Pray Dan TKI Di Korea Selatan
27 July 2011 | 9:08 am | Dilihat : 797
Dalam beberapa hari berlalu, penulis terpaksa agak menghilang dari blog Ramalan Intelijen, karena berada di Korea Selatan sebagai Panitia dalam rangka meninjau dan menghibur para TKI disana. Rombongan yang berjumlah sekitar 50 orang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada hari Jumat (22/7) malam dan tiba di Bandara Incheon, Korsel pada Sabtu pagi.
Perjalanan selama enam setengah jam tidak terlalu melelahkan, selain pelayanan awak pesawat Korean Air yang ramah dan menyenangkan, cuaca baik dan selama pejalanan bertepatan dengan waktu tidur. Perbedaan waktu di Korea Selatan dua jam lebih cepat dari Jakarta. Selama di Korea rombongan menginap di Best Western Hotel Bandara Incheon. Suhu udara sekitar 30 derajat celsius.
Acara temu muka dengan TKI dilaksanakan pada hari Minggu sore 24/7/2011 bertempat di Ansan Gymnasium Korea Selatan. Pagelaran musik yang khusus dibuat ditujukan untuk menghibur para TKI yang bekerja di Korea Selatan diberi judul "Thank-You Concert for Indonesian Workers in Korea." Acara yang digelar bekerjasama dengan SCTV (Inbox) dan KBRI Korea Selatan di ketuai olah Prof Rokhmin Dahuri dengan anggota Bambang Soebiyantoro dan Marsda (Pur) Prayitno Ramelan.. Semua biaya ditanggung oleh perusahaan Korea, Lejel dan Inet TV Korea.
Acara yang dihadiri sekitar 3000 TKI, terasa semarak, mampu menggoyang gedung gymnasium yang di design dengan indah oleh Inet TV. Selain artis papan atas Indonesia Yuni Shara, Syahrini, Iis Dahlia dan Kristina, Band Kotak serta grup D'Masiv, konser juga didukung presenter Gading Martin dan Astrid Tiar, serta presenter dari Korea. Selain itu acara musik juga diramaikan dengan beberapa group musik dan kesenian dari Korea Selatan, seperti Aurora, 3GO, 4Minute, Wind Hold Venus, Kayarang, T-ara.
Rasa haru menyelinap di wajah para TKI, karena sebelum acara dimulai, semua hadirin berdiri dan ditayangkan video bendera merah putih, semua warga negara Indonesia serentak menyanyikan lagu Indonesia Raya mengikuti musik. Tak terasa banyak dari hadirin , khususnya para TKI yang meneteskan airmatanya. Demikian hikmat, megah, meriah dan bagusnya kerjasama antara SCTV dan Inet TV Korea dalam melakukan kolaborasi perekaman acara. Oleh para crew SVTV mengakui profesionalisme crew Inet dalam mengemas acara gabungan tersebut. Untuk Indonesia, pemirsa dapat menyaksikan di SCTV dalam acara Inbox pada tanggal 30 dan 31 Juli pada jam 07.00 WIB.
Dalam acara tersebut Duta Besar RI untuk Korea Selatan Nicholas T Dammen mengingatkan agar para TKI jangan sampai melakukan pelanggaran hukum, tetap menjaga martabat dan nama bangsa Indonesia. Juga ikut hadir pada acara tersebut dan memberikan semangat kepada para TKI, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Mohammad Jumhur Hidayat yang menjelaskan bahwa di Korea Selatan telah dibangun pos untuk pengaduan apabila ada TKI yang menjumpai masalah.
Berita yang menyejukkan dan menggembirakan, penulis dapatkan dari Dubes RI, bahwa TKI di Korea Selatan tidak ada yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, mereka rata-rata bekerja dipabrik. Hasil yang diterima rata-rata mencapai Rp17 juta per bulan, dan bahkan kalau lebih rajin bisa mendapatkan Rp 20 Juta dalam sebulan. Dengan demikian maka setiap bulan diperkirakan mereka umumnya mampu mengirimkan satu juta Won atau setara dengan Rp8,5 juta kekampung halamannya. Dapat dibayangkan berapa devisa yang masuk dari Korsel setiap bulan dan setahunnya, dengan jumlah TKI disana yang kini menurut data KBRI berjumlah sekitar 31.000 orang.
Oleh karena itu dengan kondisi TKI di Arab Saudi yang sangat memprihatinkan dan bahkan kini diberhentikan oleh pemerintah Saudi, ternyata ada warga negara kita yang diperlakukan lebih manusiawi di Korsel. Dengan demikian, memang pantas apabila para TKI kita tersebut dihibur langsung dan bertemu dengan artis idolanya. Pertanyaannya kini, kapan Kementerian Tenaga Kerja mau menghibur para pahlawan devisa tersebut secara rutin, baik di Korea Selatan maupun di negara-negara lainnya. Semuanya kembali kepada 'niat' yang ada di hati dan pikiran pejabat, itu saja.
Kita perlu mengacungkan jempol kepada perusahaan Korea Lejel dan Inet TV yang mau mendanai semua kegiatan konser ini, juga kepada SCTV yang akan menyiarkan berita penting tersebut. Tetap konsisten sebagai media hiburan dan mencerdaskan bangsa dan tidak ikut ribut memberitakan gosip politik pinggir jalan yang bisa menyebabkan kisruh di hati. Tanpa disadari, justru jaringan bisnis semakin mampu dengan niat baiknya mempererat hubungan bilateral kedua negara. Bagaimana dengan Cak Imin?Ayo kita gabung rame-rame Cak. Bravo TKI. Prayitno Ramelan, http://ramalanintelijen.net