Reshuffle, Hari Presiden SBY Selalu Senen
19 October 2011 | 12:25 am | Dilihat : 443
Presiden malam tadi Selasa (18/10/2011) mengumumkan Reshuffle Kabinetnya. Menarik memang kata reshuffle bagi bangsa ini, semua memberikan ekspektasi yang demikian besar, berharap-harap cemas, semoga tercapai harapan seperti yang disampaikan Staf Khusus Presiden Daniel Sparinga, terjadinya akselerasi perubahan kearah yang lebih baik.
Perombakan kabinet kali ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah pemerintahan Presiden SBY. Kepala Negara mengeluarkan atau menggeser sekitar sepertiga dari jumlah anggota kabinet. Diantara para menteri yang keluar dari kabinet adalah Fadel Muhammad dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan, Suharso Manoarfa yang mundur dari jabatan Menteri Perumahan Rakyat, Suharna Surapranata dari jabatan Menristek, Patrialias Akbar dari Menhuk dan HAM, Freddy Numberi dari Menhub, Darwin Zahedy Saleh dari Menteri ESDM, Mustafa Abubakar dari Menteri BUMN, dan Jenderal Purn Sutanto dari jabatan Kepala BIN.
Yang menarik, kini presiden menempatkan 19 orang sebagai wakil menteri. Beberapa berpendapat wakil menteri terlalu banyak, dan berpotensi hubungan menteri dengan wakilnya belum tentu harmonis sehingga malah mengganggu kinerja kementerian. Pendapat para ahli menyebutkan tujuan reshuffle agar bisa dicapai keseimbangan dan tidak terjadi politisasi birokrasi secara massif. Target reshuffle kabinet untuk mempercepat pencapaian program akan bisa terealisasi apabila presiden bisa menggerakkan kekuatan birokrasi ini. Ini pendapat para ahli yang positif.
Begitu Presiden selesai mengumumkan, penulis melihat di media elektronik pendapat para ahli sebagai narasumber. Ternyata tidak ada satupun yang menyatakan positif reshuffle ini. Semua pada umumnya memberikan tanggapan negatif atau minus keputusan presiden tersebut. Beragam macam tanggapan, mulai dari kata-kata sinetron, hasil reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dinilai antiklimaks dan banyak lagi yang meragukan kemungkinan keberhasilan pemerintahan kini.
Nah, semua kini berpulang kepada para pengemban amanah, para politisi dan tehnokrat yang duduk di kabinet, jelas harus bekerja keras dalam sisa tiga tahun terakhir hingga 2014 nanti. Mereka akan menghadapi hambatan berat yaitu semakin turunnya kepercayaan masyarakatnya sendiri terhadap pemerintah. Apabila tugas tidak dilaksanakan dengan cerdas dan cermat, maka mereka harus siap menerima kririk dan bahkan cacian rakyatnya sendiri. Semoga semua berangkat dengan 'niat' pengabdian kepada bangsa dan negara serta masyarakatnya.
Memang berat menjadi pemimpin bangsa ini kini, apapun yang dilakukan Presiden SBY selalu disalahkan. Hari-hari presiden itu tidak pernah Selasa atau Kamis atau Sabtu, setiap hari bagi beliau hanyalah Senen. Karena tiap hari presiden itu selalu di-Seneni (dimarahi) oleh orang banyak, apapun tindakan dan kebijakan yang diambilnya selalu saja disalahkan. Semoga tabah Pak.
Dengan telah meminta dan menerima mandat kekuasaan, maka presiden akan terus diawasi dan dikritik. Yang perlu diingat dan disadari, pada masyarakat yang sedang belajar berdemokrasi, kritik itu sering dilakukan dengan ganas dan kasar. Semoga mereka dikemudian hari mengkritik dengan berperspektif dan bisa lebih santun, itu harapan penulis. Rumus yang pernah penulis dapat agar tetap tabah adalah adalah Sabar, Fokus dan Ikhlas. Prayitno Ramelan ( http://ramalanintelijen.net )
Berikut ini adalah susunan KIB II pasca-reshuffle:
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Hatta Rajasa
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: Agung Laksono
Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi
Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa
Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro
Menteri Hukum dan HAM: Amir Sjamsuddin (menggantikan Patrialis Akbar)
Menteri Keuangan: Agus Martowardjojo
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Jero Wacik (menggantikan Darwin Zahedy Saleh)
Menteri Perindustrian: MS Hidayat
Menteri Perdagangan: Gita Wirjawan (menggantikan Mari Elka Pangestu)
Menteri Pertanian: Suswono
Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan
Menteri Perhubungan: EE Mangindaan (menggantikan Freddy Numberi)
Menteri Kelautan dan Perikanan: Tjitjip Sutardjo (menggantikan Fadel Muhammad)
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Sedyaningsih
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: M Nuh
Menteri Sosial: Salim Segaf Aljufrie
Menteri Agama: Suryadharma Ali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Mari Elka Pangestu (menggantikan Jero Wacik)
Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
Menneg Riset dan Teknologi: Gusti Mohammad Hatta (menggantikan Suharna Surapranata)
Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM: Syarifudin Hasan
Menneg Lingkungan Hidup: Beerth Kambuaya (menggantikan Gusti Moh Hatta)
Menneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Agum Gumelar
Menneg Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Azwar Abubakar (menggantikan EE Mangindaan)
Menneg Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faisal Zaini
Menneg PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
Menneg BUMN: Dahlan Iskan (menggantikan Mustafa Abubakar)
Menneg Perumahan Rakyat: Djan Faridz (menggantikan Suharso Manoarfa)
Menneg Pemuda dan Olahraga: Andi Mallarangeng
Pejabat Negara:
Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan: Kuntoro Mangkusubroto
Kepala BIN (Badan Intelijen Negara): Letjen TNI Marciano Norman (menggantikan Jenderal Pol Purn Sutanto)
Kepala BKPM : (Belum diumumkan)
Selain itu, Presiden juga menunjuk para wakil menteri. Berikut ini adalah daftar calon wakil menteri:
Wakil Menteri Pertanian: Rusman Heriawan.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan: Wiendu Nuryanti
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan: Musliar Kasim
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Eko Prasodjo
Wakil Menteri Keuangan: Mahendra Siregar (sebelumnya menjabat sebagai
Wakil Menteri Perdagangan: Bayu Krisnamurthi (sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian)
Wakil Menteri BUMN: Mahmuddin Yasin (sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN)
Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron
Wakil Menteri Luar Negeri Wardana
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Sapta Nirwandar
Wakil Menteri ESDM: Widjajono Partowidagdo
Wakil Menteri Agama: Nasaruddin Umar
Wakil Menteri Hukum dan HAM: Denny Indrayana
Sebelumnya, Presiden juga telah menetapkan wakil menteri di bawah ini:
Wakil Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
Wakil Menteri Perindustrian: Alex Retraubun
Wakil Menteri Perhubungan: Bambang Susantono