Antara Ustadz Jefri, Andre Mamuaya dan Moge
27 April 2013 | 9:49 pm | Dilihat : 2351
Moge Ustadz Jefri Al Buchori (ciricara.com)
Berita mengejutkan disampaikan media, Ustadz Jefri Al-Buchory (40) meninggal dunia karena mengalami kecelakaan tunggal Jumat pagi (26/4/2013) sekitar pukul 01.00 WIB di bundaran Pondok Indah Jakarta Selatan. Sang Ustadz yang dipanggil Uje meninggal saat mengendarai motor gede (moge) Kawasaki E650 bernomor polisi B 3590 SGQ warna hijau. Menurut Kasat Lantas Satwil Jakarta Selatan, AKBP Hindarsono, "Diduga kecepatannya tinggi, lalu hilang kontrol dan menabrak pohon," katanya.
Dari gambar yang ditayangkan detikcom, terlihat kendaraan mengalami rusak berat di bagian depan. Stang motor terlihat tertekuk ke atas, lampu motor rusak parah, body motor sebelah kiri penyok akibat. Sebagian body motor bagian belakang juga terlihat rusak. Setelah kecelakaan UJ sempat dibawa ke RSPI dan RS Fatmawati, tetapi jiwanya tidak tertolong, dan rencananya Ustadz yang terkenal itu dimakamkan di TPU Karet Tengsin setelah disholatkan di Mesjid Istiqlal, dengan diantar ribuan orang.
Sepeda motor Ducati milik Andre Mamuaya (inikabarku.com)
Kecelakaan Uje kembali mengingatkan penulis terhadap kasus kecelakaan bermoge yang melibatkan Andre Mamuaya (42) yang juga tewas saat "ngebut" di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2012) pukul 09.45 WIB. Almarhum yang penulis kenal adalah Direktur PT Adaro Energy Tbk, saat kecelakaan mengendarai moge Ducati adalah pembalap. Sepeda motor balap Ducati miliknya pun hancur dan sempat terpental.
Subdit Gakkum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sudarmanto Ducati B 5555 XS milik Andre melaju sangat kencang di jalur lambat di jalan itu. Di saat yang bersamaan, di depan motor Andre terdapat sebuah mobil Kijang Innova bernomor polisi B 1348 PKP yang dikemudikan Mahendra Tarigan.
"Mobil Innova hendak masuk ke kiri ke dalam gedung Plaza Central, dia udah kasih tanda akan belok. Tapi sepeda motor Ducati justru berusaha menyalip Innova dari arah kiri. Akhirnya, tabrakan tidak bisa dihindarkan,"katanya. Sudarmanto. Andre diduga salah memperhitungkan jarak dan akibatnya menabrak bumper kiri mobil Kijang tersebut. "Akhirnya dia terpenntal, kepalanya terpentok di pot bunga, dan kemungkinan tewas di tempat karena benturan sangat keras," kata Sudarmanto.
Dari kedua kasus kecelakaan tersebut penulis sebagai penunggang Moge mencoba sedikit membahas tentang manusia dan motor gede. Penulis bukan membahas kedua tokoh muda tersebut, tetapi mencoba memberikan sedikit gambaran betapa berbahayanya apabila kita menunggang moge yang dikenal sebagai motor yang "over power."
Motor Gede merupakan salah satu sarana pemuas dahaga terhadap hobi khusus bagi mereka yang masih muda atau yang berjiwa muda. Hobi menaiki moge kini menjadi sebuah trend yang dapat memacu adrenalin penunggangnya. Menunggangi sebuah moge bukan hanya suka, hobi, trend belaka, dibutuhkan persiapan yang tidak sederhana dan semaunya begitu kita duduk diatasnya. Dibutuhkan stamina prima dan kesiapan mental yang kuat, ini yang sering dilupakan para bikers tersebut
Hingga akhir tahun 1960-an sepeda motor dibagi dengan dasar dalam tiga format:
* working bikes : Umumnya motor dengan cilinder di bawah 250 c.
* general bikes : Umumnya di bawah 500 cc / 650 cc untuk digunakan sebagai motor sehari-hari, namun dengan daya output yang lebih tinggi, jenis ini disukai bikers kita untuk digunakan diri di akhir pekan.
