Musuh-Musuh SBY

2 March 2009 | 10:45 pm | Dilihat : 235

Pada saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diwawancarai oleh Najwa Shihab di Metro TV tanggal 25 Februari 2009, nampak SBY menjawab semua pertanyaan dengan jawaban yang terukur. Artinya semua dijawab dengan hati-hati sesuai dengan pembawaan dan karakternya yang tidak bertindak dan berbicara diluar batas kesantunan yang merupakan pegangannya selama ini. SBY menjawab dengan tenang semua pertanyaan seperti masalah memburuknya hubungan dengan Megawati, indikasi akan majunya Wapres Jusuf Kalla sebagai capres, masalah pernyataannya tentang adanya "ABS", hingga kasus penahanan besannya Aulia Pohan dalam kasus dugaan korupsi.

Dalam wawancara tersebut ada satu pertanyaan Najwa yang cukup menarik, yaitu saat SBY ditanya "Siapa yang merasa terancam oleh SBY?". SBY mengatakan dia tidak pernah mengancam siapa-siapa, tetapi menyebutkan mereka yang merasa terancam adalah para koruptor dan orang-orang yang menjagokan capres lainnya. Selanjutnya SBY mengatakan  mengenai masalah ini perlu dilakukan survei.

Dari jawaban tersebut, jelas bahwa antara SBY dengan mereka yang digolongkan sebagai koruptor atau calon koruptor telah timbul permusuhan. Mereka yang terlibat koruptor adalah seperti apa yang disampaikan Hasan Hambali (2005) dalam penelitiannya. Sumber korupsi mencakup dua hal pokok yaitu ”kekuasaan kelompok kepentingan dan hegemoni elit”. Kekuasaan kelompok kepentingan cenderung lebih berwawasan politik, hegemoni elit lebih berkait dengan ketahanan ekonomi. Piranti korupsi umumnya menggunakan perlindungan politis dan penyalahgunaan kekuasaan.

Interaksi sumber dan piranti menimbulkan empat klasifikasi, Manipulasi & suap (interaksi antara penyalah gunaan kekuasaan dan hegemoni elit), Mafia dan Faksionalisme (golongan elit menyalah gunakan kekuasaan dan membentuk pengikut pribadi), Kolusi dan Nepotisme (elit mapan menjual akses politik dan menyediakan akses ekonomi kepada keluarga untuk memperkaya dirinya, keluarga dan kroni), Korupsi Terorganisir dan Sistem (korupsi yang terorganisir dengan baik, sistematik, melibatkan perlindungan politik dari kekuasaan kelompok kepentingan).

Sekarang kita menjadi faham kenapa kasus-kasus besar  korupsi seperti BLBI misalnya sangat sulit dibongkar dan dituntaskan, ada kekuasaan kelompok kepentingan dan hegemoni elit yang terlibat. Karena itu mereka mempunyai “ bargaining power” yang kuat sehingga sangat sulit disentuh, bahkan terkesan ada yang melindungi. Apabila ini dituntaskan kemungkinan korban jatuh akan luas dan dapat menyebabkan negara ini bergetar. Nah kini jelas bahwa mereka yang masuk dalam lingkaran tindak korupsi akan terus merasa terancam oleh SBY sebagai penggerak anti korupsi. Mereka  jelas akan memposisikan dirinya menjadi musuh SBY dan akan berusaha menggagalkan pencapresannya.

Kelompok kedua yang menjadi musuh SBY adalah para individu yang berkiblat kepada capres lainnya, disebutkan oleh SBY mereka mengharap jabatan dari capres tersebut. Individu ataupun kelompok ini akan berusaha menyukseskan jagonya agar menjadi presiden dengan segala macam caranya. Semua cara dilakukan dan bukan tidak mungkin dengan strategi hitam.

Selain kedua jenis kelompok yang dikatakan sebagai musuh SBY, sebenarnya masih ada musuh lainnya yaitu mereka yang menghendaki pemilu gagal, "kisruh", tidak aman, yaitu kelompok teroris yang kini memandang pemerintah sebagai musuh. Kelompok teroris ini bisa melakukan aksinya sendiri atau juga didukung dan disponsori oleh unsur luar negeri.

Jadi itulah sedikit gambaran musuh-musuh dari SBY yang perlu diwaspadai,  SBY dan pendukungnya Partai Demokrat harus waspada karena sebagian musuhnya mempunyai dana yang besar sebagai hasil korupsi yang jumlahnya ratusan trilyun. Dengan uang apa saja bisa dikerjakan. Kondisi akan menjadi sangat berbahaya apabila tim bersama koruptor dan  lawannya yang lainnya bersatu.  Yang perlu dijaga adalah nama baik atau citra dari SBY, karena kekuatan SBY kini adalah kejujuran dan  kesantunan. Sekali saja hal ini tercederakan, maka akibat yang akan dipikul menjadi sangat berat.

PRAYITNO RAMELAN, Guest Blogger Kompasiana

Sumber : http://umum.kompasiana.com/2009/03/02/musuh-musuh-sby/

(Dibaca: 1076 kali)

This entry was posted in Politik. Bookmark the permalink.