Penyadap Presiden SBY
4 August 2013 | 8:15 am | Dilihat : 929
Government Communications Headquarters (GCHQ) in Cheltenham, Gloucestershire, 2004 (foto : telegraph.co.uk)
Edward Snowden, mantan pekerja kontrak yang pernah bertugas di lembaga intelijen Amerika Serikat NSA dan CIA, kini telah mendapat suaka poilitik di Rusia. Snowden membocorkan rahasia sensitif, memberikan Guardian dua dokumen GCHQ, yang berjudul “Mastering the Internet” dan “Global Telecoms Exploitation”. Dokumen itu menjelaskan secara rinci bagaimana sebuah operasi dengan sandi “Tempora” yang selama 18 bulan telah mengumpulkan, menganalisa dan menyimpan data dalam jumlah yang demikian besar, lalu membagikan hasil informasi yang didapatnya itu kepada badan intelijen Amerika, National Security Agency (NSA).
Di Indonesia, informasi Snowden menjadi sensitif, karena diberitakan oleh Fairfax Media, ada pejabat intelijen Australia yang menyampaikan delegasi Indonesia ke KTT G-20 di London pada tahun 2009 termasuk yang disadap oleh GCHQ. Disebutkan oleh media tersebut, Australia termasuk yang menerima hasil sadapan tersebut untuk kepentingan nasionalnya, khususnya yang menyangkut masalah PBB. Para pejabat terkait di Indonesia menyatakan bahwa penyadapan tersebut kalau benar adalah tidak etis, karena Inggris dan Indonesia adalah negara sahabat. Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (29/7/2013), mengatakan pihaknya akan melihat sejauh mana derajat kerugian informasi dari penyadapan tersebut. Faiza menyerahkan hal itu kepada pihak yang paling berwenang, dalam hal ini Badan Intelijen Negara (BIN).
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman, menegaskan bahwa sumber berita, ES (Edward Snowden), tidak bisa dikatakan akurat seratus persen, mengingat status ES yang adalah buronan dari negara asalnya. "Sumber berita, ES, jangan dianggap akurat 100 persen, karena posisi dia juga adalah buronan. Ia juga menjadi penyebab ketegangan di antara negara-negara G-20," jelas Marciano di Jakarta, Rabu (31/7). BIN sudah melakukan upaya klarifikasi dengan beberapa negara mengenai penyadapan yang terjadi tahun 2009 lalu. Ketika ditanya wartawan mengenai kemungkinan kebenaran informasi yang disebarkan ES, dirinya enggan berkomentar. "Nanti kita kembangkan lagi," katanya.
GCHQ (Government Communications Headquarters)
GCHQ yang diberitakan sebagai organisasi penyadap adalah sebuah badan intelijen di Inggris yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menyediakan Signal Intelligence (SIGINT) serta jaminan informasi kepada pemerintah Inggris dan angkatan bersenjata. Basis GCHQ berada di Cheltenham, dan dalam melakukan operasinya berada di bawah arahan Komite Intelijen Gabungan (Joint Intelligence Committe), bersama-sama MI6 (Secret Intelligence Service). Badan ini di dirikan setelah Perang Dunia Pertama, dengan nama Government Code and Cypher School (GC&CS or GCCS). GCHQ bertanggung jawab kepada Menteri Luar Negeri Inggris, akan tetapi GCHQ tapi itu bukan bagian (struktur) dari Kementerian Luar Negeri, direktur GCHQ duduk sebagai sekretaris tetap.
Saat ini Direktur GCHQ dijabat oleh Sir Iain Lobban yang menduduki jabatan tersebut sejak bulan Juli 2009. Sir Lobban merupakan direktur ke-15 sejak GCHQ didirikan dan dijabat oleh Sir Edward Travis KCMG CBE periode February 1942 – 1952.
Dibawah GCHQ terdapat sub organisasi intelijen CESG yang bertugas dan bertanggung jawab untuk mengamankan sistem komunikasi dan informasi pemerintah. CESG adalah otoritas teknis nasional Inggris yang bertugas untuk memberikan jaminan pasokan informasi, termasuk kriptografi. CESG tidak memproduksi peralatan keamanan, tetapi bekerja sama dengan industri lainnya untuk menjamin ketersediaan produk dan layanan yang sesuai dan dibutuhkan pemerintah.
