Kompasiana Semakin Hebat Diusianya yang Keempat
18 November 2012 | 11:29 am | Dilihat : 405
Kemarin penulis sekitar pukul 13.45 tiba di Gandaria City untuk memenuhi undangan Admin Kompasiana pada acara Kompasianival. Agak terkejut setelah memasuki Skeeno Hall karena demikian ramai dan berisiknya ruangan luas yang dipadati (kabarnya 1000 orang). Saat masuk penulis melihat kesibukan beberapa stand dari komunitas Kompasiana yang di hias berbagai macam pernik menarik. Wah, hebat sekali, itu kesan pertamanya.
Penulis menuju ke sisi panggung, dimana Pak Jusuf Kalla sedang diwawancarai, penulis bertemu dengan Kang Pepih Nugraha, Redaktur Pelaksana Komunitas Kompas.com. Kami agak sulit mengobrol karena berisiknya ruangan. Penulis juga agak sulit mendengarkan pembicaraan Pak JK, terlebih saat sesi tanya jawab, di penanya harus maju kedepan panggung, dan itupun juga tidak jelas. Akhirnya nyerah juga dan bersama Kang Pepih menuju kebagian belakang, kedekat stand Kompas TV, menemui Marsekal TNI (Pur) Chappy Hakim (mantan Kasau), the real blogger yang duduk dengan pakaian bak US Marine.
Ditengah arena, penulis diberhentikan oleh Hazmi Srondol (ciri khasnya pakai blangkon) , membawa kamera, eh ternyata video rekaman, penulis diwawancarai tentang kompasianival. Selain itu penulis juga bertemu juga dengan beberapa kompasianer, Pak Dian Kelana, Pak Thamrin, Mas Ragile, Imarithin serta Babeh Helmi yang tahun lalu terpilih sebagai kompasianer favorit. si Babeh ini mencegat penulis dan mewawancarai di stand komunitas Koplak Yo Band yang menayangkan live streaming. Selain itu penulis juga bertemu dengan banyak kompasianer lainnya yang tidak dapat disebut satu persatu. Foto bersama menjadi acara rutin sebagai kenangan, walau penulis tidak pernah mendapat foto tersebut (kalau ada yang memfoto, penulis tolong dikirimi).
Begitu bertemu Pak Chappy, ngobrol juga sulit, karena berisiknya suara sound system yang tercampur aduk dari masing-masing stand, termasuk talk show kecil. Rupanya telinga penulis dan Pak Chappy sama (telinga di usia senja barangkali). Pada kesempatan tersebut, penulis berdiskusi dengan Kang Pepih untuk penerbitan buku kedua sebagai hasil ngeblog di Kompasiana (yang pertama Intelijen Bertawaf, dengan editor Pepih), yang kedua menurut Kang Pepih rencananya buku yang akan dicetak berupa tulisan penulis soal terorisme. Mangga wae Kang, artikel kasus per kasus cukup lengkap penulis tayangkan di Kompasiana.
Penulis berdiskusi dengan Pak Chappy soal Kompasiana, salut dan kagum dengan perkembangannya dimana dalam usia yang baru empat tahun, Kompasiana semakin berkibar ditangani team admin yang relatif muda dan mampu berkreasi dengan lebih maju, mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
Acara peringatan ulang Tahun Blog Kompasiana 2012 ditandai dengan tajuk ‘Hero Inside You’. Kompasiana menurut Pepih dipersiapkan lebih untuk menyambut era baru, yaitu era komunitas. Ulang tahun Kompasiana keempat, tetapi Kompasianival yang kedua.
Kompasianival kali ini melibatkan partisipasi sekitar 25 komunitas dan kehadiran sekitar 1000 blogger, serta memunculkan beberapa pembicara berbobot (Pak JK, Pak Chappy) dan penulis yang bobotnya lebih 90 kilo. Bukan baen-baen kata teman penulis dari Purwokerto.
Pepih berharap Kompasiana menjadi motivasi bagi munculnya situs lain yang memiliki konten opini masyarakat. “Sehingga Kompasiana punya sparing partner. Ini juga sebagai motivasi orang tak hanya menulis di satu web, merangsang kreatif masyarakat,” katanya kepada Kompas.com. Menurutnya, di zaman sekarang, komunitas masyarakat terus terbentuk, salah satunya dengan blog, di mana setiap orang bisa terhubung satu sama lain. Atas dasar itu lah Kompasiana melakukan inovasi dengan membuat microsite yang dapat mewadahi komunitas-komunitas. Inilah pemikiran maju yang akan membuat Kompasiana sebagai sebuah blog berbasis opini warga ini akan semakin hebat.
