Terduga Penembak Polisi, Nurul Haq dan Hendi Albar
31 August 2013 | 6:36 am | Dilihat : 612
Foto terduga penembak polisi di Pondok Aren (megapolitan.kompas.com)
Setelah berkutat beberapa lama, akhirnya Polda Metro Jaya berhasil merilis foto dua orang yang patut diduga komplotan yang menembak empat anggota polisi di kawasan Tanggerang (Jalan Cirendeu, Pamulang dan Pondok Aren).
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, "Kami menyampaikan foto yang kita kategorikan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang), dalam kaitan kasus penembakan anggota polisi di Jalan Cirendeu, Pamulang dan Pondok Aren," ujar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/8/2013). Ia mengatakan, identitas pelaku pertama atas nama Nurul Haq alias Jeck (28) dan sudah menikah. Ia berperan mengemudikan sepeda motor. Pelaku kedua, menurutnya bernama Hendi Albar (30) berperan sebagai penembak.
Nurul Haq disebutkan merupakan lulusan sebuah akademi, sudah menikah, sementara Hendi Albar diketahui sudah menikah dan memiliki tiga anak. Ditegaskannya, "Keterampilan yang dimiliki, pernah ikut latihan (jaringan teroris) di Gunung Syawal, Jawa Barat. Ia ahli membuat senjata api (senpi) dan merakit bom pipa. Pada saat kejadian, Nurul Haq yang mengemudikan sepeda motor," katanya.
Menurut Kombes Rikwanto, "Para pelaku pernah terlibat kasus perampokan di BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Cililin, perampokan Kantor Pos Cibaduyut, kasus pembacokan dan penembakan anggota polisi di Bekasi, perampokan Toko Emas di Tambora, serta penyuplai atau perakit bom-bom pipa," ungkapnya.
Menurutnya pengungkapan berangkat dari TKP, dimana tim penyelidik dibagi dua yaitu, menyelidiki pemilik sepeda motor yang tertinggal di Pndok Aren, dan tim kedua menyelidiki senjata yang dipergunakan dengan pemeriksaan selongsong peluru oleh laboratorium forensik. Dari kedua pendalaman, maka dapat disimpulkan siapa pengendara sepeda motor dan penembaknya.
Rikwanto mengatakan, keduanya masuk ke dalam jaringan teroris. Motifnya adalah membuat teror dengan sasaran polisi. Ditegaskannya, "Namun, untuk mereka dari jaringan mana? Tidak kami sampaikan dalam konfrensi pers ini. Itu nanti, Mabes atau Densus yang akan menyampaikan," katanya.
Keberhasilan pengungkapan para pelaku penembakan polisi jelas merupakan langkah maju dalam upaya polisi dalam menetralisir ancaman. Kini sikonnya dibalik, para teroris tersebut posisinya terbuka dan menjadi target yang dikejar. Kecepatan penangkapan selain penjejakan arah pelarian oleh tim khusus, polisi juga meminta bantuan masyarakat. Kabid Humas Polda Metro Jaya mengharap dukungan informasi masyarakat tentang keberadaan keduanya. Bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan kedua pelaku, harap melaporkannya ke Call Centre 1717, 110 atau 08873517351.
Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net
Artikel Terkait :
-Teroris Menumpuk Logistik Untuk Serangan Lanjutan, http://ramalanintelijen.net/?p=7281
-Mantan Napi Teroris ditangkap di Cipayung, http://ramalanintelijen.net/?p=7269
-Teror terhadap Polisi, http://ramalanintelijen.net/?p=7251
-Dua Polisi kembali Tewas Ditembak, TNI Perlu Dilibatkan, http://ramalanintelijen.net/?p=7245
-Efek Taktis dan Strategis dari Aksi Teror Terhadap Polisi, http://ramalanintelijen.net/?p=7223
-Perseteruan Antara Polisi dan Teroris makin Merucing, http://ramalanintelijen.net/?p=7204
-