Misi dari SIGINT meliputi bidang matematika & cryptoanalysis, IT dan komputer sistem, ahli bahasa dan penerjemah serta unit analisis Intelijen. GCHQ itu pada awalnya berbasis di Eastcote, tetapi pada tahun 1951 dipindahkan ke pinggiran Cheltenham, menyiapkan dua situs di Oakley dan Benhall. Pada bulan Juni 1946, nama GC & CS diganti menjadi GCHQ hingga kini.
Pada akhir tahun 2003, Markas GCHQ pindah ke lingkaran kantor pusat yang baru (diketahui sebagai 'Doughnut'), dikenal sebagai proyek pembangunan sektor publik yang terbesar kedua di Eropa, dengan perkiraan biaya £ 337,000,000. Gedung baru, yang dirancang oleh Gensler dan dibangun oleh Carillion, adalah pusat untuk semua operasi intelijen Cheltenham GCHQ.
GCHQ aktif digerakkan sebagai badan intelijen yang di fokuskan untuk memantau berbagai komunikasi dan sinyal elektronik lainnya. Untuk ini, sejumlah stasiun telah dibangun di Inggris dan luar negeri. Stasiun monitoring berada di Cheltenham Bude, Scarborough, Pulau Ascension. Stasiun GCHQ yang khusus bekerja sama dengan Amerika Serikat adalah Stasiun Ayios Nikolaos, yang terletak di bukit Menwith, Siprus, dikendalikan oleh Angkatan Bersenjata Inggris. Khusus dalam mensuply intelijen yang berkualitas dan bernilai tinggi dalam negeri, GCHQ memberikannya kepada "pelanggan" yang meliputi pemerintah, dinas keamanan dalam negeri, MI5, dan Dinas Intelijen Rahasia MI6.
Dalam pelaksanaan tugasnya GCHQ membangun jalinan komunikasi intelijen dengan beberapa negara. GCHQ beroperasi dalam kemitraan dengan lembaga-lembaga intelijen yang setara di seluruh dunia dalam bentuk hubungan bilateral dan multi-lateral. Tercatat kemitraan dijalin erat, diantaranya dengan Amerika Serikat (National Security Agency), Kanada (Communications-Electronics Security Group), Australia (Defence Signals Directorate) dan Selandia Baru (Government Communications Security Bureau).
Kaitan GCHQ dengan NSA
Khusus hubungan dengan NSA, dilakukan melalui sebuah mekanisme perjanjian keamanan Inggris-AS, yaitu sebuah kesepakatan intelijen dengan pembagian tugas yang luas meliputi berbagai metode dalam pengumpulan informasi intelijen, disebutkan oleh media sebagai ESELON.
Edward Snowden yang membocorkan dokumen rahasia GCHQ pada tahun 2013 menunjukkan bahwa GCHQ mengoperasikan program pengawasan keamanan elektronik klandestin dengan kode sandi "Tempora" ", yaitu program yang memberikan akses badan ini ke kabel serat optik untuk memonitor telepon di dunia dan lalu lintas web. Dokumen itu menyebutkan, setiap hari pada tahun lalu GCHQ menjaring 600 juta sambungan telepon, dengan cara menyadap 200 kabel serat optik. Ratusan orang dikerahkan untuk melakukan penyadapan itu, dari sekitar 6.100 stafnya.
Kebanyakan komunikasi lewat kabel serat optik akan melewati jaringan kabel internasional di luar negeri terlebih dahulu sebelum akhirnya kembali ke jaringan yang ada di dalam wilayah negara Inggris. Ini berarti, hampir semua komunikasi secara teknis bisa menjadi obyek penyadapan
Dengan Tempora, GCHQ memiliki akses ke program monitoring internet PRISM dari AS sejak Juni 2010. PRISM dikatakan untuk memberikan NSA, FBI juga GCHQ sebagai akses masuk kedalam sistem dari sembilan perusahaan internet terkemuka di dunia. Khususnya untuk memonitor jutaan email dan live chat percakapan dari Google, Facebook, Microsoft, Apple, Yahoo dan Skype. Bisnis inti GCHQ adalah "intelijen berdasarkan komunikasi yang disadap". Disitulah inti dan kecanggihannya.
