AS menetapkan Kelompok Haqqani sebagai Organisasi Teroris
8 September 2012 | 8:58 am | Dilihat : 389
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menanda tangani surat yang ditujukan kepada Kongres yang menyatakan bahwa jaringan (kelompok) militan Haqqani adalah sebuah organisasi teroris. Surat tersebut ditanda tangani di Brunei dalam rangkaian lawatannya kebeberapa negara dalam minggu terakhir kini, sebelum bertolak ke Vladivostok untuk menghadiri sidang APEC. Hillary menandatangani surat tersebut dua hari sebelum batas waktu yang ditetapkan kongres. Perdebatan sengit dengan kongres telah berlangsung selama dua tahun. Keputusan Kemlu AS yang akhirnya diambil Menlu Hillary ditandatanganinya beberapa jam sebelum Presiden Obama menyampaikan pidatonya dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat.
Keputusan tersebut yang akan membawa konsekwensi sikap tegas pemerintah AS, nampaknya dikhawatirkan oleh beberapa pejabat, karena memperkirakan akan mengganggu hubungan dengan Pakistan dan juga mengancam keselamatan Sersan Bowe Bergdahl (26), seorang penembak jitu, anggota Angkatan Darat AS yang ditahan Jaringan Haqqani sejak bulan Juni 2009 di kawasan pegunungan Afghanistan Timur.
Keputusan Kemlu AS tersebut menegaskan bahwa mereka akan melakukan tekanan dan mencekik upaya penggalangan dana dari Haqqani baik di Arab Saudi maupun Uni Emirat Arab, serta menekan Pakistan agar ikut memerangi jaringan Haqqani. Keputusan Hillary mendapat dukungan para pejabat kontra terorisme di AS dan juga dari Jenderal John R. Allen, komandan pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan. Beberapa analis intelijen di AS mengatakan bahwa bisnis jaringan Haqqani membentang luas dari Afghanistan hingga Pakistan, terus ke Teluk Persia, yaitu sebagai dealer mobil, pertukaran uang, perusahaan konstruksi, bisnis ekspor-impor dan jaringan penyelundupan.
Sejak tahun 2008, anggota jaringan Haqqani telah menyerang Kedutaan Besar Amerika dan India di Kabul, Afghanistan, Markas Pasukan Gabungan NATO, Bantuan Keamanan Internasional, hotel dan restoran berupa serangan bunuh diri. Para pejabat Amerika menyatakan pekan lalu bahwa seorang pemimpin senior dari keluarga Haqqani, Badruddin Haqqani, yang menjadi komandan operasional Haqqani telah tewas baru-baru ini dalam sebuah serangan pesawat tanpa awak di dikawasan Pakistan.
Kelompok Militan Haqqani
Kelompok (Jaringan) militan Haqqani yang kini ditetapkan AS sebagai organisasi teroris, dalam beberapa tahun terakhir dinilai sebagai salah satu musuh pasukan AS yang paling berbahaya dan keras kepala. Kelompok ini dipimpin oleh tokohnya Jalaluddin Haqqani yang memipin sejak jaman pendudukan Uni Soviet di Afghanistan. Pada masa itu Haqqani merupakan sekutu CIA, intelijen Arab Saudi dan pimpinan Al-Qaeda, Osama bin Laden. Setelah AS melakukan intervensi di Afghanistan untuk mengejar Osama bin Laden yang dituduh memimpin penyerangan World Trade Centre, keadaan membalik, dimana Haqqani kemudian menjadi musuh pasukan AS.
Pejabat Amerika menyatakankan bahwa Haqqani adalah aset intelijen dari badan intelijen militer Pakistan (Inter Services Intelligence Directorate), walaupun dilain sisi Haqqani bersekutu dengan Taliban dalam berseteru dengan pasukan Angkatan Darat Pakistan. Sejarah buruk Haqqani dimata AS adalah penyerangan spesifik mereka terhadap AS dan sekutunya. Pada bulan September 2011, jaringan Haqqani telah menyerang Kedutaan Besar Amerika dan markas NATO di Kabul, Afghanistan. Pada bulan Juni 2012 , Haqqani menyerang pangkalan Amerika di Afghanistan selatan. Pembunuhan yang dilakukan Haqqani telah meningkat tajam di seluruh Afghanistan. Pejabat Amerika dan Afghanistan percaya bahwa banyak karya unit kontra intelijen Haqqani, didakwa telah membunuh tentara sekutu dan informan mereka di Afghanistan dan dikedua sisi perbatasan Afghanistan-Pakistan.
Pada umumnya anggota Haqqani adalah warga negara Afghanistan dari suku Zadran, dan mereka justru bermarkas di kota Miram Shah di wilayah yang dikuasai beberapa suku Pakistan. Mereka telah mendirikan sebuah kerajaan kecil lengkap dengan kantor pengadilan, kantor pajak dan sekolah agama radikal yang mendidik serta menghasilkan lulusan yang siap melakukan teror. Jaringan Haqqani secara tertutup melakukan bisnis jual beli mobil dan real estate, serta menguasai pabrik amonium nitrat sebagai bahan pembuat bom. Pejabat intelijen Amerika mensinyalir bahwa aliran uang orang-orang kaya di negara-negara teluk telah membantu kelangsungan Haqqani, disamping jaringan juga melakukan penyelundupan di seluruh Afghanistan Timur, terutama di Provinsi Khost, Paktia dan Paktika.