Kompasiana sebagai sebuah rumah besar bagi mereka yang menyukai urusan baca-membaca dan tulis menulis kini dihuni oleh sekitar 165.000 anggota. Penulis kagum dengan Kompasiana, perkembangannya selama empat tahun demikian cepat. Dari penjelasan Admin kompasiana, Mas Isjet (Iskandar Zulkarnain), menurut versi Alexa, Kompasiana kini berada di posisi 33 web terbesar di Indonesia. Akan tetapi pada kategori website buatan lokal berita dan informasi, kompasiana berada diurutan keempat, dengan perbandingan detik.com diurutan 10 dan kompas.com diurutan 12. Dibawah kompasiana ada okezone, tribunews, tempo dan kapanlagi.
Ini menunjukkan bahwa kompasiana akan terus berkembang sebagai sebuah situs pemberi informasi yang suatu saat akan menjadi web yang sulit ditandingi. Kompasiana adalah media dengan kekuatan demikian dahsyat, demikian banyak pewarta dan analis beragam pengetahuan yang tidak dimiliki oleh website lainnya. Kreatifitas para pengelola baik di Kompas.com (Taufik K.Miharja dan Pepih Nugraha), maupun Admin Kompasiana (Isjet, Nurul dan kawan-kawan) menurut penulis selangkah lebih maju dibandingkan beberapa portal yang jauh lebih dahulu muncul. Disini berkumpul penulis dari berragam alumnus universitas dalam dan luar negeri, penulis yang orang biasa hingga profesor. Jelas ini hebat.
Saat acara talk show dipanggung yang dipandu Admin Kompasiana Isjet, penulis mengatakan bahwa menulis adalah bagian dari amal ibadah kita yang akan kita tinggalkan abadi di dunia yang fana ini, dan jelas akan dicatat malaikat, Aamiin. Dengan menulis, kita ikut berpartisipasi mencerdaskan bangsa Indonesia. Kita tidak akan dilupakan, seperti yang dikatakan Presiden AS Benjamin Franklin, sebagai filosofi hidupnya, “Either write something worth reading or do something worth writing.” (Tulislah sesuatu yang layak dibaca atau lakukan sesuatu yang layak ditulis). Hidup adalah sementara. Selama anda masih bernafas, lakukanlah hal-hal yang terbaik yang memberi kesan kepada orang lain dan layak untuk diingat. Itulah inti yang penulis sampaikan.
Demikian sedikit informasi dan kebanggaan penulis kepada Kompasiana dan para pengelolanya. Penulis selalu merasa menjadi bagian dari kompasiana. Terima kasih atas anugerah pengangkatan sebagai “Bapak Publik Blog Kompasiana.” Apa yang penulis sarankan kepada Kang Pepih pada bulan September 2008 dan disetujui oleh Kang Taufik serta lainnya untuk memperkuat blog jurnalis dengan mengijinkan penulis publik di Kompasiana kini membuahkan hasil. Maju terus Kompasiana, semoga terus sukses dalam berkarya dan pada kesempatan ini penulis mengajak para kompasianer untuk tetap tekun dan konsisten menulis demi bangsa dan negara, khususnya dalam mencerdaskan masyarakat.
Salut kepada para inovator di Kompas.com dan kompasiana, salut kepada para kompasianer, tunjukkan bahwa kita bersama adalah blogger yang cerdas dalam dunia maya dan mampu mencerdaskan. Mari kita jaga nama baik dan citra kompasiana, itulah pesan penulis. Sedikit saran, untuk mendatang, apabila ada acara talk show sebaiknya jangan digabungkan dengan stand, agar komunikasi lebih jelas.
Terakhir, selamat kepada Maria Hardayanto yang terpilih sebagai Kompasianer of the Year 2012 dan juga selamat kepada Tante Paku (Stefanus Toni) yang terpilih sebagai Kompasianer Favorit 2012. Salam hangat selalu kepada para kompasianers, selamat berkarya my friends, maju terus…”Good Luck!”.
Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net
Ilustrasi Gambar : Pray dan Pak Chappy di Kompasianival, koleksi pribadi