain menjual senjata kepada William, Cucu juga menjual 3 pucuk revolver kepada DPO penembakan polisi Pondok Aren, Nurul Haq. "Senjata itu diperoleh dari DPO ND, EC, AY dan LN," katanya. Dari tangan kedua pelaku, petugas menyita 2 HP dan 1 KTP atas nama Cucu Suryana. Sementara dari tangan Kurnia, polisi menyita 2 pucuk pistol rakitan kaliber 9 mm, 2 pucuk pistol rakitan kaliber 9 mm setengah jadi, 28 butir peluru aktif kaliber 9mm, satu set alat bor dan kikir.
Menanggapi terjadinya teror terhadap anggota Polri, Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyatakan, dari hasil olah tiga TKP, pelaku penembakan sudah teridentifikasi. "Yang tiga TKP kan sudah jelas orangnya. Kita tinggal tunggu saja. Tim terus melakukan itu," ujar Timur di Nusa Dua, Bali, Minggu (15/9/2013). Menurtnya Polri terus memburu para pelaku, dan petugasnya terus melakukan penelitian barang bukti yang ditemukan.
Kapolri menyatakan belum berhasil menangkap pelakunya. "Semua masih dalam analisis kita," kata Timur Pradopo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/9/2013). Ia menjelaskan teror bisa saja terjadi dalam waktu yang cukup lama. "Memang yang namanya teror bisa cepat, bisa lama, bisa tahunan tetapi yang jelas semua dalam apa, dalam pengawasan dan penyelidikan kita," jelas Timur Pradopo.
Dengan tertangkapnya sumber senjata yang digunakan untuk menembak beberapa anggota polisi, diharapkan kasus akan semakin cepat terungkap. Akan tetapi dari keterangan Kapolri, pelaku tiga lokasi di kawasan Tanggerang nampaknya dilakukan oleh dua orang, Nurul Haq alias Jeck serta Hendi Albar. Sementara pelaku penembakan Bripka Sukardi masih dalam proses pendalaman.
Semoga dengan tertangkapnya Cucu Suryaman dan Kurnia akan semakin memperjelas informasi keberadaan para penembak polisi itu. Selain itu juga akan bermanfaat untuk memperdalam telah terjualnya 10 pucuk pistol rakitan hasil produksi Cucu. Menurut informasi, Cucu dapat membuat sebuah revolver rakitan hanya dalam waktu dua hari.
Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net