* Touring bikes : Sepeda motor dengan ukuran yang besar dan diciptakan terutama untuk kepentingan wisata (tour).
Walaupun tidak secara resmi diakui oleh organisasi motor besar, dengan berbagai variasi dari olahraga sepeda umumnya dapat dibedakan menjadi beberapa kelas yang berbeda, masing-masing berisi fitur unik.
Entry-level . Kelas motor sport ini dirancang untuk memperkenalkan motorcyclists olahraga sepeda dengan desain khusus. Harganya relatif murah, ringan, dan tahan lama. Entry level sport bikes biasanya dapat mengakomodasi semua Riders tinggi dan bobot. Sebagai contoh adalah GS500 Suzuki, Honda CB500 dan Kawasaki Ninja 500R/250R.
Kapasitas-kecil. Sport bikes kapasitas kecil mesin biasanya memiliki ukuran mulai dari 125 cc sampai 400 cc. Kapasitas kecil-bikes olahraga yang tersedia di kedua 2-stroke dan siklus 4-stroke. Yang relatif baru, tetapi juga mendapatkan popularitas yang baru 450 super. J 450 Super Single adalah satu silinder 450 cc dirt bike yang telah diubah menjadi sebuah entri level racer jalan. Contoh, misalnya Aprilia RS250 dan Honda CBR125R.
Super sport. Untuk kelas ini, juga dikenal sebagai olahraga middle weight bikes dirancang untuk kinerja optimal pada lomba. Biasanya berukuran sekitar 600 cc hingga 800 cc. Contohnya adalah Honda CBR600RR, Suzuki GSX-R600 dan Daytona 675.
Super bike. Bikes super besar yang didukung oleh mesin yang lebih besar yang biasanya berukuran sekitar 800 cc hingga 1200 cc. Super bikes dengan beratnya sangat dekat dengan 1000 cc kadang-kadang disebut sebagai liter bikes. Sepeda motor di kelas ini biasanya memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Superbike racing. Contoh-contohnya Ducati 1198, Suzuki GSX-R1000, Honda CBR1000RR dan Yamaha YZF-R1.
Hyper sport. Hyper sport bikes, juga dikenal sebagai hyperbikes, sangat besar dengan penekanan yang kuat dalam soal kecepatan dan akselerasi. Mereka biasanya didukung oleh motor displacing 1100 cc ke 1400 cc. Hyper sport bikes yang lebih besar dan lebih berat daripada super bikes, dengan bobot basah umumnya sekitar 500 lb (227 kg). Berat compromises peningkatan kemampuan dalam perlombaan favor stabilitas yang dapat dengan kecepatan melebihi 180 mph (290 km / h). Sebagai contoh misalnya Honda CBR1100XX, Kawasaki Ninja zx-14, dan Suzuki Hayabusa.
Sport Touring. Sport bikes wisata biasanya dirancang lebih nyaman dibandingkan dengan rata-rata olahraga sepeda lainnya. Sport bikes wisata biasanya berat, kurang kuat akselerasinya, dan kurang lebih berorientasi performa super sport bikes, Contohnya adalah termasuk BMW R1200RT, VFR800 Honda, Yamaha dan FJR1300.
Pelajaran dari Dua Kecelakaan Moge
Dalam kasus kecelakaan yang meninmpa Uje, polisi menyatakan bahwa saat dikendalikan motor Uje lepas kendali dan menabrak pohon palem. Uje menggunakan helm dan surat-surat kendaraan lengkap. Menurut beberapa rekannya, sebelum mengendarai Moge-nya, Almarhum mengatakan kurang enak badan dan menurut salah seorang temannya, saat di daerah Radio Dalam hampir mengalami kecelakaan. Walaupun secara resmi belum didapat data penyebab kecelakaan, nampaknya Sang Ustadz melarikan Moge-nya dengan kecepatan tinggi dan akhirnya di saat kritis handling menjadi lepas kontrol. Selain itu menurut Ketua Umum RSA, kondisi letih, lelah, dan kantuk yang menjalar saat dinihari, menjadi beban tersendiri. Siklus tubuh memasuki waktu istirahat saat dinihari juga mesti diantisipasi.