Pada tahun 1947, Inggris dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian, bersama-sama dengan Kanada, Australia dan Selandia Baru yang awalnya hanya dikenal sebagai "perjanjian rahasia". Kesepakatan itu melahirkan kesepakatan di kalangan bangsa-bangsa yang berbahasa Inggris. Setiap akan mencurahkan sumber daya cryptological ke berbagai wilayah dunia. Aliansi ini juga dikenal sebagai Lima Mata.
NSA diketahui sebagai partner terdekat GCHQ yang merupakan penyumbang anggaran operasi terbesar diluar Inggris. Dari dokumen yang dibocorkan Snowden terlihat betapa NSA mengucurkan dana demikian besar. Media memberitakan bahwa NSA telah melakukan pembayaran rutin untuk GCHQ selama beberapa tahun. Pada tahun 2009, NSA memberikan badan ini anggaran sebesar £ 22,9 juta. Tahun berikutnya, GCHQ dalam laporan tengah tahun mengakui telah menerima £ 118 juta dari pendanaan eksternal, "sebagian besar dari kantor pusat, Kementerian Pertahanan dan NSA".
NSA berkontribusi sebesar £ 39,9 juta, termasuk £ 4 juta untuk mendukung operasi intelijen GCHQ bagi pasukan NATO di Afghanistan, dan £ 17,2 juta untuk proyek internet. Amerika juga memberikan kontribusi sebesar £ 15,5 juta untuk "meningkatkan infrastruktur di Bude" di utara Cornwall salah satu dari lima basis sub intelijen GCHQ (the guardian).
GCHQ menyatakan bahwa informasi yang mereka kumpulkan telah dapat diakses oleh NSA 100 persen. GCHQ pernah memberikan intelijen lebih dari dua percobaan serangan teroris di AS. Pertama informasi orang yang mencoba meledakkan sebuah pesawat menuju Detroit pada Hari Natal, 2009 (tersangka, Umar Farouk Abdulmutallab, menyembunyikan perangkat bom di celana dalamnya, tertangkap dan dipenjara seumur hidup). Pada 1 Mei 2010, informasi upaya pemboman mobil di Times Square New York. Faizal-Shahzad, pria kelahiran Pakistan 30 tahun yang menjadi warga negara AS pada tahun 2009, tertangkap dan dipenjarakan.
Analisis
Kegiatan spionase dalam dunia intelijen adalah sebuah kegiatan yang lumrah dan memang terus dilaksanakan. Pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) dari sebuah badan intelijen bisa dilakukan secara terbuka maupun tertutup. Sumber terbuka adalah fakta yang terbuka di media, apabila dikumpulkan secara tertata dapat menjadi sebuah data intel. Sementara pulbaket dalam sebuah operasi klandestin dilakukan secara khusus oleh badan dan agen intelijen khusus dan sangat terlatih.
GCHQ dan NSA adalah dua badan intelijen yang memang dikhususkan mengumpulkan dan menyadap setiap informasi penting demi kepentingan nasional negaranya masing-masing. Dalam hal ini GCHQ lebih banyak menyumbang intelijen (informasi yang telah diolah) kepada NSA. GCHQ juga membagi kepada negara lain (lima mata), Canada, Australia dan Selandia Baru.
Pertanyaannya, berdasarkan pembocoran dokumen dari Snowden tentang penyadapan GCHQ terhadap peserta KTT G-20. Mengapa? Jelas ini sebuah forum sangat penting bagi 20 negara peserta, dimana setiap negara perlu membaca dasar berfikir negara lain sebelum dan selama sidang. Nah tugas tersebut hanya bisa dikerjakan oleh institusi intelijen yang dilengkapi dengan perangkat canggih dan personil terlatihnya. Inilah, kira-kira alasan penyadapan tersebut.
Yang pertama, jelas memang tugas utama GCHQ menyadap setiap rencana keputusan penting dari tiap negara yang akan berpengaruh terhadap Inggris, AS serta tiga negara lain dalam "lima mata," serta perekonomian dunia. Kedua, seperti yang dikatakan oleh Presiden SBY, Jumat (25/6/2010), saat SBY melawat ke Kanada untuk menghadiri KTT G20. Dijelaskan olehnya, ada hukum-hukum ekonomi yang tidak satu pun apakah lembaga internasional atau negara nasional, bisa mengelola perekonomian global. "Sama pada tingkat nasional. Jangan dikira pemerintah bisa mengelola, mendisiplinkan, mengatur gerak perekonomian negara itu," katanya.