Tindakan Haqqani yang meresahkan AS adalah serangan dan gangguan mereka terhadap upaya AS yang akan menyerahkan kepemimpinan nasional Afghanistan kepada Presiden Hamid Karzai pada akhir 2014. Mereka telah melakukan serangan spektakuler pada 2008 dan 2011. Pejabat AS agak tidak suka melihat hubungan antara Haqqani dengan Intelijen Pakistan (ISI), dimana Pakistan dinilainya memberikan akses Haqqani berada di Waziristan. Pakistan dilain sisi mengakui bahwa mereka memang mempunyai hubungan dengan Haqqani, tetapi dalam batas tertentu bukan dalam tataran operasional. Intelijen AS mencurigai hubungan erat keduanya terlihat dimana beberapa tokoh Haqqani tinggal di Islamabad tanpa diganggu, juga penyebaran bisnisnya di Pakistan dilakukan dengan aman.
Selama Senat di AS bersidang pada akhir September 2011, Laksamana Mike Mullen, Kepala Staf Gabungan Pasukan AS dan NATO di Afghanistan, mengatakan bahwa badan intelijen terkuat di Pakistan, Inter-Services Intelligence Directorate (ISI), telah membantu Haqqani dalam melakukan serangan terhadap Kedutaan Amerika di Kabul dan serangan-serangan lainnya.Dikatakannya, "Jaringan Haqqani bertindak sebagai lengan yang sesungguhnya dari Inter-Services Intelligence Agency Pakistan."
Pakistan menolak permintaan AS agar kelompok Haqqani diusir dari Waziristan, wilayah Pakistan, dimana kemudian CIA melakukan beberapa penyerangan dengan pesawat tanpa awak (UAV) dan berhasil membunuh pemimpin peringkat atas Haqqani, yaitu Janbaz Zadran dan Badruddin Haqqani. Kepemimpinan Haqqani kini dipegang oleh Sirajuddin Haqqani yang dalam beberapa tahun terakhir mengambil alih kepemimpinan setelah Jalaluddin Haqqani jatuh sakit.
Jalaluddin adalah tokoh utama Haqqani yang paling disegani, dan dihormati karena mampu mengorganisir kelompok anti Soviet sekitar seperempat abad yang lalu. Dia kemudian sempat menjadi menteri pada pemerintahan Taliban sebelum Afghanistan di invasi AS. Setelah invasi AS ke Afghanistan ia kemudian berbalik melawan Amerika dan pasukan NATO. Jalaluddin mempertahankan hubungan puluhan tahunnya dengan Osama Bin Laden dan pejabat Arab lainnya. Bersama-sama dengan anaknya, ia dan para sekutunya mengambil posisi untuk mengusir pasukan asing dari Afghanistan. Basis utama Haqqani terletak di Dande Darpakhel, di utara Miram Shah, ibukota Waziristan Utara.
Jaringan Haqqani beroperasi di seluruh Timur dan Selatan Afghanistan. Pasukannya mengontrol provinsi Paktika, Paktia dan Khost, Afghanistan yang terletak dekat dengan Waziristan Utara. Kekuatan pasukan Haqqani sekitar 4.000 sampai 12.000, yaitu anggota Taliban yang berada di bawah komandonya.
Tindakan kekesalan puncak pejabat AS adalah dengan terjadinya sebuah serangan terhadap Camp Salerno, sebuah pangkalan militer AS di Afghanistan Selatan, dimana pengebom bunuh dirinya telah menewaskan dua orang warga Amerika. Penyerang tersebut mampu menembus sekuriti barak tersebut hingga mencapai keruang makan yang biasa dipergunakan oleh ratusan tentara AS.
Konsekwensi Politik dan Militer
Penetapan Haqqani sebagai kelompok teror akan membawa dampak tersendiri bagi tiga belah pihak, AS, Pakistan dan Haqqani. Dalam hal ini kepentingan AS adalah untuk meredam ancaman terhadap stabilitas keamanan dari pemerintahan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai yang pada 2014 nanti akan sepenuhnya ditinggalkan oleh AS. Bahkan AS nampaknya akan mempercepat penarikan pasukannya pada 2013.
Haqqani bukanlah sebuah organisasi sederhana, anggotanya cukup banyak dan tersebar baik di Pakistan maupun Afghanistan. Mereka telah sangat berpengalaman dalam medan tempur di Afghanistan. Ini mungkin yang akan menyulitkan AS pada masa mendatang. Pembenaran secara hukum dimana teroris adalah musuh utama AS akan memeberikan keleluasaan pejabat operasional counter terorism dalam memberantas organisasi teror. Akan tetapi Haqqani agak berbeda dengan Al Qaeda yang hanya mengandalkan Osama bin Laden semata. Haqqani adalah organisasi dimana kepemimpinannya akan turun ke jaringan bawah apabila pemimpin atas tidak mampu melaksanakan tugasnya.
Berat, itulah kesimpulan penulis melihat kondisi ini, Al Qaeda langsung lumpuh setelah ikonnya Osama terbunuh, tetapi Haqqani akan terus menjadi duri baik di Pakistan maupun Afghanistan. Disamping itu kekhawatiran beberapa pejabat AS nampaknya ada benarnya, hubungan dengan Pakistan bisa terganggu. Persoalan utamanya, kepentingan nasional Amerika dan kepentingan nasional Pakistan berbeda. Amerika butuh stabillitas keamanan di Afghanistan, yang sementara ini terus di ganggu dan di intimidasi oleh Haqqani. Dilain sisi Pakistan mempunyai kepentingan kebutuhan informasi intelijen dari Haqqani. Penulis perkirakan Pakistan agak khawatir sepeninggalnya AS nanti, Afghanistan akan kembali jatuh dibawah kelompok Taliban yang dimotori oleh Haqqani. Karena itu mereka sangat perlu menjaga hubungan dengan Haqqani yang telah menjadi gurita tertutup.
Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen. www.ramalanintelijen.net
Ilustrasi gambar : examiner.com