Dalam kasus kecelakaan yang menewaskan Direktur PT Adaro Energy, Tbk, Andre Mamuaya, Kepolisian Daerah Metro Jaya masih meneliti penyebab kecelakaan sepeda motor Ducati Sport 1000 S. Dari penyelidikan sementara, kecelakaan tersebut diduga terjadi karena faktor kelalaian manusia. Kepala Subdit Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Sudarmanto, mengatakan, berdasarkan hasil temuan di lapangan tidak ada kerusakan jalan atau faktor cuaca yang menganggu. Selain itu, mobil Toyota Innova yang ditabrak oleh korban melaju pelan dengan kecepatan 10 km/jam dan posisi kepala mobil sudah masuk gedung Plaza Sentral.
"Mobil Innova tersebut sudah memberikan tanda lampu sen berbelok ke kiri. Alasan kenapa korban menyalip dari kiri inilah yang belum kami ketahui sampai sekarang," kata Sudarmanto, Rabu (22/8/2013). Dikatakannya, Andre dengan Super Bike-nya melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Bundaran HI menuju Semanggi di jalur lambat. Namun, saat melintas di depan Plaza Sentral, sepeda motor tersebut justru menyalip dari sebelah kiri mobil Toyota Innova hendak masuk ke dalam gedung. Akibatnya, tabrakan pun tak terhindarkan.
Andre sangat dikenal sebagai pembalap yang jam terbangnya cukup tinggi, ahli mengendarai mobil balap dan motor gede. Sesuai pendapat kepolisian, nampaknya saat kritis dimana harus diambil keputusan, nampaknya ada sedikit perhitungannya yang kurang tepat, sehingga tabrakanpun tidak terhindari.
Jadi dari dua kasus kecelakaan yang menyangkut dua moge tersebut, Almarhum Ustadz Jeffry yang mengendarai Moge kelas Super Sport diperkirakan menjadi lepas kendali pada dini hari saat jalanan sepi. Kemungkinan penyebab jalan rusak dan cuaca tidak dinyatakan polisi, dengan demikian human error diperkirakan sebagai awal kasus, demikian perkiraan polisi dan Ketua RSA. Dalam kasus kecelakaan Andre, polisi juga lebih menyimpulkan penyebab awal adalah human error.
Sekjen Road Safety Indonesia (RSA) Indonesia, Lucky Subiakto dalam siaran persnya, Jumat (26/4/2013) menanggapi kecelakaan Uje dan Moge-nya dini hari tersebut, "Kita para pemotor ketika berkendara dini hari mau tak mau mesti menggandakan kewaspadaan. Kondisi tubuh harus benar-benar prima. Jangan memaksakan diri bila kondisi badan sedang tidak prima. Juga menahan diri dari godaan memacu kendaraan lantaran lengang dan mulusnya jalan," katanya. Kita semua mahfum, berkendara adalah pekerjaan penuh waktu. Butuh konsentrasi penuh. Mutlak.
Kita memang kehilangan tokoh agama, Ustadz Jefri Al-Buchory yang demikian banyak dicintai itu, dan jangan kepergian itu hanya kita sedihi saja, ada sebuah ilmu dan pengetahuan Muslim modern yang bijak ditinggalkannya. Selain itu kejadian kecelakaan itu harus diambil hikmahnya bagi para penunggang motor besar. Demikian juga dari kasus kecelakaan pembalap Andre Mamuaya jelas memberikan peringatan kepada para penunggang motor gede, agar kesiapan fisik, mental serta harus fokus dan tetap tepat dalam mengambil keputusan. Motor besar adalah kendaraan yang over power, sedikit saja kita salah dalam mengambil keputusan, maka maut akan mengintai kita.
Selamat jalan Uje, sebagai sesama penunggang motor besar, kami mendoakan semoga Allah mengampuni segala kesalahan dan dosa-dosanya, nama dan tausiahmu akan selalu kita kenang selalu. Selamat jalan juga Andre Mamuaya.
Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net