Keputusan dari sidang KTT G20 itu juga mempengaruhi Indonesia baik secara langsung atau tidak, apakah itu pertumbuhan neraca ekonomi, reformasi lembaga keuangan dunia, global safety nett. Pasar juga menunggu komitmen terhadap isu capital inflow, dan upaya pencegahan krisis. KTT itu juga dihadiri semua pimpinan negara. Presiden berfungsi memutuskan kesepakatan yang terkadang gagal diselesaikan di tingkat menteri. Presiden SBY menegaskan tetap pentingnya forum internasional seperti KTT G20 dalam upaya membahas ekonomi global.
Dari dulu, lanjut SBY, koordinasi global tidak bisa dilakukan dengan mudah. "Namanya policy coordination backbone tidak semudah itu. Dari dulu sejak KTT G20 London, kita melihat defisit antara yang pro regulasi dan pro stimulus fiskal," ujar SBY.
Namun demikian, lanjut SBY, selalu ada gunanya negara-negara G20 bertemu saling menyampaikan pandangan dan posisinya. "Ada semacam koordinasi ketimbang tidak ada forum itu," kata SBY. "Bayangkan jika perekonomian dunia kembali hanya seolah-olah dipikirkan G8 plus. Saya kira akan jauh dari harapan kita. Demkian juga kalau hanya ditangani IMF, World Bank termasuk WTO, saya kira akan banyak ketimpangan-ketimpangan," imbuh SBY. Indonesia juga akan mendorong perdagangan bebas dan komitmen Doha Around. "Dalam hal ini, Indonesia yang memiliki banyak produk-produk pertanian akan mendapatkan benefit," terang SBY.
Nah, apa yang disampaikan oleh SBY jelas kepentingannya sama bagi negara-negara lainnya yang tergabung dalam G-20 tersebut. Amerika yang terserang krisis juga memerlukan sebelumnya, apa rencana keputusan para peserta KTT, sehingga sebelum keputusan diambil bisa dilakukan lobi yang menguntungkan. Disinilah peran GCHQ dalam mensuport AS dengan melakukan penyadapan total seluruh delegasi, seperti yang disampaikan baik oleh Snowden maupun pejabat akrinim intelijen Australia kepada Fairfax.
Kita perlu secara jernih dan faham serta waspada dengan upaya penyadapan serupa pada konperensi, KTT ataupun pembicaraan bilateral ataupun multi lateral lainnya dimasa mendatang. Tidak ada yang bersih selama menyangkut kepentingan nasional sebuah negara. Badan intelijen tiap negara bisa dipastikan akan mencari informasi, agar posisinya tidak sulit dan dirugikan. Memang tidak perlu diributkan dan diprotes apabila ada penyadapan, toh kita baru ribut setelah empat tahun berlalu. Protes tidak diperlukan daam hal ini. Mereka akan tersenyum pastinya, dan ini akan menunjukkan kelemahan sistim pengamanan delegasi kita. Kitapun tidak tahu apa yang disadap, itulah kira-kira yang terbaca.
Yang penting, untuk dimasa mendatang perlu dilakukan pemeriksaan sekuriti terhadap kesiapan anggota delegasi serta briefing khusus intelijen yang menyangkut pengamanan personil, pengamanan informasi, pengamanan organisasi serta pengamanan kegiatan. Dengan demikian semua anggota delegasi sudah disiapkan serta dilatih terhadap kemungkinan penjejakan serta penyadapan dari badan intelijen negara lain. Semoga bermanfaat.
Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net
Artikel terkait :
-Intelijen Inggris Menyadap Presiden SBY di G-20, http://ramalanintelijen.net/?p=7140 .
-Direktur CIA mundur karena melanggar kode Tugas dan Kehormatan, http://ramalanintelijen.net/?p=5939
-GRU Rusia Menuduh Industri AS Menyabot Sukhoi, Benarkah? http://ramalanintelijen.net/?p=5416
-Antara CIA, Intelijen dan Citra BIN, http://ramalanintelijen.net/?p=4689
-Pesawat Siluman J-20 Hasil Spionase China ke AS?, http://ramalanintelijen.net/?p=4489
-Intelijen Jawa Diadopsi Amerika, http://ramalanintelijen.net/?p=1649
-Perang Intelijen Dalam Pilpres, http://ramalanintelijen.net/?p=1501